Disclaimer : Penulis Membuat Karya Ilmiah Ini pada 17 Agustus 2022
Kemahiran menyimak dalam pembelajaran adalah mendengarkan secara langsung ucapan atau petunjuk dari guru serta memahami maksud dari ucapan atau petunjuk tersebut.
Manfaat dari kegiatan menyimak adalah untuk membiasakan para siswa mendengar dengan baik ujaran-ujaran bahasa Indonesia untuk menciptakan motivasi belajar dalam diri siswa.
Secara umum menyimak bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai ujaran-ujaran bahasa khususnya bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa sehari-hari maupun sebagai bahasa resmi.
Kemahiran menyimak dalam pembelajaran tercapai dengan latihan-latihan mendengarkan baik langsung dari penutur aslinya maupun melalui rekaman dari tape.
Menurut Brown (dalam Iskandarwassid dkk) bahwa dalam kemahiran menyimak terdapat delapan proses, yaitu pendengar:
Keterampilan menyimak adalah kemampuan seseorang dalam mencerna atau memahami kata atau kalimat yang diujarkan oleh mitra bicara atau media tertentu.
Istima’/mendengar mempunyai peran penting dalam hidup kita. Karena hanya dengan kemampuan mendengar sarana pertama manusia untuk berhubungan dengan sesama dalam tahapan-tahapan kehidupannya.
Melalui istima’ kita mengenal mufrodat, bentuk-bentuk jumlah dan tarkib, dan menguasai keterampilan-keterampilan bahasa yang lain seperti berbicara, membaca, dan juga menulis. Adapun tahapan-tahapan latihan menyimak.
Latihan pengenalan (idenifikasi)
Keterampilan menyimak pada tahap pertama bertujuan agar siswa dapat mengidentifikasi binyi-bunyi bahasa Arab secara tepat.
Latihan pengenalan ini sangat penting karena sistem tata bunyi bahasa Arab berbeda dengan sistem tata bunyi bahasa indonesia.
Latihan mendengarkan dan menirukan
Dalam tahap permulaan, siswa mendengarkan dan menirukan. Guru melakukan kegiatan ini ketika memperkenalkan kata-kata atau pola kalimat yang baru, atau dalam waktu khusus untuk latihan menyimak.
Latihan ini memfokuskan pada bunyi-bunyi bahasa yang asing bagi siswa, juga pada pengucapan vokal panjang dan pendek, bertasydid dan yang tidak bertasydid.
Latihan mendengarkan dan memahami
Setelah siswa mengenal bunyi-bunyi bahasa dan dapat mengucapkannya, tahapan selanjutnya adalah tahapan menyimak dan memahami.
latihan ini bertujuan agar siswa dapat memahami bentuk dan makna dari apa yang terdengar. Latihan ini meliputi latihan melihat dan mendengar, latihan membaca dan mendengar, latihan mendengarkan dan meragakan.
Berdasarkan jurnal Muh. Jabir yang berjudul “Kemahiran Menyimak dalam Proses Pembelajaran Bahasa Arab”, Beliau mengungkapkan tahap-tahap latihan kemahiran menyimak dengan beberapa tahap.
Di antaranya tahap mengenal, mendengarkan dan menirukan, mendengarkan dan memahami. Di bawah ini terdapat pembahasan sekilas mengenai tahapan tersebut di antaranya sebagai berikut:
Kemahiran menyimak pada tahap pertama bertujuan agar peserta didik dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab dengan benar.
Latihan pengenalan ini sangat penting karena sistem tata bunyi bahasa Arab banyak yang berbeda dengan bahasa ibu peserta didik.
Satu keringanan bagi pengampu mata kuliah bahasa Arab bahwa pada umumnya peserta didik bangsa Indonesia, khususnya yang beagama Islam telah mengenal bunyi-bunyi bahasa Arab sejak masa kecilnya melalui pelajaran membaca Alquran dan bacaan-bacaan salat.
Namun hal ini tidak mengurangi pentingnya latihan pengenalan. Latihan pengenalan dapat berupa latihan mendengar untuk membedakan bunyi huruf dengan cara mengontraskan pasangan-pasangan huruf yang hampir sama.
Setelah peserta didik mengenal bunyi-bunyi bahasa Arab melalui ujaran, mereka mengucapkan dan memahami makna yang terkandung.
Dengan demikian latihan kemahiran menyimak sekaligus melatih dasar-dasar kemampuan reseptif dan produktif peserta didik.
Latihan berikutnya adalah latihan mendengarkan dan menirukan. Pendidik memperkenalkan kepada peserta didik kata-kata atau pola kalimat yang baru.
Latihan menirukan ini berfokus pada bunyi-bunyi bahasa yang asing, pengucapan vokal panjang dan pendek, huruf yang bertasydid, dan yang tidak bertasydid.
Latihan Mendengarkan dan Memahami
Setelah peserta didik mengenal bunyi-bunyi bahasa dan dapat mengucapkannya, latihan berikutnya adalah memahami bentuk dan makna dari apa yang terdengar. Latihan ini terdapat berbagai macam teknik, antara lain:
Latihan Melihat dan Mendengar (انظر واسمع )
Dalam tahap ini, pendidik memperdengarkan materi yang sudah terekam, dan pada waktu yang sama pendidik memperlihatkan rangkaian gambar yang mencerminkan arti dan isi materi tadi.
Latihan Membaca dan Mendengar (اقرا واسمع )
Tahap berikutnya adalah pendidik memperdengarkan materi bacaan yang sudah terekam dan peserta didik membacakan teks dengan mengikuti materi tersebut.
Pada tingkat permulaan, perbendaharaan kata-kata peserta didik masih sangat terbatas, Oleh karena itu harus memilih bahan yang sederhana dan tidak terlalu panjang.
Latihan Mendengarkan dan Memeragakan (اقرا ومثل )
Dalam latihan ini, peserta didik melakukan gerakan non verbal sebagai jawaban terhadap stimulus oleh pendidik.
Kegiatan ini tidak terbatas pada ungkapan sehari-hari di dalam kelas, tetapi juga pada kegiatan-kegiatan yang berlaku di luar kelas untuk mendemonstrasikannya (Effendy, 2005: 103).
Menurut Nurgiyantoro sebagaiman mengutip dari M. Ainin, dkk., bahwa dalam menyusun bahan tes kemahiran menyimak, adalah memperhatikan:
Selain itu, hendaknya wacana tersebut adalah wacana simak dari suara penutur asli. Karena dengan cara seperti ini, peserta didik terbiasa mengenal tuturan dari penutur asli, sehingga apa bila mereka berinteraksi dengan penutur asli, tidak asing lagi bagi mereka, baik dari sisi kecepatan, intonasi maupun uslubnya (Ainin, 2006: 135).
Tes berasal dari bahasa latin testum yang berarti alat untuk mengukur tanah. Sedangkan dalam bahasa Prancis Kuno, tes berarti ukuran untuk membedakan antara emas dengan perak serta logam lainnya. Dalam bahasa Inggris yaitu test. Dalam bahasa Indonesia berarti tes, ujian atau percobaan. Dan dalam bahasa Arab berarti imtihan.
Sementara pengertian tes menurut istilah, sebagaimana menurut F. L. Goodenough dari kutipan Anas Sudijono, tes adalah suatu tugas yang diberikan kepada peserta tes dengan maksud membandingkan kecakapan mereka antara yang satu dengan yang lainnya (Sudijono, 2003: 66)
Hal yang senada tentang pengertian tes dari segi istilah adalah menurut Sumadi Suryabrata dari kutipan M. Chabib Thoha, bahwa tes adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan dan atau menjalankan perintah-perintah kemudian pendidik memberikan nilai dengan cara membandingkan dengan standar atau dengan peserta didik lainnya (Thoha, 2001: 43).
Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan tes dan masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda, yaitu test, testing, tester, dan testee. Test adalah alat atau prosedur yang dipergunakan untuk mengadakan pengukuran dan penilaian.
Testing adalah saat berlangsungnya pengukuran dan penilaian. Tester adalah orang yang melaksanakan tes, atau pembuat tes, atau orang yang sed. ang melakukan eksperimen. Testee adalah peserta tes atau peserta ujian (Sudijono, 2003: 66).
Berdasarkan pengertian di atas bahwa tes adalah pengerjaan tugas-tugas oleh peserta didik dan pendidik memberikan nilai kepada peserta didik sesuai dengan ketentuan penilaian.
Kemahiran menyimak merupakan salah satu kemahiran yang sangat penting dalam proses pembelajaran bahasa, karena ia merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam berkomunikasi.
Beberapa tahap itu juga dibutuhkan di dalam kemahiran menyimak dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Perbedaannya hanya pada kata-kata di dalam suatu Bahasa.
Kata yang terdapat di dalam bahasa Indonesia merupakan kata yang dirangkai oleh huruf yang tetap sama dalam pembacaannya.
Sedangkan pada bahasa Arab, berupa huruf-huruf arab yang dirangkai dan memiliki baris yang cara membacanya akan berbeda dengan suatu huruf.
(Karya Ilmiah Populer)
Tidak ada komentar