x

Atasi Penyakit Hewan Ternak Sapi Ngorok atau SE, Pemkab Paluta Lakukan Investigasi: Ada 65 Ekor yang Mati

waktu baca 2 menit
Kamis, 12 Jan 2023 18:43 0 26 Redaksi Pioner

Pionernews, Paluta – Untuk mengantisipasi terjadinya penyakit Ngorok pada hewan ternak sapi dan kerbau atau yang biasa di sebut Septicaemia Epizootika (SE), pihak Pemkab Padang Lawas Utara (Paluta) terjun langsung untuk melakukan pengecekan di Desa Bahal, Kecamatan Portibi, Rabu (11/1/2023).

Adapun tim investigasi di pimpin langsung Kepala Dinas Perikanan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Paluta, Sapri Dewasa Simamora, di wakili Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veterinary Dinas Perikanan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Paluta, drh Samsul Bahri Siregar, serta pemberian disinfektan kepada masyarakat Desa Bahal.

Samsul Bahri Siregar mengatakan bahwa pengecekan dan investigasi terkait matinya hewan ternak secara mendadak ini guna menekan untuk terjadinya penyebaran yang lebih luas.

“Dari hasil investigasi kita hari ini berjumlah 65 ekor yang mati. Kemungkinan bisa bertambah,” ujar Samsul.

Salah satu pemilik hewan ternak sapi sebut saja Hafiz (24) di Desa Sipiongot, Kecamatan Dolok Padang Lawas Utara mengungkapkan pihak pemerintah dan stakeholder terkait sudah melakukan himbauan ataupun pencegahan untuk membuat penyakit sapi ngorok semakin masif.

“Kalau di Sipiongot ini pihak pemerintah (Pemkab Paluta) sudah mendistribusikan vaksin/suntik hewan ternak sejak lebaran tahun lalu,” ungkap Hafiz kepada wartawan.

Sementara itu, salah satu warga setempat di Desa Sipiongot, Dolok, yakni Doni (24) menuturkan keresahan masyarakat terkait maraknya penyakit ngorok pada sapi ini.

Menurut pengakuannya penyakit ngorok pada sapi ini memiliki gejala yang hampir mirip dengan flu burung, bahkan ketika satu minggu yang lalu Doni membeberkan ada tiga ekor hewan ternak mati mendadak sebuah SPBU daerah mereka.

“Harapannya untuk pemerintahan, segera menemukan gejala atau penyebab terjadinya penyakit hewan ngorok tersebut, karna hewan ternak merupakan hewan yg mempunyai aset jangka panjang,” ungkapnya.

Apa Itu Penyakit Ngorok Pada Hewan Ternak

Dilansir melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Republik Indonesia, penyakit Ngorok (tagere) atau nama lainnya penyakit Septicaemia Epizootica (SE) merupakan penyakit yang sering menyerang hewan/ternak ruminansia khususnya sapi dan kerbau yang sifatnya akut atau fatal.

Penyakit ini sering terjadi terutama saat musim hujan tiba. Apabila sapi belum memiliki daya kekebalan tubuh terhadap penyakit SE dan dalam kondisi ketahanan tubuh yang menurun, maka dapat menyebabkan terjadinya serangan penyakit SE yang menyebabkan kematian pada ternak sapi.

Di Indonesia penyakit SE menjadi penyakit yang mangakibatkan kerugian ekonomi terbesar, di mana angka kematiannya baik sapi/kerbau pada tahun 1997 mencapai 9.288 ekor.

Oleh karena itu, untuk memberikan kekebalan hewan ternak terhadap penyakit SE, maka setiap tahun pemerintah melalui mengalokasikan anggaran untuk kegiatan vaksinasi terhadap pengendalian penyakit Ngorok.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x