Example floating
Example floating
BeritaDaerahPadang Lawas UtaraSumut

Diduga Frustrasi, Pemuda 20 Tahun Akhiri Hidup di Tiang dengan Kabel

81
×

Diduga Frustrasi, Pemuda 20 Tahun Akhiri Hidup di Tiang dengan Kabel

Sebarkan artikel ini
Kapolsek Padang Bolak, AKP Harun Manurung, menyaksikan Tim Medis dari Puskesmas Gunung Tua saat melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban
Saksikan: Kapolsek Padang Bolak, AKP Harun Manurung, menyaksikan Tim Medis dari Puskesmas Gunung Tua saat melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban. (Foto: Dok Polsek Padang Bolak)

Catatan Redaksi: Bunuh diri bukan jalan keluar persoalan kehidupan, segera cari pertolongan!

PIONERNEWS.COM, PADANG LAWAS UTARA – Kuat dugaan lantaran frustrasi, seorang pemuda berusia 20 tahun, AKH, nekat akhiri hidup di tiang dengan menggunakan kabel parabola, pada Sabtu (22/06/2024) siang.

Korban pemuda 20 tahun itu nekat akhiri hidup di tiang kabel parabola di dalam Gudang di belakang Rumahnya di di Desa Gunung Tua Tonga, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).

“Penyebab korban gantung diri (akhiri hidup-red) karena frustrasi,” ungkap Kapolsek Padang Bolak, AKP Harun Manurung, SH, dalam rilis resminya, Minggu (23/06/2024) pagi.

Kapolsek menjelaskan, awal mula yang menemukan korban tergantung di tiang adalah ibu kandungnya, RD (55). Saat itu, ibu korban hendak mengambil barang bekas di dalam Gudang di belakang Rumah.

“Tiba-tiba, ibu korban terkejut karena melihat korban sudah tergantung di tiang di dalam Gudang,” imbuhnya.

Kemudian, lanjut Kapolsek, ibu korban meminta tolong ke tetangga sekitar. Lalu, tetangga bersama warga sekitar membantu menurunkan korban dari tiang yang sudah dalam keadaaan tak bernyawa.

Selanjutnya, Kapolsek dan personel Unit Reskrim, Piket Fungsi SPKT, serta Tim Medis Puskesmas Gunung Tua, datang ke Rumah korban. Dalam hal ini, Tim Medis lakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban.

“Saat tergantung, korban mengenakan baju kaos warna biru tua dan celana pendek warna cream,” tutur Kapolsek.

Menurut Kapolsek, dari pemeriksaan Tim Medis di sekujur tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan. Tapi, di leher korban terdapat luka, yang kuat dugaan akibat tali untuk menggantung lehernya.

Kapolsek menyebut, pihak keluarga korban tidak merasa keberatan atas peristiwa ini. Keluarga, juga telah membuat surat pernyataan penolakan untuk otopsi terhadap jenazah korban.

“Kemudian jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga untuk prosesi pemakaman,” pungkas Kapolsek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *