PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, memohon maaf karena sebelumnya menyatakan bahwa, situasi bencana di Sumatera, terkasuk di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), terlihat mencekam hanya di media sosial (Medsos).
Permintaan maaf tersebut muncul setelah Suharyanto meninjau langsung wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tapsel. Saat melihat kondisi yang sesungguhnya di lapangan, ia mengaku terkejut dengan skala kerusakan yang ditimbulkan bencana.
Dalam kunjungannya ke Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapsel, pada Senin (1/12/2025), Suharyanto menyampaikan permohonan maaf itu secara langsung kepada Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu.
“Pak, saya surprise, saya tidak mengira sebesar ini. Saya mohon maaf, Pak Bupati. Bukan berarti kami tak peduli,” ujar Suharyanto.
Ia menegaskan, kehadirannya beserta jajaran BNPB di wilayah Tapsel hingga Tapanuli Utara merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat terdampak bencana. Dia menambahkan, pemerintah pusat berkomitmen memberikan bantuan dan memastikan penanganan berjalan optimal.
“Kami tentu saja hadir di Tapanuli ini untuk membantu seluruh masyarakat,” ucapnya.
Selain Kepala BNPB, terlihat Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Pratikno, juga hadir dalam peninjauan itu. Diketahui bahwa, bencana banjir bandang, longsor, dan pohon tumbang melanda 13 dari 15 Kecamatan di Kabupaten Tapsel pada Selasa (25/11/2025).
Peristiwa tersebut dipicu tingginya curah hujan sejak Senin (24/11/2025), yang berakibat pada kerusakan di sejumlah pemukiman penduduk serta berbagai infrastruktur lainnya. Selain itu, ada puluhan korban dinyatakan meninggal dunia dan hilang. (Rel/Reza FH)















