Example floating
Example floating
BeritaDaerahPadangsidimpuanSumut

Sempat Menghilang, Bocah 7 Tahun yang Hanyut Ditemukan Meninggal

57
×

Sempat Menghilang, Bocah 7 Tahun yang Hanyut Ditemukan Meninggal

Sebarkan artikel ini
Foto ilustrasi
Foto ilustrasi. (sumber: freemalaysiatoday.com)

PIONERNEWS.COM, PADANGSIDIMPUAN – Setelah upaya pencarian intensif selama lebih kudang 8 jam, bocah berusia 7 tahun yang sempat menghilang lantaran hanyut terbawa arus Sungai, MRA, akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Warga Lingkungan I, Desa Palopat Pijorkoling, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpan itu, ditemukan mengambang di Sungai Batang Angkola, pada Jumat (10/01/2025) malam.

Siangnya, korban dinyatakan hanyut saat bermain bersama rekan-rekannya di aliran Sungai Batang Angkola atau persisnya di belakang Perumahan Grand Mutiara Desa Palopat, Pijorkoling.

Mendapat informasi orang hanyut, Tim gabungan dari Polres Padangsidimpuan, TNI, BPBD, Basarnas Tabagsel, serta relawan, dan warga setempat telah melakukan pencarian intensif sejak awal kejadian.

Pencarian ini, menghadapi tantangan berat. Di mana, saluran irigasi di lokasi dipenuhi sampah serta aliran air yang deras. Berbagai titik, termasuk aliran Sungai Batang Angkola, telah disisir, tetapi awalnya hasilnya tetap nihil.

Kapolres Padangsidimpuan, AKBP Dr Wira Prayatna SH, SIK, MH, melalui Kasi Humas, AKP K Sinaga, SH, mengatakan, setelah proses pencarian panjang, bocah malang tersebut akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

“Saat melakukan penyisiran, warga melihat jasad manusia di aliran Sungai Batang Angkola dan melaporkannya ke petugas gabungan. Usai dipastikan, jenazah korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa,” ujar Kasi Humas.

Menurut Kasi Humas, pihak keluarga telah menerima kepergian korban dengan ikhlas dan menolak untuk dilakukan otopsi jenazah. Pihak keluarga, juga telah membuat pernyataan tertulis yang menyatakan tidak menuntut pihak manapun atas kejadian ini.

Kasi Humas menerangkan, berdasar hasil pemeriksaan saksi-saksi, korban yang merupakan pelajar Kelas 1 SD itu diduga tergelincir dan terbawa arus irigasi saat bermain di sekitar saluran air.

“Peristiwa ini, menjadi pengingat bagi kita semua agar lebih waspada akan bahaya bermain di saluran air yang berisiko tinggi. Terutama, bagi anak-anak,” imbaunya.

Sebelumnya, Kasi Humas menceritakan kronologis kejadian. Di mana, dari keterangan teman-teman korban, bocah malang itu datang ke sungai seusai salat Jumat untuk bermain. Di sana, sudah ada 4 orang temannya yang usia lebih tua dari korban atau di atasnya.

“Dan korban lantas berjalan di pasir pinggir Sungai,” papar Kasi Humas.

Karena kondisi Sungai yang memiliki kedalaman hingga 4 Meter, lanjut Kasi Humas, buah hati pasangan Seri Wahyuni dan Wanda ini, tenggelam dan sempat ditolong temannya.

“Saat berjalan dari pinggir sungai, korban terbawa ke kedalaman. Melihat itu temannya sempat menolong dan memangku korban di pundaknya agar tidak tenggelam. Nahas korban tidak sampai ke pinggir dan lalu tenggelam,” tukas Kasi Humas.(Reza FH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *