PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) melalui Polsek Batang Toru terus menunjukkan kesigapan dalam menangani potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terdeteksi melalui aplikasi pemantauan.
Pada Jumat (04/07/2025) pagi, satu titik api terpantau di wilayah Kelurahan Sangkunur, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapsel, yang masuk dalam wilayah hukum Polsek Batang Toru.
Menindaklanjuti hal tersebut, Bhabinkamtibmas Polsek Batang Toru, Brigpol Wendi Pramono, SH, bersama seorang warga setempat, langsung menuju lokasi yang dilaporkan berada di kawasan Dolok Sangkunur.
Setibanya di lokasi, Brigpol Wendi menemukan bahwa, kebakaran terjadi di lahan milik warga yang sudah dalam kondisi terbuka. Area yang terbakar diperkirakan seluas sekitar setengah Hektare, dengan sumber api berasal dari sisa-sisa potongan kayu dan tumpukan rumput kering.
Beruntung, hujan yang turun di sekitar lokasi membantu memadamkan api secara alami. Kendati demikian, Polri tetap mengambil langkah antisipatif untuk memastikan situasi benar-benar aman dan mencegah potensi kebakaran susulan.
Dalam kegiatan ini, Brigpol Wendi tak hanya melakukan pengecekan, namun juga memberikan penyuluhan serta imbauan langsung ke masyarakat. Ia menegaskan bahwa, membuka lahan dengan cara dibakar sangat berisiko dan dilarang, karena dapat menyebabkan bencana ekologis serta berdampak hukum.
“Kami mengingatkan warga agar tidak lagi menggunakan metode pembakaran untuk membuka lahan. Ini tidak hanya melanggar hukum, tapi juga berbahaya bagi keselamatan lingkungan dan masyarakat sekitar,” ujar Plt Kapolsek Batang Toru, Iptu Edy Sofyan Nasution, SH.
Menurut Kapolsek, langkah ini sejalan dengan arahan dari Kapolres Tapsel, AKBP Yasir Ahmadi, SIK, MH, yang menekankan pentingnya pencegahan Karhutla sejak dini melalui pendekatan persuasif dan edukatif kepada masyarakat.
“Polres Tapanuli Selatan melalui jajaran Bhabinkamtibmas akan terus melaksanakan monitoring berkala terhadap wilayah-wilayah rawan Karhutla, khususnya saat musim kemarau atau saat potensi titik panas terpantau dari Aplikasi Lancang Kuning,” imbuh Kapolsek.
Kapolsek mengaku, pihaknya akan tetap melakukan penyuluhan ke masyarakat di sekitar wilayah Angkola Sangkunur. Kemudian, meningkatkan Patroli dan pengecekan titik-titik rawan Karhutla. Lalu, berkoordinasi lintas sektor bersama pemerintah daerah, BPBD, dan masyarakat.
Ia mengatakan, penanganan Karhutla memerlukan sinergitas yang baik antar seluruh elemen, baik dari TNI, Damkar, dan BPBD secara langsung. Semangat sinergitas ini harus tetap hidup melalui peran aktif masyarakat yang turut membantu aparat dalam mengamankan lokasi kejadian.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli dan berperan aktif dalam pencegahan Karhutla. Kita semua harus menjadi agen penyelamat lingkungan. Karhutla adalah ancaman nyata, tapi bisa kita cegah bersama dengan kolaborasi dan kepedulian,” tutup Kapolsek.(Reza FH)