Example floating
Example floating
BeritaDaerahSumutTapanuli Selatan

Dua Pekan Terisolir, Warga Siuhom Akhirnya Terima Bantuan dari YHHP

37
×

Dua Pekan Terisolir, Warga Siuhom Akhirnya Terima Bantuan dari YHHP

Sebarkan artikel ini
Pembina YHHP sekaligus mantan Bupati Tapsel dua periode, Syahrul M Pasaribu, saat menyalurkan bantuan di ujung Desa Siuhom, Kecamatan Angkola Barat
Pembina YHHP sekaligus mantan Bupati Tapsel dua periode, Syahrul M Pasaribu, saat menyalurkan bantuan di ujung Desa Siuhom, Kecamatan Angkola Barat. (Foto: Ist)

PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN — Yayasan Haji Hasan Pinayungan (YHHP) kembali menembus desa terdampak bencana yang terisolir selama dua pekan di ujung Desa Siuhom, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Senin (08/12/2025) malam.

Rombongan YHHP tiba membawa bantuan sembako, pakaian anak layak pakai, dan layanan kesehatan gratis yang sangat dibutuhkan ke warga. Kunjungan ini merupakan yang ketiga kalinya bagi YHHP menjangkau wilayah terisolir pasca-bencana.

Sebelumnya, bantuan telah disalurkan ke Janji Matogu, Bina Sari, dan Laba Lasiak di Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Angkola Selatan. Lalu, di Desa Bukkas Malombu, Dusun Sibara-Bara, dan Setia Baru di Desa Simataniari, Kecamatan Angkola Sangkunur.

Empat dusun di Desa Siuhom yakni, Tangga Batu, Paten, Adian Nauli, dan Aek Martolu, baru dapat dilalui kendaraan gardan dua pada Senin malam itu setelah dua minggu terputus akibat longsor.

Bahkan, akses menuju Dusun Tangga Batu dan Aek Martolu hanya bisa ditembus menggunakan sepeda motor trail.

Tiba di tengah hujan gerimis, kehadiran rombongan YHHP yang dipimpin Syahrul Pasaribu, Pembina YHHP dan mantan Bupati Tapsel dua periode, langsung disambut haru oleh warga.

Puluhan masyarakat dari empat dusun berkumpul di Dusun Paten, lokasi yang berada di titik tengah untuk menerima bantuan. Suasana penuh emosi tampak saat paket sembako dibagikan dan pelayanan kesehatan dibuka.

Sebanyak 51 warga menjalani pemeriksaan oleh dr Elisa, pengurus YHHP, dengan keluhan dominan seperti gatal-gatal, demam, dan trauma pasca-bencana. Selain obat-obatan, warga juga mendapatkan penyuluhan pencegahan penyakit.

Martua Parsaoran Hutagalung, tokoh masyarakat Dusun Paten, mengatakan bahwa, YHHP menjadi rombongan pertama yang berhasil masuk ke wilayah mereka pasca longsor.

Saat longsor terjadi, mereka sempat mengungsi seminggu ke Dusun Adian Nauli. Banyak jalan tertutup tanah. Baginya, kehadiran Syahrul saja sudah membuat senang, apalagi membawa bantuan sembako dan pengobatan gratis.

“Itu sangat berarti untuk kelangsungan hidup warga,” ujarnya.

Senada dengan itu, Alboin Manalu dari Dusun Tangga Batu menuturkan kondisi desa masih memprihatinkan. Ia mengaku, masih ada sekitar sepuluh titik longsor dan banyak jalan retak.

“Warga gotong royong membuka akses, tapi kebutuhan dasar seperti sembako tetap yang paling mendesak,” katanya sambil berharap jalur menuju dusunnya segera diperbaiki.

Darwin Aritonang dari Dusun Adian Nauli menambahkan, pembangunan jalan yang dilakukan pemerintah daerah sebenarnya sudah mencapai 70 persen. Namun, sebagian rusak akibat bencana. Warga berharap pengerjaan dapat dilanjutkan.

Sementara itu, warga Dusun Aek Martolu masih mengungsi di Sirame Ramean, karena kerusakan parah di dusun mereka. Dapur umum dan posko bantuan juga didirikan di lokasi pengungsian.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Siuhom, Amantua Simamora, menjelaskan, empat dusun itu dihuni 172 KK atau 577 jiwa. Ia juga bersyukur karena listrik PLN baru menyala kembali tepat pada malam kedatangan Syahrul.

Ia sekaligus menitipkan harapan warga agar kondisi jalan dan pembangunan desa dapat disampaikan kepada Bupati Tapsel, H Gus Irawan Pasaribu.

“Kami percaya suara kami akan sampai, karena Bupati Tapanuli Selatan juga bagian dari keluarga besar YHHP,” ungkapnya.

Sekretaris Kecamatan Angkola Barat, Ahmad Pilihan Hasibuan, turut mengapresiasi YHHP atas kepedulian dan keberanian menjangkau dusun-dusun yang terisolasi tersebut.

Dalam sambutannya, Syahrul Pasaribu menegaskan bahwa, YHHP hadir bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga semangat kebersamaan.

“Jangan lihat seberapa banyak bantuan, tapi seberapa tinggi keikhlasan untuk membantu sesama. Tetap bersabar dan saling mendukung, karena kalian tidak sendiri,” sebutnya.

Syahrul juga menyampaikan salam dari Gus Irawan yang juga Pembina YHHP, sekaligus mengajak warga mendoakan agar kondisi cepat pulih dan kehidupan kembali normal.

Terkait aspirasi warga mengenai perbaikan jalan, Syahrul menyebut hal itu telah dicatat Sekcam dan akan diteruskan ke pimpinan di Kabupaten. Ia juga akan menyampaikan langsung kepada Bupati Tapsel.

Syahrul mengungkapkan, bencana alam Tapsel tahun ini merupakan yang terbesar sepanjang ingatannya, karena melanda 13 dari 15 Kecamatan.

Dampak kerusakan sangat luas, termasuk Desa Garoga dan Huta Godang di Batang Toru yang hampir rata dengan tanah akibat luapan Sungai Garoga yang membawa ribuan gelondongan kayu.

Desa Tandihat Lama di Angkola Selatan juga terdampak berat dengan seluruh akses jalan amblas dan tanah retak, membuat 157 KK atau 503 jiwa sampai saat ini mengungsi ke Desa Perkebunan Marpinggan.

Ia juga menyoroti kerusakan infrastruktur dihampir semua kecamatan, rusaknya lahan pertanian dan persawahan masyarakat, terganganggunya program pembangunan yang sedang berjalan serta kelangkaan BBM yang semakin menyulitkan warga.

Syahrul mengajak masyarakat mendoakan Bupati dan Wakil Bupati Tapsel beserta jajaran agar tetap diberi kesehatan dalam memimpin daerah melewati masa sulit ini.

Ia juga mengingatkan seluruh warga untuk tetap waspada menghadapi tingginya curah hujan pada Desember ini.

Turut hadir dalam rombongan YHHP, Pembina Hj Lisliwaty Pasaribu, pengurus yayasan lainnya, serta tokoh masyarakat Angkola Barat N. Harahap dan Djamal Tampubolon. (Rel/Reza FH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *