PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – H Gus Irawan Pasaribu, SE, Ak, MM, CA, calon Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), berpasangan dengan calon Wakil Bupati, H Jafar Syahbuddin Ritonga, MBA, DBA, pasangan calon (Paslon) nomor satu (No.1) ini memiliki jargon ‘BAGUSI, Tapsel kembali bangkit’.
Gus Irawan adalah anggota DPR RI dua periode (2014-2019 dan 2019-2024) dari Partai Gerindra dan dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara II. Pada Pemilu Februari 2024 lalu, ia masih terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029.
Namun, ia urung dilantik menjadi anggota DPR RI periode ketiga, karena maju mencalon Bupati di Pilkada Tapsel. Gus mengambil langkah ini karena mengikuti permintaan abang, kakak, dan adiknya di keluarga besar Haji Hasan Pinayungan Pasaribu.
Kemudian, karena penugasan dari Ketua Umum Partai Gerindra, H Prabowo Subianto, para kader terbaik ditugaskan ‘turun gunung’ maju di Pilkada. Tujuannya, menyukseskan program prioritas Presiden RI 2024-2029, yakni makan bergizi gratis, kedaulatan pangan, dan energi.
Maju di Pilkada Tapsel, Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin berhadapan dengan Paslon petahana, Dolly Pasaribu dan Parulian Nasution. Seiring dengan itu, banyak yang bertanya apa kontribusi Gus Irawan untuk Tapsel selama 10 tahun anggota DPR RI sehingga maju di Pilkada?
Dari perbincangan bersama wartawan, ternyata Gus Irawan memiliki kontribusi besar dalam akselerasi pembangunan dua periode masa kepemimpinan Bupati Tapsel terdahulu, H Syahrul M Pasaribu.
Pengadaan Energi Listrik
Gus Irawan sukses memperjuangkan kecukupan energi listrik untuk masyarakat Sumatera Utara (Sumut), terutamanya di Kabupaten Tapsel. Hanya saja tidak begitu terekspos. Apalagi, penerima manfaatnya mayoritas masyarakat yang bermukim di kawasan terisolir.
Sebut saja, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Hydro Mikro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpusat. Gus membawanya dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang merupakan mitra kerjanya di Komisi VII DPR RI kala itu.
Puluhan ribu jiwa masyarakat Tapsel di daerah terpencil yang tidak terjangkau jaringan listrik PLN, berkat upaya dan dorongan Gus Irawan dari DPR RI, kini telah menikmati energi listrik yang bersumber dari PLTMH dan PLTS terpusat.
Di Desa Muara Upu, Kecamatan Muara Batang Toru, sebelum listrik jaringan PLN hadir di sana, 106 Kepala Keluarga (KK) di pinggir pantai Samudera Indonesia itu manfaatkan energi listrik PLTS terpusat 30 Kilo Watt (KW) yang diupayakan Gus dari Kementerian ESDM pada 2015 lalu.
Kemudian PLTMH di Hutabaru, Kecamatan Aek Bilah. Hingga saat ini, 159 KK masyarakat di perbatasan Tapsel dengan Paluta itu masih menggunakan energi listrik PLTMH kapasitas 25 KW yang merupakan kontribus Gus Irawan di tahun 2015.
Masih di tahun 2015, berkat upaya Gus Irawan, 68 KK warga Desa Tapus Nabolak, Kecamatan Aek Bilah, sampai hari ini masih memanfaatkan arus listrik dari PLTMH berkapasitas 15 KW.
Tahun 2017, Gus yang menjabat Ketua Komisi VII DPR RI ‘mendaratkan’ pembangunan PLTMH berkapasitas 53 KW. Sampai hari ini masih dimanfaatkan dan dinikmati 180 KK masyarakat Desa Silangkitang Tambiski, Kecamatan Saipar Dolok Hole.
Secara simultan dari tahun 2018 sampai 2020, Gus Irawan telah membawa 1.025 unit lampu penerangan jalan umum bertenaga surya (solar cell). Semuanya telah dipasang hingga mampu menerangi jalan gelap dan rawan di hampir seluruh Kecamatan di Tapsel.
Belum lagi banyak Dusun Desa yang tadinya tidak dialiri listrik PLN, berkat Gus akhirnya menikmati listrik setelah PLN sebagai mitranya membangun jaringan sampai ke dusun di Desa-desa Tapsel
Masih dalam hal kontribusi 10 tahun Gus Irawan anggota DPR RI ke Tapsel. Untuk menjaga kebersihan lingkungan, di 2017 ia bawa 24 unit gerobak sampah dari Kementerian Lingkungan Hidup. Membangunan Bank Sampah di Kelurahan Bintuju dan sumur bor di Sibadoar dan beberapa daerah lainnya.
Dalam hal mewujudkan rumah layak huni bagi masyarakat Tapsel, Gus Irawan berkontribusi besar mengarahkan program bedah 1.048 rumah dari tahun 2019 sampai 2023 di 15 Kecamatan se-Tapsel. Ini jauh lebih banyak daripada yang dibangun dari APBD Tapsel yang jumlahnya hanya beberapa puluh unit.
Untuk menghubungkan antara satu Desa ke Desa lainnya, Gus juga telah mengarahkan pembangunan jalan rabat beton sebesar Rp5,8 miliar untuk dua program di 2020 dan tiga program di 2023.
Sektor Pertanian
Sektor pertanian, di 2022, Gus membawa bantuan dari Kementerian Pertanian ke Tapsel. Bantuan ini berupa 9 unit cultivator, 11 unit handtractor, dan 4 unit power thereser. Banyak lagi bantuan Alsintan diserahkan ke kelompok-kelompok tani, bantuan dari Bank Indonesia (BI) sebagai mitra Komisi XI DPR RI.
Irigasi pertanian, di 2022, Gus Irawan berhasil mengarahkan anggaran Rp2,3 miliar membangun saluran irigasi kecil persawahan masyarakat petani Tapsel. Di 2023, anggarannya semakin bertambah besar senilai Rp16,7 miliar.
Dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR RI, Gus Irawan mengajak mitra kerjanya agar turut berkontribusi bagi pembangunan Tapsel. Alhasil, Masjid Al Munawir Pasar Sipirok dan Masjid Simaninggir telah direhab dengan megah.
Juga dua Masjid di Sayur Matinggi, yaitu Masjid Taqwa Hapesong Batang Toru dan bangunan GKPA di Marancar. Kemudian pembangunan 8 unit sanitasi Pondok Pesantren dan 23 unit sanitasi Desa di 2023 dengan total anggaran Rp11,4 miliar.
Infrastruktur
Kontribusi pembangunan pada infrastruktur Jalan Nasional di Tapsel, peran Gus Irawan juga sangat besar. Seperti pembangunan jalan dari Batas Tapanuli Tengah-Tapsel di Batang Toru (Rp116 miliar) sampai ke Kota Padangsidimpuan (Rp21 miliar) di 2020 sampai 2022.
Jalan Pantai Barat dari Batang Toru Tapsel (Rp100 miliar) sampai Singkuang Mandailing Natal (Madina) senilai Rp99 miliar di 2020 sampai 2023. Pembangunan jalan dari Padangsidimpuan (Rp43 miliar) sampai Tapsel (Rp304 miliar) hingga Batas Sumut dan Sumbar di Madina (Rp185 miliar) di 2020 sampai 2023.
Ini baru sebagian besarnya saja. Selama 10 tahun Gus Irawan anggota DPR RI, ia juga telah berkontribusi besar bagi pembangunan di 18 Kabupaten/Kota lainnya yang masuk dalam wilayah Dapil Sumut II.
Ingat, saat 2016 wilayah Provinsi Sumut defisit energi listrik. Sehingga dilakukan pemadaman bergilir mulai dari Langkat, Medan, Labuhanbatu Raya, Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) sampai ke Tapanuli dan Karo.
Gus Irawan yang juga Ketua Komisi VII DPR RI saat itu, telah memimpin langkah solusi guna menutupi kebutuhan energi listrik. Selanjutnya berhasil mendorong Kementerian ESDM dan PLN menyewa kapal pembangkit listrik Marine Vessei Power Plant (MVPP) dari Turki.
Pembangkit terapung itu memiliki kapasitas daya listrik 480 Mega Watt (MW) sementara daya yang dibutuhkan sekitar 240 MW. Sehingga pada akhirnya Sumut yang mengalami krisis berubah menjadi surplus listrik.
Di 2017, industri di Sumut terutama di Kawasan Industri Medan (KIM) banyak yang merumahkan dan bahkan mem-PHK karyawan. Sebab, tidak mampu bersaing karena mahalnya harga gas.
Gus Irawan sebagai Ketua Komisi VII DPR RI menyelamatkannya. Yakni dengan menekan Menteri SDM, Pertamina dan PGN untuk menurunkan harga Gas di Sumut dari 12,22 USD per MMBTU menjadi 9,95 USD per MMBTU.
Di 2019 disaat mintak sawit (CPO) Indonesia ditolak Uni Eropa, menyebabkan harga TBS sawit turun drastis. Gus secara visioner mengambil inisiatif, yakni mengajak Menteri ESDM menerapkan B30 lebih awal dari jadwal road map.
Sehingga harga sawit kembali normal karena meningkatnya kebutuhan dalam negeri. Setelah kembali ke Komisi XI atau saat Covid-19 melanda, Gus Irawan banyak membawa bantuan dari mitra kerjanya ke Tapsel. Seperti alat pelindung diri (APD) dan puluhan ribu paket sembako ke masyarakat yang terdampak Covid.
Gus Irawan juga berhasil memperjuangkan Dana Bagi Hasil (DBH )Perkebunan masuk dalam Undang-undang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah No.1/2022. Sehingga daerah penghasil sawit saat ini sudah dapat menikmati DBH Sawit dari Pemerintah Pusat.
Terakhir, pada Juni 2024 lalu, Pemerintah RI menyetujui usulan Gus Irawan agar menaikkan alokasi dana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari Rp30 juta menjadi Rp60 juta per Hektare.
Perjuangkan Batu Jomba
Paling terbaru, 18 September 2024 lalu dan sebelum ia mundur dari DPR RI, Gus Irawan masih memperjuangkan perbaikan Jalan Nasional Batu Jomba di Sipirok. Yakni meneruskan aspirasi rakyat, khususnya Tapsel, melalui sahabatnya, Andi Iwan Aras, yang merupakan Pimpinan Komisi V DPR RI.
Aspirasi itu telah disampaikan pada Raker Komisi V DPR RI dengan Menteri PUPR di hari yang sama. Berkat upaya Gus Irawan itu, semua orang berharap tahun depan perbaikan Jalan Nasional Batu Jomba dapat dilaksanakan, sehingga lalu lintas menjadi lancar.
“Mohon maaf, bagi yang mempertanyakan kontribusi apa yang pernah saya berikan ke Tapsel pada saat 10 tahun anggota DPR RI. Sebenarnya, tidak perlu susah untuk mencarinya. Tinggal googling aja. Karena ada jejak digitalnya,” sebut Gus Irawan.
Namun yang paling ia syukuri, sepanjang 23 tahun berkarir di Perbankan dan 10 tahun di DPR RI, Gus Irawan Pasaribu tidak pernah tersangkut masalah hukum. Dipanggil karena persoalan hukum pun tidak pernah.
“Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala terus menjaga saya. Mohon doa dan dukungannya, kita BAGUSI Tapsel. Karena Tapsel harus kembali bangkit,” tutup Gus Irawan.(Rel/Reza FH)