PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN — Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi sejumlah posko bencana yang didirikan PT Agincourt Resources (PTAR) di Desa Garoga dan Batu Hula, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), pada Kamis (04/12/2025).
Kunjungan ini menjadi bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap warga yang terdampak banjir bandang dan longsor yang meluluhlantakkan sebagian pemukiman maupun infrastruktur di wilayah tersebut.

Turut mendampingi Wapres dalam peninjauan tersebut, Wakil Gubernur Sumut Surya, Kapolda Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu, Bupati Padang Lawas Utara Reski Basyah Harahap, Kapolres Tapsel AKBP Yon Edi Winara, serta jajaran pejabat utama lainnya.
Saksikan Dampak Bencana
Dalam kesempatan itu, Wapres Gibran melihat langsung kondisi rumah-rumah warga yang hancur diterjang banjir bandang dan longsor. Banyak bangunan yang rata dengan tanah, menyisakan puing dan material pasir tebal yang menggambarkan dahsyatnya bencana yang terjadi.
Wapres juga menyapa para pengungsi yang ditampung di Posko Pengungsian Garoga dan Batu Hula. Di hadapan warga, Gibran menegaskan bahwa, pemerintah akan berupaya maksimal memperjuangkan percepatan pemulihan pasca-bencana agar masyarakat bisa kembali bangkit.
Cerita Haru Warga yang Selamat
Salah satu warga terdampak, Wujud Nainggolan (67), menceritakan detik-detik ketika air tiba-tiba naik dan menghanyutkan rumahnya di Desa Garoga. Meski rumahnya rata dengan tanah, Wujud bersyukur bisa selamat bersama anak dan cucunya.

Pasca bencana, Wujud bersama keluarganya ditampung di Posko Pengungsian Garoga yang dikelola PTAR. Ia mengaku seluruh kebutuhan dasarnya terpenuhi mulai dari makanan, obat-obatan, layanan kesehatan, hingga pakaian.
“Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya ke PTAR karena begitu sigap membantu kami. Semua kebutuhan kami dipenuhi PTAR di posko ini,” ungkap Wujud.
Di hadapan Wapres, ia berharap pemerintah dapat membantu memulihkan rumahnya, meski tidak kembali seperti semula.
“Yang penting, ada tempat untuk kami berteduh lagi,” pungkasnya.
Senada dengan itu, Sulaiman Panggabean (31), warga lainnya yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan, berharap pemerintah memulihkan infrastruktur yang porak-poranda agar aktivitas masyarakat kembali normal.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada PTAR, TNI-Polri, pemerintah daerah, Basarnas, relawan, dan seluruh pihak yang membantu proses evakuasi serta penanganan bencana.
“Semoga, Tuhan membalas seluruh kebaikan semua yang sudah membantu kami, termasuk PTAR yang sangat ekstra melayani kami para korban,” harapnya.
PTAR Tampung Ratusan Pengungsi
PTAR menjadi salah satu pihak yang paling cepat bergerak melakukan respons kemanusiaan. Perusahaan pengelola Tambang Emas Martabe itu mendirikan tujuh posko pengungsian, antara lain di Garoga, Batu Hula, Sumuran, Sopo Daganak, Puskesmas Wek I, dan Gereja HKBP.
Di Posko Garoga, Penanggung Jawab Relawan penyedia makanan siap saji dari PTAR, Hani Pulungan didampingi Dewi Siregar dan Messy Lubis, mengungkapkan bahwa, setiap hari mereka menyiapkan makanan untuk sekitar 150-an pengungsi.
“Dalam sehari, setidaknya 20 Kg beras dimasak untuk kebutuhan para pengungsi maupun volunteer. Makanan selalu kami upayakan bergizi dan disajikan tiga kali sehari,” kata Hani Pulungan.
Tak hanya makanan, PTAR juga menyediakan fasilitas kesehatan, perlengkapan tidur, pakaian bersih, hingga pendampingan untuk warga lanjut usia dan anak-anak. Kehadiran PTAR mendapat apresiasi luas dari masyarakat karena dianggap sangat responsif dan sigap dalam menyediakan kebutuhan para korban.
Kedatangan Wapres Gibran juga memberi semangat baru bagi para korban. Banyak dari mereka berharap perhatian pemerintah pusat dapat mempercepat pemulihan kawasan yang kini porak-poranda.
Wapres pun memastikan bahwa, penanganan lanjutan akan terus dikoordinasikan agar warga bisa segera kembali menjalani kehidupan normal.
Dengan dukungan pemerintah dan kepedulian berbagai pihak, termasuk PTAR yang menjadi garda terdepan dalam menampung dan melayani para pengungsi, warga Batang Toru diharapkan mampu bangkit dari musibah besar yang melanda wilayah mereka. (Reza FH)















