Example floating
Example floating
BeritaDaerahLifestylePadangsidimpuanSumut

“Jon Sujani Pasaribu Wali Kota” Menggema Saat Marpokat Poda Na Lima di Padangsidimpuan

71
×

“Jon Sujani Pasaribu Wali Kota” Menggema Saat Marpokat Poda Na Lima di Padangsidimpuan

Sebarkan artikel ini
Jon Sujani Pasaribu saat memberi sambutan pada acara Marpokat bersama Raja-raja Luat dan Tokoh Adat guna membahas membumikan kembali falsafah Poda Na Lima di Hotel Sitamiang, Kota Padangsidimpuan
Beri Sambutan : Jon Sujani Pasaribu saat memberi sambutan pada acara Marpokat bersama Raja-raja Luat dan Tokoh Adat guna membahas membumikan kembali falsafah Poda Na Lima di Hotel Sitamiang, Kota Padangsidimpuan. (Foto : M Reza Fahlefi)

PIONERNEWS.COM, PADANGSIDIMPUAN – Gemuruh suara “Jon Sujani Pasaribu Wali Kota” menggema saat acara Marpokat (musyawarah-red) membahas falsafah Poda Na Lima bersama Raja-raja Adat di Padangsidimpuan, Sabtu (21/10/2023) pagi.

Raja-raja Luat dan Tokoh Adat Kota Padangsidimpuan mengulosi Jon Sujani Pasaribu
Mengulosi : Raja-raja Luat dan Tokoh Adat Kota Padangsidimpuan mengulosi Jon Sujani Pasaribu. (Foto : M Reza Fahlefi)

Suara lantang yang menyarankan agar Drs Jon Sujani Pasaribu, jadi Wali Kota Padangsidimpuan, salah satunya datang dari Irsan Harahap, SH, dengan gelar Adat Baginda Mangamar, yang turut hadir dalam Marpokat Poda Na Lima itu.

Menurut Irsan, dalam membumikan Poda Na Lima, perlu adanya suatu kekuatan politik, khususnya di pemerintahan sehingga falsafah hidup di Bumi Salumpat Saindege itu bisa kembali menggaung. Tanpa adanya suatu kekuatan di pemerintahan, mustahil menurutnya bisa terjadi.

Jon Sujani Pasaribu bersama Raja-raja Luat dan Tokoh Adat teken 4 butir rekomendasi ke pemerintah terkait Poda Na Lima
Teken Rekomendasi : Jon Sujani Pasaribu bersama Raja-raja Luat dan Tokoh Adat teken 4 butir rekomendasi ke pemerintah terkait Poda Na Lima. (Foto : M Reza Fahlefi)

“Sebab, dengan menjadi Kepala Daerah, Jon Sujani Pasaribu akan lebih mudah, membuatkan peraturan terkait Poda Na Lima ini. Entah itu bentuknya berupa Perwal. Sehingga, mau tidak mau, masyarakat harus menerapkannya,” tegas Irsan.

Aturan Pemerintah yang Mengikat Terkait Poda Na Lima

Sementara, Raja Adat lainnya, CH H Sutan Tinggi Barani Perkasa Alam, juga menyatakan hal yang senada. Menurutnya, selama ini belum ada aturan tegas yang mengikat dari pemerintah, untuk membumikan Poda Na Lima ini. Padahal menurutnya, Poda Na Lima ini sangat luar biasa.

“Saya sering baca buku terkait kearifan lokal, menurut saya belum ada mungkin yang menandingi warisan leluhur kita Poda Na Lima ini. Baik itu secara Nasional atau mungkin Internasional. Maka mulai saat ini, melalui Jon Sujani Pasaribu, mari kita dukung gerakan bumikan kembali Poda Na Lima ini,” ajaknya.

Dahulu, kata dia, mulai anak-anak sudah ada pendidikan tentang pemahaman Poda Na Lima. Ia menegaskan, jika Poda Na Lima ingin kembali membumi, maka harus ada peraturan yang mengikat. Baik itu Perda atau Perwal-nya.

Untuk itu, ia mendorong ke Raja-raja, maupun wakil pemerintahan di kelurahan dan desa, agar perintahkan masyarakatnya untuk menjalankan Poda Na Lima. Maka dari itu, dia menyambut baik, konsep gaungkan Poda Na Lima ini. Harapannya, semua pihak bersama-sama Jon Sujani Pasaribu, dapat melestarikan Poda Na Lima ini.

“Bila perlu, semua lini, bahkan di kalangan ASN, terapkan Poda Na Lima dalam bertugas. Sehingga, Poda Na Lima tak akan luntur termakan zaman,” harapnya.

Marpokat Langkah Awal Bumikan Poda Na Lima

Begitu juga dengan Sutan Enda Kumala Pijorkoling. Ia menekankan bahwa falsafah Poda Na Lima ini intinya kembali ke diri sendiri. Menurutnya, Poda Na Lima ini maknanya sangat luas. Maka, harus ada langkah awal seperti hari ini, mengumpulkan para Tokoh Adat dan Raja Luat.

“Kemudian, harapannya Poda Na Lima menjadi konten menarik bagi generasi milenial. Lalu, ada juga maunya lagu berkaitan dengan Poda Na Lima yang kemasannya menarik dan kekinian. Sehingga, anak-anak muda terpanggil untuk mencintai Poda Na Lima,” terangnya.

Dukungan Pemerhati Adat dan Budaya

Sementara, Pemerhati Budaya dan Adat Padangsidimpuan, Iswandi Arisandi, menyambut positif inisiasi Jon Sujani Pasaribu, menggaungkan kembali Poda Na Lima. Ia mengaku, mendukung penuh langkah Jon Sujani Pasaribu, pada kegiatan Marpokat Poda Na Lima di Padangsidimpuan.

“Harapan kami, jangan sampai generasi penerus atau anak-anak kita nanti, melupakan Poda Na Lima,” tutur Iswandi yang juga Anggota DPRD Padangsidimpuan itu.

Niatan Awal Jon Sujani Pasaribu Gaungkan Poda Na Lima

Sebelumnya, Jon Sujani Pasaribu, selaku putra asli kelahiran Kota Padangsidimpuan, menyatakan maksud dan tujuannya menggaungkan Poda Na Lima. Di mana, anak bungsu dari 7 bersaudara itu sebelumnya merupakan eks Petinggi Bank BUMN yang 30 tahun malang melintang berkarir di Pulau Jawa.

“Hampir semua saudara-saudara saya, pernah berkiprah di tanah kelahirannya. Sedangkan saya sendiri merasa, tidak pernah berbuat apapun bagi Kampung Halaman,” katanya.

Dari hasil perenungannya, adik kandung dari Prof Dr Bomer Pasaribu, SH, SE, MS, (Menteri Tenaga Kerja RI Kabinet Presiden KH Abdurrahman Wahid) itu, mengaku mendapat petunjuk bahwa tergerak masuk ke hatinya untuk gaungkan kembali falsafah Poda Na Lima di Tabagsel khususnya di Kota Padangsidimpuan.

Sebab, Poda Na Lima ini bersesuaian dengan ajaran Tuhan dan negara. Baginya, nasehat Poda Na Lima ini sangat baik. Katanya, Mungkin saat ini masyarakat Padangsidimpuan yang usianya di bawah 45 tahun, sudah lupa akan Poda Na Lima.

Manajemen Qolbu ‘Aa Gym

Dan mungkin juga, saat ini, generasi milenial sudah tidak tahu, apa itu Poda Na Lima. Seperti halnya ‘Aa Gym yang punya Manajemen Qolbu. Ia yang sering ikut pelatihan ke tempat ‘Aa Gym, mengaku konsep dari Manajemen Qolbu, sangat baik.

Apalagi, sebutnya Poda Na Lima. Yang punya 5 poin penting untuk kehidupan sehari-hari. Ia berharap ke para Raja-raja Luat dan Tokoh-tokoh Adat yang hadir, dapat mengeluarkan rekomendasi bagi pemerintah, untuk menjadikan Poda Na Lima sebagai jargon.

“Sehingga, Poda Na Lima ini bisa membumi kembali di Tabagsel khususnya di Kota Padangsidimpuan,” terangnya.

Harapan ke Awak Media Dorong Bumikan Poda Na Lima

Kepada awak media, ia berharap agar kiranya bisa mendorong Poda Na Lima ini untuk membumi di Kota Padangsidimpuan. Dengan demikian, ada harapan Poda Na Lima ini kembali terasa di setiap sendi kehidupan masyarakat Tabagsel khususnya di Padangsidimpuan.

Terkhusus ke generasi milenial, menurutnya harus ada pengenalan lebih mendalam, tidak bisa sehari dua hari. Namun ke depan, mungkin ada kegiatan-kegiatan yang kemasannya menarik dan bernuansa muda. Dan ke depan, pihaknya tengah menyusun agenda dengan sasaran generasi milenial.

“Marpokat ini, juga merupakan kelanjutan dari inisiasi kami, menggaungkan Poda Na Lima belakangan. Mudah-mudahan, niat tulus suci ini, mendapat ridho Allah SWT. Sehingga, ada sumbangsih kita selaku generasi penerus untuk, menggaungkan lagi warisan leluhur ke masyarakat Kota Padangsidimpuan,” tandas Jon yang bergelar adat Baginda Muda Padang Bolak itu.

Rekomendasi ke Pemerintah

Selanjutnya, dari kalangan akademisi yang juga Penulis Buku Adat Budaya, Dr Zainal Efendi Hasibuan, menyebut hasil Marpokat Poda Na Lima berupa 4 butir rekomendasi ke pemerintah. Yang pertama, membumikan kembali Poda Na Lima di Bumi Salumpat Saindege Kota Padangsidimpuan.

Kemudian yang kedua, mempercepat pengenalan Poda Na Lima ke generasi muda atau kaum milenial. Lalu yang ketiga, membuat Poda Na Lima menjadi jargon di Bumi Salumpat Saindege Kota Padangsidimpuan.

“Serta yang keempat, mengusulkan Poda Na Lima menjadi kurikulum pendidikan mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA,” pungkasnya.

Mengulosi Jon Sujani Pasaribu

Sebagai informasi, saat tiba di acara Marpokat Poda Na Lima, Raja-raja Luat dan Tokoh Adat di Kota Padangsidimpuan, mengulosi Jon Sujani Pasaribu, selaku insiator membumikan kembali Poda Na Lima.

Usai Marpokat, Raja-raja Luat dan Tokoh Adat bersama Jon Sujani Pasaribu, melakukan penandatanganan rekomendasi ke pemerintah terkait falsafah Poda Na Lima. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan wawancara.

Turut hadir dalam Marpokat itu antara lain, Baginda Nauli Pardomuan Luat Panyanggar. Tuongku Namora Raja Luat Batunadua. Baginda Raja Sodogoran Raja Luat Hutaimbaru. Sutan Sakti Alam Raja Luat Pijorkoling. Serta, Baginda Malioton Harahap Simatoktong.

Sekilas Poda Na Lima

Sebagai informasi, Poda Na Lima adalah falsafah, nasihat, atau petuah yang terdiri dari 5 unsur di masyarakat Batak Angkola dan Mandailing. Poda Na Lima memiliki makna yang luas, baik lahir maupun batin.

Isi dari Poda Na Lima dalam Bahasa Angkola-Mandailing antara lain, pertama Paias Rohamu (Bersihkan Hatimu). Kedua, Paias Pamatangmu (Bersihkan Badanmu). Ketiga, Paias Parabitonmu (Bersihkan Pakaianmu). Keempat, Paias Bagasmu (Bersihkan Rumahmu). Dan kelima, Paias Pakaranganmu (Bersihkan Lingkunganmu).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *