PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel) di bawah kepemimpinan, Bupati Gus Irawan Pasaribu dan Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga, resmi menjalankan program ambisius untuk mewujudkan swasembada ikan lewat pembangunan dan optimalisasi 1.000 kolam.
Langkah ini merupakan realisasi salah satu janji kampanye pasangan BAGUSI (Bersama Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin-red) yang sejalan dengan program prioritas Nasional seperti, ketahanan pangan dan makan bergizi gratis (MBG) yang diusung Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Ini janji kampanye kami, sekaligus komitmen mendukung ketahanan pangan dan MBG. Kami ingin Tapsel mandiri dalam memenuhi kebutuhan ikannya,” ujar Bupati saat menabur bibit ikan di kolam Pokdakan Berkah Sitampa Simatoras, Kecamatan Batang Angkola, Kamis (12/06/2025).
Berdasarkan data dari Dinas Perikanan menunjukkan bahwa, konsumsi ikan masyarakat di Kabupaten Tapsel pada 2024 mencapai 15.000 Ton. Namun, hal ini tidak diimbangi dengan jumlah produksi lokal yang hanya menyentuh angka 7.500 Ton.
Sebagian besar kebutuhan ikan masyarakat Tapsel selama ini, dipasok dari luar daerah seperti daerah Panti, Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. Untuk menutup celah itu, Pemkab Tapsel menggulirkan program 1.000 Kolam sebagai solusi berkelanjutan.
Menurut Bupati, tidak semua kolam harus baru. Pengoptimalan kolam yang tidak produktif dan pelestarian lubuk larangan juga termasuk dalam skema program tersebut. Kata Bupati, Tapsel kaya akan sumber daya air.
“Maka, kita harus bisa mengoptimalkan potensi yang ada, tidak hanya dengan membangun (kolam) baru. Lubuk larangan juga kita revitalisasi sebagai kearifan lokal,” jelas Gus Irawan.
Dijelaskan, awalnya, tidak tersedia anggaran di Dinas Perikanan untuk program ini. Namun berkat Instruksi Presiden (Inpres) No.1 tahun 2025 dan kebijakan refocusing anggaran, Pemkab Tapsel menyesuaikan Peraturan Bupati untuk mendukung realisasi lapangan.
“Kini, program ini telah menyentuh target awal 100 hari kerja: 100 kolam dan lubuk larangan telah dicetak dan dioptimalkan,” tegas Bupati.
Dalam hal ini, Bupati juga menginstruksikan para Camat dan Kepala Desa agar lebih aktif memantau dan mengevaluasi jalannya program budidaya dan lubuk larangan. Sebab, program ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan.
“Tapi juga menjaga lingkungan dan keanekaragaman hayati di sungai,” tandas Gus Irawan.
Program ini mendapat dukungan luas dari legislatif. Pimpinan DPRD Tapsel, Abdul Basith Dalimunthe, mendukung penuh program menuju swasembada ikan ini. Menurut politisi Partai Gerindra ini, program 1.000 kolam sejalan dengan visi Nasional.
Anggota DPRD lainnya, seperti Eddi Hariyanto (Gerindra) dan Ikhwan Nasution (PKB), juga optimistis Tapsel bisa kembali menjadi lumbung ikan seperti dulu, khususnya di wilayah Batang Angkola.
Sebagai informasi, Pemkab Tapsel juga menyerahkan bantuan bibit dan pakan ikan ke kelompok pembudidaya dan pengawas masyarakat antara lain, Pokdakan Berkah (Desa Sitampa Simatoras) sebanyak 3.000 ekor ikan mas dan 270 Kg pakan.
Kemudian, Pokmaswas Anak Yatim (Desa Janji Manaon) sebanyak 3.750 ekor ikan nila, gurami, dan baung. Serta, Pokwasmas Satahi (Desa Pargumbangan) sebanyak 3.600 ekor tawes, 1.800 jurung, dan 2.400 baung.(Rel)