Example floating
Example floating
BeritaDaerahHukumKriminalSumutTapanuli Selatan

Dapat Bogem Mentah, Warga Angkola Selatan Melapor ke Polres Tapsel

×

Dapat Bogem Mentah, Warga Angkola Selatan Melapor ke Polres Tapsel

Sebarkan artikel ini
Korban beserta keluarga saat melapor dan meminta perlindungan keselamatan ke Polres Tapsel

Dapat Bogem Mentah, Warga Angkola Selatan Melapor ke Polres Tapsel

Pionernews.com, Tapanuli Selatan

HUT PIONER 2024

Seorang pria warga Desa Dolok Godang, Kecamatan Angkola Selatan, Sodiaro Lase, terpaksa melaporkan tiga orang pria, yakni RZ, FZ, dan AZ, ke Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) atas dugaan tindak pidana penganiayaan secara bersama-sama, pada Selasa (1/11/2022) lalu.

Kepala Unit (Kanit) Pidana Umum (Pidum) Satuan (Sat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Tapsel, Inspektur Polisi Dua (Ipda) A Sidauruk, pada Kamis (3/11/2022) petang, membenarkan adanya laporan terkait persoalan tersebut.

Sidauruk menjelaskan, bahwa peristiwa dugaan penganiayaan itu bermula, saat anak kandung pelapor (Sodiaro), yakni Julianus Lase, ingin mendamaikan perselisihan yang antara anggota keluarga mereka dengan orangtua para terlapor (RZ, FZ, dan AZ) di satu warung tak jauh dari kediamannya.

“Kemudian, menurut keterangan pelapor, saat itu FZ menyuruh Julianus untuk memanggil pelapor di rumah untuk datang ke warung,” katanya.

Kanit mengatakan, berdasar keterangan Sodiaro, ketika ia tiba di warung, tiba-tiba RZ datang dan langsung memberi bogem mentah ke leher sebelah kanannya sebanyak satu kali. Akibatnya, Sodiaro roboh ke lantai.

Tak berhenti di situ, lanjut Kanit, Sodiaro menjelaskan bahwa, usai meninju, RZ juga memijak rusuk sebelah kanannya. Sedang FZ menimpali dengan tinjuan ke pelipis mata sebelah kanan pelapor sebanyak satu kali. Menurut Sodiaro, kata Kanit, AZ juga meninju hidungnya satu kali.

“Setelah itu, menurut keterangan pelapor, bahwa para terlapor juga memukuli bagian kepala dan badan belakangnya secara bersamaan dan bertubi-tubi. Di luar warung pelapor juga mengaku, dipukuli secara bertubi-tubi, hingga ia tak tahan dan melarikan diri,” beber Sidauruk.

Atas kejadian tersebut, tutur Sidauruk, pelapor mengaku, mengalami luka-luka pada pelipis mata, hidung, siku tangan, dan badannya. Kini, terang Kanit, untuk kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.

“Petugas masih memeriksa saksi-saksi dan bukti-bukti lainnya,” tandasnya.

 

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *