Example floating
Example floating
BeritaDaerahPemkab TapselRilisSumutTapanuli Selatan

Dukung Ekonomi Petani, Gus Irawan Tanam Perdana Kentang di Sipirok

17
×

Dukung Ekonomi Petani, Gus Irawan Tanam Perdana Kentang di Sipirok

Sebarkan artikel ini
Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, turun langsung untuk menanam perdana tanaman bawang guna memperkuat ketahanan pangan dan sebagai bentuk dukungan terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat
Tanam Bawang: Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, turun langsung untuk menanam perdana tanaman bawang guna memperkuat ketahanan pangan dan sebagai bentuk dukungan terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat. (Foto: Dok Prokopim Tapsel)

PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel) terus memperkuat ketahanan pangan daerah melalui langkah nyata di lapangan dengan menggelar tanam perdana bibit kentang di Desa Sialaman, Kecamatan Sipirok, pada Selasa (07/10/2025).

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Bupati Tapsel, H Gus Irawan Pasaribu ini, menjadi bagian dari upaya Pemda mendorong program pangan berkelanjutan di tengah keterbatasan lahan pertanian, khususnya di kawasan eks konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut jajaran pemerintah kecamatan, kepala desa, kelompok tani, serta sejumlah pejabat daerah. Sebelumnya, Pemkab Tapsel juga telah menyalurkan bantuan indukan ikan mas di wilayah yang sama sebagai bagian dari program terpadu ketahanan pangan.

“Saya ingin ikut langsung dalam penanaman ini. Sebelumnya kita juga sudah menyalurkan indukan ikan mas, bukan hanya bibit, bersama Pak Camat, Pak Kades, dan Kepala Dinas Perikanan,” ujar Gus Irawan dalam sambutannya.

Menurut Bupati, kegiatan ini menjadi langkah awal menuju kemandirian pangan bagi masyarakat pedesaan. Ia menyebut, panen perdana diperkirakan akan dilakukan sekitar 30 hari ke depan dan hasilnya diharap mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kita ingin masyarakat tidak hanya menanam, tapi juga menikmati manfaat ekonomi dari hasil panennya,” tegasnya.

Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi Pemkab Tapsel dalam mendukung program nasional ketahanan pangan sekaligus memperkuat ketersediaan bahan pangan lokal bergizi tinggi.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga menyinggung perjuangan panjang Pemda dalam memperjuangkan hak masyarakat atas lahan di wilayah eks konsesi PT TPL. Ia menjelaskan, sebagian lahan tersebut kini telah berubah status dari hutan produksi menjadi area penggunaan lain (APL).

Namun, meski secara administratif sudah keluar dari kawasan hutan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) disebut masih enggan memproses sertifikasi lahan warga karena lokasinya masih tercatat dalam area konsesi perusahaan.

“Ini sedang kami perjuangkan. Sudah ada yang berubah status menjadi APL, tapi karena masih berada di dalam konsesi TPL, BPN tidak mau melayani. Padahal masyarakat butuh kepastian hukum agar bisa bertransaksi dan meningkatkan kesejahteraannya,” jelas Gus Irawan.

Bupati menegaskan, Pemkab Tapsel akan terus memperjuangkan penyelesaian administrasi lahan tersebut agar masyarakat memperoleh hak hukum atas tanah yang mereka garap selama ini.

Sementara, Plt Kepala Dinas Pertanian Tapsel, Muhammad Taufik Batubara, menjelaskan bahwa, lokasi penanaman berada pada ketinggian 900-1.000 Meter di atas permukaan laut (Mdpl). Kondisi ini dinilai ideal untuk tanaman kentang varietas Nadia Gelora 02.

Di mana, ini merupakan varietas unggul dengan produktivitas tinggi dan tahan terhadap penyakit. Langkah berikutnya adalah memastikan pelaksanaan berjalan optimal agar hasil panen benar-benar bisa mendukung program ketahanan pangan daerah.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah, perangkat desa, dan kelompok tani dalam membangun sistem pangan berkelanjutan di Tapsel. Program ini diharapkan tidak hanya menciptakan ketahanan pangan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat.

Dengan langkah-langkah strategis seperti ini, Pemkab Tapsel optimistis dapat mewujudkan kemandirian pangan yang kuat dan berkeadilan di seluruh wilayahnya. (Rel/Reza FH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *