PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – Atas upaya untuk bantu turunkan angka Stunting di Tapanuli Selatan (Tapsel), Camat Angkola Timur, Cos Riady Siregar, SSos, MM, apresiasi PT Toba Pulp Lestari (TPL), Tbk.
“Kami ucapkan apresiasi ke pihak TPL, karena menggelar sosialisasi dalam rangka upaya untuk bantu turunkan angka Stunting di Tapsel,” jelas Camat saat sosialisasi TPL di Desa Sanggapatu, Kecamatan Angkola Timur, Jumat (03/05/2024) siang.
Kata Camat, langkah TPL membantu pemerintah dalam percepatan penurunan angka Stunting, sangatlah baik. Di mana, TPL di hari itu memberi edukasi sekaligus akan menyerahkan bantuan berupa MCK komunal dan pemberian benih ikan lele.
“Harapan kami, sosialisasi ini, bawa dampak nyata bagi penurunan Stunting dan kesehatan masyarakat. Semoga, TPL dapat berkontribusi secara berkesinambungan kepada masyarakat,” harap Cos.
Sebelumnya, Camat menjelaskan bahwa, TPL dan Pemkab Tapsel di 2023 telah bekerja sama atas penurunan Stunting. Di mana saat ini, angka prevalensi Stunting di Kabupaten Tapsel berada di 15.6 persen.
Pada posisi tersebut, lanjut Camat, Pemkab Tapsel telah sukses turunkan angka Stunting sebanyak 23.8 persen dari tahun 2022. Karena, di 2022 lalu, angka prevalensi Stunting berada di 39.4 persen.
“Atas capaian itu, Pemkab Tapsel mencatatkan prestasi berupa daerah terbaik se-Sumut di 2023 dalam hal penurunan Stunting,” tegasnya.
Ke depan, target Pemkab Tapsel ke Tim percepatan penurunan Stunting, yakni angka prevalensi Stunting bisa tembus di angka 5.6 persen. Camat berharap, TPL bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk mencapai target itu.
“Semoga, TPL tetap berkomitmen dan konsisten membantu masyarakat Tapsel, khususnya Angkola Timur untuk menurunkan angka Stunting,” pesannya.
Mayoritas Masyarakat Sanggapati Bertani
Selanjutnya, Kepala Desa Sanggapati, Sulaiman Sinaga, juga memberikan apresiasi senada. Ia mengutarakan, bahwa masyarakatnya 98 persen atau mayoritas berprofesi sebagai petani.
Maka, kami menganggap sosialisasi dan pembinaan ini perlu untuk meningkatkan pendapatan hasil panen warga Desa Sanggapati. Harapannya, ke depan, TPL terus berkesinambungan berikan sosialisasi atau pelatihan ke masyarakat.
“Kami dari pemerintahan desa minta TPL, untuk terus berikan pelatihan, bersinergi, dan berkolaborasi dengan masyarakat Desa Sanggapati tentang pertanian,” sambungnya.
Ismail Santoso, salah satu warga Desa Sanggapati, yang turut mengikuti sosialisasi mengatakan, program TPL ini sangat baik.
“Saya kira program ini sangat bagus. Dimana TPL akan membangun MCK komunal dan program khusus mencegah Stunting,” ujar Ismail yang kesehariannya bertani.
“Dan ada juga program ‘Padi Emas’ yang harapan kami dapat tingkatkan produksi padi yang selama ini belum mendapatkan hasil maksimal,” tambahnya.
Materi Sosialisasi
Sebagai informasi, pada kesempatan itu, TPL memberikan sosialisasi ke masyarakat terkait pembangunan MCK komunal sebagai tindak pencegahan Stunting di Desa Sanggapati.
Kemudian, sosialisasi kegiatan pendampingan ketahanan pangan keluarga terpadu sebagai bentuk peningkatan kepedulian terhadap ibu hamil, menyusui, dan yang memiliki Balita. Agar, dapat mempersiapkan makanan pendamping yang baik untuk mencegah Stunting.
Terakhir, sosialisasi terkait kegiatan peningkatan ekonomi ke masyarakat lewat program Padi Emas dengan pola tanam jajar legowo. Nantinya, dalam waktu dekat, TPL akan beri bantuan benih dan pupuk bagi petani di sana, dengan syarat dan kriteria tertentu.
Tampak hadir dalam sosialisasi ini, Manager Corporate Communication TPL, Salomo Sitohang. Community Development Officer Spesialis Pendidikan dan Kesehatan TPL, Yessi Winda Panggabean.
Lalu, Community Development Officer Spesialis Pertanian TPL, Hema Butarbutar, serta Community Development Coordinator TPL, Ata. Ketua BPD Sanggapati, Hanafi Harahap. Serta, puluhan masyarakat Desa Sanggapati sebagai peserta sosialisasi.