PIONERNEWS.COM, MEDAN – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), H Farianda Putra Sinik, SE, menegaskan bahwa, wartawan itu harus bisa menulis berita.
Menurut Ketua PWI Provinsi Sumut, selain harus bisa menulis berita, haram bagi wartawan untuk melakukan copy paste (Copas). Sebab, Copas itu bahagian dari plagiarisme.
“Copy paste berita itu, juga kejahatan karena mengambil karya orang lain,” Ketua PWI Provinsi Sumut di sela seleksi penerimaan anggota muda PWI Provinsi Sumut, Sabtu (16/12/2023).
Kepada 55 peserta seleksi, Farianda mengatakan, bahwa para penguji dari PWI Provinsi Sumut, sangat paham berita yang Copas dan tidak. Farianda menekankan, lebih baik karya sendiri walau belum sempurna, tapi orisinil.
Dalam seleksi yang berlangsung di Hotel Madani, Kota Medan itu, ia juga menyebut, bahwa wartawan harus jalani seleksi ini untuk jadi anggota PWI. Jika lulus, berarti akan dapat predikat anggota muda PWI.
“Memang seperti ini, harus ujian seleksi dulu. Kemarin kami, sudah orientasi 120 anggota muda PWI di Berastagi. Dan hari ini, di Medan. Artinya tidak semudah itu jadi anggota PWI,” katanya.
Kata Farianda, ke depan, usai lulus seleksi anggota PWI muda, maka dua tahun kemudian, baru bisa naik tingkat ke anggota PWI biasa.
Dengan seleksi ini, menurut Farianda, anggota PWI punya rasa benar-benar memiliki atau sense of belonging. Ada 5 orang penguji. Selain soal Copas, ia menegaskan agar peserta seleksi memahami kode etik.
“Saya ingin wartawan PWI itu profesional,” imbuh Farianda.
Keuntungan Menjadi Anggota PWI
Ia juga memaparkan, bahwa ada 3 keuntungan jadi anggota PWI. Yakni, pertama PWI mengasuransikan setiap anggotanya ke BPJS Ketenagakerjaan.
“Jika ada anggota kecelakaan dan meninggal dunia, bisa mendapatkan santunan mencapai Rp82 juta. Dan jika (kecelakaan) hingga cacat, itu santunannya unlimited,” urainya.
Keuntungan kedua, setiap anggota PWI akan mendapatkan perlindungan hukum dari organisasi. Supaya, tidak ada yang berani mengkriminalisasi anggota PWI, dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistiknya.
Dan keuntungan terakhir, terang Farianda, yaitu peningkatan SDM. Jadi, PWI terus mengembangkan anggota untuk menjadi lebih baik. Bahkan, ia ingin, lahir di Sumut dari anggota PWI ini tokoh-tokoh pers yang meraih penghargaan Adinegoro.
“Sebab dahulu, banyak tokoh-tokoh pers dari Sumut yang bisa meraih penghargaan Adinegoro,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung keinginannya, agar anggota PWI tidak hanya piawai dalam menulis berita. Lebih daripada itu, ia ingin anggota PWI mahir juga dalam fotografer.
Dan baru-baru ini, pihaknya sudah berkomunikasi ke Pewarta Foto Indonesia (PFI) guna berkolaborasi, mungkin mengadakan pelatihan atau lainnya, agar wartawan tahu bagaimana melakukan fotografer yang baik.
“Supaya, anggota PWI tidak melulu berkutat dalam penulisan berita yang baik saja. Karena mungkin, pasti ada juga keinginan untuk bisa mengambil foto yang kelihatan lebih menarik,” harapnya.
Terakhir, ia mengucapkan, selamat datang di PWI ke para peserta seleksi. Ia berharap, para peserta yang hadir mengikuti seleksi, bisa lulus semua dan menjadi anggota muda PWI.
“Karena, penerimaan seleksi ini, merupakan yang terakhir di periodesasi kepemimpinan saya sebagai Ketua PWI Sumut. Mudah-mudahan, lulus semua. Yang penting, sekali lagi jangan copy paste. Percaya sama karya sendiri,” tandas Farianda mengakhiri.