Pionernews.com, Padangsidimpuan – Raja Bagas Godang Pijorkoling, Basa Sahala Harahap, Gelar Sutan Enda Kumala, nyatakan dukungannya ke Drs H Jon Sujani Pasaribu, eks Petinggi Bank BUMN, putra asli Kota Padangsidimpuan, yang berencana gaungkan kembali falsafah “Poda Na Lima” di Bumi Tabagsel.

Menurut Raja Bagas Godang Pijorkoling, semua pihak khususnya masyarakat di Tabagsel sudah saatnya bangkit, seperti Jon Sujani Pasaribu, untuk sama-sama gaungkan “Poda Na Lima”. Sebab memang, falsafah hidup masyarakat Angkola dan Mandailing ini, sangat dahsyat dan luar biasa.
“Kita siap dukung. Karena memang rencana ini sangat baik. Memang, kita selaku Tokoh Adat, ingin falsafah ‘Poda Na Lima’ ini kembali bangkit dan membumi di Tabagsel,” ujar Raja Bagas Godang Pijorkoling saat wawancara bersama wartawan di Kota Padangsidimpuan, Kamis (14/9/2023) pagi.
Makna “Poda Na Lima” yang Sangat Luas
Menurut Raja Bagas Godang Pijorkoling, makna dari falsafah “Poda Na Lima” ini memang sangat luas. Dan tentu sejalan dengan hukum agama maupun Pancasila. Maka menurutnya lagi, generadi muda perlu mengenal falsafah “Poda Na Lima” ini sejak dini.
“Misalnya, dengan memasukkan kembali kurikulum atau muatan lokal khusus tentang ‘Poda Na Lima’ ini. Jadi, lewat belajar langsung di Sekolah, pembahasan ‘Poda Na Lima’ ini bisa mendetil,” ujarnya.
Bahkan dalam pertemuan itu, tercetus pemikiran brilian dari Raja Bagas Godang Pijorkoling. Di mana, ia menyarankan ke Jon Sujani Pasaribu, untuk membuat Forum kecil-kecilan. Selanjutnya, berangkat dari Forum itu, bisa membuat satu Festival bagi anak-anak.
“Jadi, anak-anak itu nanti kita buat lomba mencipta lagu yang bertema : ‘Poda Na Lima’. Lalu, mereka mengemasnya dengan nuansa kekinian agar lebih menarik. Saya yakin, ‘Poda Na Lima’ akan kembali membumi,” ungkapnya yakin.
Dukungan Semua Pihak
Namun demikian, menurutnya, semua itu tak akan berjalan tanpa adanya dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Sebab, saat ini, banyak masyarakat yang sudah lupa atau bahkan sudah tak tau apa itu falsafah “Poda Na Lima”.
“Mungkin, kehadiran Bang Jon, bisa menstimulus masyarakat lain, untuk kembali menerapkan ‘Poda Na Lima’ di kehidupan sehari-hari,” tukasnya.
Ingin Berbuat Bagi Kampung Halaman
Sementara, Jon Sujani Pasaribu, ucapkan terima kasih atas dukungan Raja Bagas Godang Pijorkoling. Ia juga mengaku, bahwa masukan dan saran dari Raja Bagas Godang Pijorkoling sangat luar biasa.
“Ini sejalan memang dengan apa yang kita inginkan agar ‘Poda Na Lima’ ini kembali jadi jargon hidup masyarakat Tabagsel,” tutur Jon.
Dalam kesempatan itu, Jon juga ceritakan kenapa ia bisa terpikir, untuk membumikan kembali “Poda Na Lima”. Yang pertama, ia merasa setelah 30 tahun merantau di Pulau Jawa, belum ada yang dia perbuat untuk Kampung Halaman.
“Saya merasa terpanggil, apa yang bisa saya perbuat. Dan saya terpikir, untuk gaungkan ‘Poda Na Lima’ ini kembali,” sebutnya.
Terinspirasi dari “Manajemen Qolbu”
Sebab sebelumnya, waktu ia bertugas di Pulau Jawa, Jon pernah mengikuti training di Daarut Tauhid milik KH Abdullah Gymnastiar (‘Aa Gym). Di mana, Kyai kondang itu membawa jargon “Manajemen Qolbu”. Menurut Jon, konsep “Manajemen Qolbu” ini sangat luar biasa.
“Bayangkan saja, di Daarut Tauhid itu lengkap. Ada mini market-nya. Pusat pembelajaran. Dan bahkan, kegiatan-kegiatan positif lainnya,” urainya.
Padahal, di Tabagsel sendiri, sudah ada “Poda Na Lima”. Dan konsep “Manajemen Qolbu” ini, menurut Jon, juga ada dalam poin pertama “Poda Na Lima” yaitu, Paias Rohamu (bersihkan hatimu). Dan ada poin-poin lain yang mengulas lebih lengkap tentang kehidupan.
Maka, ia berkeyakinan, jika falsafah “Poda Na Lima” ini kembali membumi di Tabagsel, maka bisa lebih dahsyat dari Daarut Tauhid milik ‘Aa Gym. Oleh karenanya, ia memohon dukungan, termasuk dari Tokoh Adat di Tabagsel untuk sama-sama membumikan kembali “Poda Na Lima” ini.
“Mudah-mudahan, niat tulus kita ini akan berbuah manis untuk anak cucu kita kelak. Sehingga, kita bisa mewariskan warisan leluhur yang sangat baik ini ke anak cucu kita kelak,” tandasnya.
Usai berdiskusi santai, Jon Sujani Pasaribu, menyerahkan cinderamata ke Raja Bagas Godang Pijorkoling. Selain itu, Jon juga menyerahkan stiker bertuliskan : “Poda Na Lima” bernuansa kekinian ke Raja Bagas Godang Pijorkoling.
Sekilas “Poda Na Lima”
Sebagai informasi, “Poda Na Lima” adalah falsafah, nasihat, atau petuah yang terdiri dari 5 unsur di masyarakat Batak Angkola dan Mandailing. “Poda Na Lima” memiliki makna yang luas, baik lahir maupun batin.
Isi dari “Poda Na Lima” dalam Bahasa Angkola-Mandailing antara lain, pertama Paias Rohamu (Bersihkan Jiwamu). Kedua, Paias Pamatangmu (Bersihkan Badanmu). Ketiga, Paias Parabitonmu (Bersihkan Pakaianmu). Keempat, Paias Bagasmu (Bersihkan Rumahmu). Dan kelima, Paias Pakaranganmu (Bersihkan Lingkunganmu).