PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – Wakil Ketua DPRD Tapanuli Selatan (Tapsel), Abdul Basith Dalimunthe, SH, mendesak pemerintah Kabupaten (Pemkab) agar segera membentuk Tim Percepatan Penanganan Bencana Banjir bandang yang melanda kawasan Desa Kota Tua, Kecamatan Tantom Angkola.
Ketua DPC Partai Gerindra Tapsel itu juga mendesak Bupati, Dolly Pasaribu, beserta jajaran, agar serius dalam pemulihan kondisi Desa Kota Tua pasca banjir. Mengingat, masih banyaknya material sisa banjir seperti, kayu, bekas lumpur, dan tanah yang sejauh ini menutup akses jalan umum maupun pemukiman warga.
“Kemudian, akibat dari bencana banjir bandang beberapa hari yang lewat, banyak Rumah masyarakat dan fasilitas umum lainnya yang rusak. Ini juga perlu penanganan yang serius, agar warga bisa menghuni kembali kediaman mereka,” kata Basith sapaan karib Wakil Ketua DPRD Tapsel itu ke wartawan, Sabtu (21/12/2024) lewat seluler.
Selanjutnya, alasan pihaknya mendesak keseriusan penanganan pasca banjir ini adalah, sebagian masyarakat Desa Kota Tua, mungkin akan merayakan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Sebab, kemungkinan ada Rumah ibadah yang terdampak akan banjir bandang ini.
“Harapan saya, jika sudah dibersihkan material sisa banjir ini, maka semua masyarakat yang Rumahnya ikut terdampak, bisa kembali memasuki Rumahnya. Sehingga, masyarakat yang mungkin mau merayakan Natal dan beribadah bisa lega serta tenang dalam menjalaninya,” urai Basith.
Ia juga menyoroti lambannya penanganan pasca bencana dari Pemkab Tapsel. Menurutnya, ini semua lantaran tidak terkoordinirnya penanganan pasca bencana. Makanya, perlu ada Tim atau Satgas khusus yang menangani persoalan pasca banjir di Desa Kota Tua ini.
“Sejauh ini, pemerintah yang datang ke lokasi banjir, belum ada memberikan solusi yang pasti untuk pemulihan pasca bencana. Kan kasihan ini warga yang membutuhkan bantuan khusus untuk pemulihan pasca banjir, nasibnya jadi terluntang-lantung terlebih menjelang Natal dan Tahun Baru ini,” sebut legislator dari Dapil III (Angkola Muaratais, Batang Angkola, Sayur Matinggi, dan Tantom Angkola) ini.
Sebagai informasi, akibat curah hujan yang tinggi kawasan Desa Kota Tua dan sekitarnya dilanda banjir bandang, pada Rabu (18/12/2024) sore. Banjir bandang ini, juga menyeret material berupa kayu, lumpur, hingga tanah, yang menyebabkan akses jalan tertutup dan pemukiman warga rusak.
Akibatnya, ratusan warga terpaksa mengungsi sementara waktu, saat terjadinya banjir bandang tersebut. Meski air kini telah surut, namun masyarakat yang terdampak, masih kesulitan untuk membersihkan sisa material banjir.(Reza FH)