PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN — Bersama Forkopimda, Forkopimcam, perwakilan BNPB, serta pengawalan dari Dinas Perhubungan, Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Gus Irawan Pasaribu, mengunjungi Posko pengungsian korban tanah retak dan longsor di Desa Tandihat, Kecamatan Angkola Selatan, Senin (1/12/2025) sekitar pukul 10.30.
Tiba di lokasi, rombongan disambut Camat, Lurah, Kepala Desa se-Kecamatan Angkola Selatan, dan ratusan warga yang tengah mengungsi. Begitu turun dari kendaraan dinasnya, Bupati langsung menghampiri masyarakat.
Bupati tampak menyalami masyarakat satu per satu, termasuk menyapa anak-anak sembari membagikan roti sebagai bentuk perhatian dan penghiburan. Peristiwa tanah retak dan longsor yang melanda Desa Tandihat, pada Rabu (26/11/2025), memaksa penduduk setempat meninggalkan rumah dan menetap sementara di posko pengungsian.
“Alhamdulillah, kami senang, Pak Gus sudah datang. Berarti pemerintah masih peduli,” ucap seorang pengungsi dengan mata berkaca-kaca.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan rasa duka mendalam dan kepedulian atas musibah yang menimpa hampir seluruh wilayah Tapsel. Ia menegaskan bahwa, skala bencana kali ini cukup luas.
“Dari 15 Kecamatan, 13 di antaranya terdampak bencana. Kita berharap Tapanuli Selatan segera pulih, walau bertahap,” harapnya.
Bupati juga menyoroti kuatnya rasa kebersamaan masyarakat ketika bencana melanda. Ia mencontohkan solidaritas warga Desa Batu Hula yang mendirikan tenda darurat sebagai tempat penampungan bagi warga Garoga dan Huta Godang setelah akses jalan terputus.
“Kekompakan Koum Sisolkot ini luar biasa. Ini yang membuat kita kuat menghadapi bencana,” terangnya.
Dalam kunjungan itu, Bupati turut didampingi perwakilan BNPB, Brigjen TNI (Purn) Yanmora dan Agus M. Ia menyampaikan bahwa, pemerintah daerah terus bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain untuk memastikan penanganan berjalan baik.
Gus Irawan juga menyampaikan permohonan maaf karena baru bisa hadir di Angkola Selatan.
“Semalam saya baru dari Desa Aek Pardomuan dan Batu Godang, Angkola Sangkunur. Doakan kami sehat agar bisa terus mendatangi semua warga yang terdampak,” katanya.
Sekitar pukul 13.10 WIB, rombongan melanjutkan peninjauan ke titik lokasi tanah retak di Desa Tandihat. Bupati tampak serius memperhatikan kondisi kerusakan yang dinilai cukup memprihatinkan.
Ia menegaskan bahwa, warga tidak diperbolehkan kembali menghuni kawasan tersebut sampai ada jaminan keselamatan. Langkah ini, tegasnya, menjadi prioritas pemerintah daerah.
Kegiatan kunjungan kemudian ditutup dengan santap siang bersama unsur TNI, Polri, Forkopimcam, dan para pengungsi, sekaligus penyaluran bantuan pada pukul 15.50 WIB.
Pemerintah daerah memastikan dukungan logistik dan pemenuhan kebutuhan warga akan terus berlanjut hingga situasi kembali aman. (Rel/Reza FH)















