Example floating
Example floating
BeritaDaerahPemkab TapselRilisSumutTapanuli Selatan

Atasi Sampah, Gus Irawan: KMP Bisa Ikut Andil Jadi Solusi

15
×

Atasi Sampah, Gus Irawan: KMP Bisa Ikut Andil Jadi Solusi

Sebarkan artikel ini
Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, menjawab wartawan di sela wawancara tentang peran KMP dalam mengatasi masalah sampah
Wawancara: Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, menjawab wartawan di sela wawancara tentang peran KMP dalam mengatasi masalah sampah. (Foto: Ist)

PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Gus Irawan Pasaribu, sangat bersyukur atas capaian 100 persen pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) di 248 Desa dan Kelurahan yang tersebar di 15 Kecamatan.

Dasar hukum pembentukannya ialah Instruksi Presiden RI No.9 tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Di mana, 80 juta koperasi harus sudah terbentuk di 30 Juni 2025 dan akan diluncurkan pada 12 Juli 2025.

“Alhamdulillah, Tapsel (KMP) telah terbentuk 100 persen pada akhir Mei 2025. Kita yang tercepat di Provinsi Sumatera Utara, di Pulau Sumatera dan mungkin se-Indonesia. Sudah berbadan hukum dan terdaftar di Kementerin Hukum,” kata Gus Irawan, Kamis (03/07/2025).

Ungkapan syukur disampaikan Bupati saat menjawab pertanyaan wartawan di sela agenda workshop bertema daur ulang sampah, yang diselenggarakan PT Agincourt Resources (PTAR) di Sopo Daganak, Kecamatan Batang Toru.

“Dua minggu lalu, semua Gubernur, Wali Kota, dan Bupati diundang Menteri Lingkungan Hidup membicarakan pengelolaan sampah yang menjadi bagian prioritas program pemerintahan Presiden RI, Pak Prabowo,” sebut Gus Irawan.

Persoalan sampah ini, menurutnya, sangat massif dan dari waktu ke waktu kurang diperhatikan. Di seluruh Indonesia, produksi per harinya mencapai 57 juta Ton dan paling banyak sampah rumah tangga.

Karena hal inilah, kata dia, Presiden membuat kebijakan, yaitu persoalan sampah harus diselesaikan secara bertahap sampai 2029. Adapun peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, mengusung tema ‘Hentikan Polusi Sampah Plastik’.

Ia mengaku, workshop pengelolaan sampah, khususnya daur ulang sampah plastik yang digelar PTAR, sangat membantu bagi Pemkab Tapsel. Khususnya, dalam menyelesaikan persoalan sampah sebagaimana amanat kebijakan Presiden.

KMP

Ditanya kaitannya dengan Koperasi Merah Putih, Bupati menyebut bahwa, sampah juga ada yang bernilai ekonomis. Bagian itulah yang didaur ulang menjadi sesuatu yang dapat dijual kembali.

Misalnya ecobrick yaitu, botol plastik yang diisi penuh dengan sampah-sampah plastik sehingga botol itu menjadi padat dan keras. Kemudian botol padat itu dapat dipakai sebagai bahan bangunan alternatif pengganti batu bata, juga bisa untuk membuat furniture.

“Dengan mengikuti workshop PTAR, saya harap peserta yang terdiri dari pelajar SMP dan SMA serta kelompok masyarakat lainnya, dapat menciptakan ide kreatif daur ulang sampah. Seingga mampu menghasilkan produk yang bernilai ekonomis,” imbuh Gus Irawan.

Jika kreatifitas itu sudah tercipta, maka disinilah pentingnya peran KMP. Melalui unit usahanya, KMP dapat mengakomodir penyediaan bahan baku dan mendaur ulang sampah menjadi produk bernilai ekonomi dan kemudian memasarkannya.

Daur ulang sampah tidak hanya melulu tentang menciptakan produk seperti, ecobrick, bunga-bungaan, dan tas kertas. Tetapi juga dapat didaur ulang menjadi pupuk organik.

Pemkab Tapsel sangat siap mendorong dan mendukung masyarakat pada kegiatan daur ulang sampah. Juga sangat mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang perduli pada persoalan sampah.

Kepada Tambang Emas Martabe, ia telah meminta dukungan untuk jadikan Kecamatan Batang Toru sebagai daerah percontohan berkepedulian tinggi pada penyelesaian masalah sampah.

“Misalnya, dengan membentuk kelompok daur ulang sampah,” tukas Bupati.(Rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *