Example floating
Example floating
BeritaDaerahKesehatanSumutTapanuli Selatan

Martabe Pulihkan Ribuan Penglihatan Lewat Operasi Katarak Gratis

54
×

Martabe Pulihkan Ribuan Penglihatan Lewat Operasi Katarak Gratis

Sebarkan artikel ini
General Manager Operations & Deputy Director Operations PTAR, Rahmat Lubis, saat berbincang dengan salah satu pasien yang didampingi keluarganya usai menjalani operasi katarak yang digelar tambang emas Martabe
Berbincang: General Manager Operations & Deputy Director Operations PTAR, Rahmat Lubis, saat berbincang dengan salah satu pasien yang didampingi keluarganya usai menjalani operasi katarak yang digelar tambang emas Martabe. (Foto: Ist)

PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN — Program operasi katarak gratis yang digelar tambang emas Martabe kembali hadir di tahun 2025. Mengusung tema, ‘Buka Mata Lihat Indahnya Dunia’, program pengabdian masyarakat ini kini menyapa pasien di RSUD Sipirok, Jumat (24/10/2025).

Tahun ini, program yang digelar PT Agincourt Resources (PTAR) itu menargetkan sebanyak 1.400 mata untuk dioperasi di lima lokasi. Rangkaian operasi dimulai dari Rumah Sakit Bhayangkara Batang Toru, Tapanuli Selatan pada 26-28 September 2025, dengan total 357 mata berhasil dioperasi.

Layanan kemudian berlanjut di lokasi yang sama pada 3-5 Oktober 2025. Selanjutnya operasi katarak digelar di RSUD Pandan pada 17-19 Oktober 2025, lalu kini di RSUD Sipirok pada 24-26 Oktober 2025. Setelah Sipirok, kegiatan serupa akan berlangsung di RS Mata Siantar pada 21-23 November 2025, dan ditutup di RS Mata Mencirim 77 Medan pada 29-30 November 2025.

General Manager Operations & Deputy Director Operations PTAR, Rahmat Lubis, menjelaskan bahwa, untuk hari ini di RSUD Sipirok ada 84 mata dari 68 pasien dapat ditangani atau dioperasi. Untuk tahun ini saja, kata dia, sudah sekitar 723 mata yang dioperasi dan akan terus bertambah.

“Mengingat, ini merupakan Rumah Sakit ketiga pelaksanaan operasi katarak yang digelar tambang emas Martabe. Nanti yang keempat ada di Siantar, dan terakhir di RS Mata Mencirim 77 Medan,” jelas Rahmat.

Rahmat menegaskan bahwa, PTAR berkomitmen mencapai target 1.400 mata katarak dioperasi sepanjang 2025. Sejak program dimulai pada 2011 hingga 2024, sudah terdapat 12.173 mata yang berhasil ditangani. Dengan tambahan operasi hingga hari ini, jumlah itu kini mencapai 12.896 mata.

“Jika target tahun ini tercapai, maka lebih dari 13.000 mata akan dioperasi sejak program ini digelar,” tegasnya.

Sebagai bagian dari program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat (PPM), PTAR disebut berupaya menghadirkan program jangka panjang yang memberikan dampak nyata. Namun, Rahmat menyebut operasi katarak sebagai salah satu quick wins yang manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat.

“Hasilnya bisa cepat terlihat,” ucapnya.

Melihat pasien berbahagia, datang dari luar kota, dan bahkan akomodasinya ditanggung PTAR, Rahmat mengaku sangat senang. Karenanya, ia hadir ke RSUD Sipirok, karena ingin melihat kebahagiaan itu secara langsung.

Menurut Rahmat, antusiasme masyarakat menjadi motivasi bagi PTAR untuk melanjutkan program ini setiap tahun. Menurutnya, pasien yang datang hari ini ke RSUD Sipirok mungkin hal yang biasa.

“Tapi ada yang rela menempuh perjalanan 4 sampai 5 jam untuk mengikuti operasi ini, membuat kami semakin semangat,” tambahnya.

Pelaksanaan program ini dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, antara lain RS Bhayangkara Batang Toru, RSUD Pandan, RSUD Sipirok, RS Mata Siantar, RS Mata Mencirim 77 Medan, serta Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan.

Selain memulihkan penglihatan masyarakat, program ini juga menjadi bentuk komitmen PTAR dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke-3: menjamin kehidupan sehat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala usia.

“Kesehatan masyarakat merupakan bagian penting dari praktik pertambangan berkelanjutan yang dijalankan perusahaan,” tandasnya.

Di sisi lain, kebahagiaan tampak jelas pada wajah-wajah para pasien penerima manfaat kegiatan ini. Salah satunya datang dari Safrizal Tanjung (64), pedagang asal Desa Gunung Tua, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Dua tahun terakhir, ia mengalami gangguan penglihatan akibat katarak.

“Kami ada sembilan orang rombongan dari Panyabungan. Tau kegiatan ini dari teman yang sudah pernah ikut operasi. Operasinya tidak sakit dan hanya beberapa menit saja. Setelah itu bisa melihat kembali dengan baik,” ceritanya penuh syukur.

Dalam kesempatan ini, Safrizal mengucapkan apresiasi dan terima kasih yang mendalam kepada PTAR. Ia berharap, program ini dapat terus dijalankan PTAR setiap tahunnya, karena manfaatnya begitu besar dan langsung bisa dirasakan setiap pasien.

“Semoga, PTAR bisa terus membuat kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya. (Reza FH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *