PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – DR, seorang pria beristri dan beranak 5, dilaporkan ke Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) atas dugaan pelecehan seksual terhadap 2 gadis berusia 15 dan 13 tahun. Kedua korban sebut saja, Mawar dan Melati ini, merupakan kakak beradik kandung yang sudah kehilangan ayah (yatim).
Ironisnya, kedua korban, merupakan adik sepupu dari istri terduga pelaku. Kedua korban yang merupakan warga Kabupaten Tapsel ini masih sangat trauma atas kejadian yang menimpa mereka. Apalagi, terduga pelaku saat ini masih bebas berkeliaran.
Berdasar informasi yang dihimpun, pada Rabu (15/01/2025) siang, terduga pelaku yang bekerja menjemur padi di halaman tetangga, datang dan minta kopi ke Rumah korban. Di dalam Rumah itu ada Mawar dan Melati. Sedangkan ibu mereka ada di depan bersama istri paman.
Karena masih ada hubungan keluarga, Mawar yang masih duduk di Kelas X SMA itu pergi ke Dapur untuk membuatkan kopi. Namun entah bagaimana, tiba-tiba DR sudah ada di sampingnya dan diduga kuat langsung melakukan pelecehan terhadap Mawar.
Mawar yang diduga mendapat perlakuan tak mengenakkan dari DR itu hanya bisa kaget dan terdiam seribu bahasa. Ia berlari masuk ke Kamar dan menguncinya dari dalam. Mawar dirundung kesedihan dan ketakutan yang mendalam atas apa yang baru saja ia alami.
Setengah jam kemudian, DR minta Melati (adik Mawar-red) membelikan mie instan ke Warung. Pada saat menyerahkan uang, DR lagi-lagi diduga melakukan aksi serupa terhadap Melati yang saat ini masih duduk di bangku Kelas VIII SMP.
“Saat aku mau pergi ke Warung, dia (DR) juga melakukannnya (pelecehan),” terang Melati yang terlihat masih trauma atas kejadian tersebut.
Pulang dari Warung, Melati memasak mie instan itu dan meyuruh DR yang berdiri di dekat pintu untuk memakannya. Selanjutnya Melati pergi ke Kamar dan tidur di kasur.
Setelah DR keluar dari Rumah, Melati mengunci pintu karena ibu dan kakaknya juga telah pergi menjenguk saudara mereka yang sakit. Artinya, hanya dia sendiri yang ada di Rumah itu.
Tak berapa lama, DR menggedor-gedor Pintu Rumah dan meminta air putih untuk minum. Melati membuka Pintu itu dan kembali ke Kamarnya. Sedangkan DR, pergi ke Dapur.
Usai minum, DR masuk ke Kamar Melati dan berbaring di samping gadis lugu itu. Kemudian, lagi-lagi diduga kejadian biadap itu kembali dilakukan DR terhadap Melati.
Karena Melati berusaha menolak dan memberontak, DR menghentikan perbuatannya dan meninggalkan Kamar. Namun sebelum keluar, ia masih sempat meminta Melati melayani hasrat nafsu bejatnya.
Setelah ibu dan kakaknya pulang dari tempat saudara, Melati menceritakan semua perbuatan DR. Pada saat bersamaan, Mawar juga menceritakan apa yang dilakukan DR ketika ia membuat kopi di Dapur.
Sontak, ibu korban histeris, sehingga saudara-saudara dan tetangga mereka berdatangan ke Rumah. Kejadian memilukan ini, selanjutnya dilaporkan ke Polsek Batang Angkola.
“Karena perkara ini menyangkut perempuan dan anak, kami diminta untuk membuat laporan di Polres Tapsel. Sebab, di Polsek Batang Angkola tidak ada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak,” terang ibu dari Mawar dan Melati.
Dan kini, ibu dari Mawar dan Melari telah melaporkan DR ke Polres Tapsel, pada Kamis (16/01/2025), sesuai surat tanda penerimaan laporan (STPL) No.STTLP/B/18/I/2025/SPKT/POLRES TAPANULI SELATAN/POLDA SUMATERA UTARA.
“Mohon perhatian dan bantuan atas apa yang kami alami ini,” pinta ibu korban dengan mulut bergetar penuh harap.(Reza FH)