PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – Seorang oknum anggota DPRD berinisial, ESS alias B, ditangkap Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) bersama Batalyon C Sat Brimob Polda Sumut, pada Rabu (09/10/2024) petang di salah satu Hotel di Kota Padangsidimpuan.
Penangkapan anggota DPRD Tapsel ini, diduga sekaitan dengan kerusuhan yang terjadi di areal Gate R 17, PLTA Marancar Godang, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapsel, pada (16/02/2024) lalu. Aksi penangkapan ini, dipimpin langsung Kapolres Tapsel, AKBP Yasir Ahmadi, SIK, MH.
Dalam keterangannya, Kapolres menjelaskan bahwa, penangkapan ini adalah pengembangan dari kasus kerusuhan di areal PLTA beberapa waktu yang lalu. Menurut Kapolres, penangkapan ini berdasarkan alat bukti yang cukup dan pemeriksaan beberapa saksi.
Berdasarkan alat bukti dan pemeriksaan saksi maupun ahli, pihaknya menetapkan ESS sebagai tersangka. Di mana, menurut Kapolres, ESS kuat dugaan menyuruh melakukan pengeroyokan dan pengerusakan di areal PLTA.
“Diduga, tersangka turut menyuruh melakukan perbuatan pengeroyokan dan pengerusakan di PT SAE (Sinar Avanoska Emas/Perusahaan di Proyek PLTA),” ungkap Kapolres.
Sebagai informasi, proses penangkapan ESS berlangsung dramatis dan sempat mendapatkan perlawanan dari rekan-rekannya di Hotel tersebut.
Kendati demikian, personel Polres Tapsel dibantu Batalyon C Sat Brimob Polda Sumut bersenjata lengkap, berhasil mengamankan ESS dan mengeluarkannya dari dalam Hotel. Selanjutnya, ESS langsung naik ke kendaraan taktis (Rantis) Polri.
Sebelumnya, salah satu saksi yang juga merupakan Karyawan Staf Humas PT SAE Group, Fahrul Rozi Pasaribu (43), mengakui bahwa, ada bukti video terkait kasus pengeroyokan tersebut
Fahrul, menjelaskan itu usai sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri (PN) Kota Padangsidimpuan, pada Jumat (23/08/2024) siang.
Kepada wartawan, Fahrul mengaku menceritakan alur peristiwa kerusuhan ke Majelis Hakim yang diketuai, Azhary Prianda Ginting, SH, dan anggota Feryandi, SH, MH, dan Rudi Rambe, SH. Di mana, ada oknum dari anggota DPRD Tapsel yang memprovokasi massa.
Sehingga aksi berujung ricuh, dan menyebabkan beberapa karyawan luka-luka, serta satu unit mobil milik perusahaan rusak. Berdasarkan kesaksian Fahrul, ESS tampak mengomandoi massa yang mulai berkumpul di pintu gerbang tersebut.