Pionernews.com, Padangsidimpuan – Sebagai wujud dukungan ke pemerintah, PT Agincourt Resources (PT AR) bantu kejar target turunkan emisi gas rumah kaca. Hal ini, sesuai dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) perjanjian Paris pada 2015.
Terbukti, dukungan PT AR untuk kejar target turunkan emisi gas rumah kaca, yakni pengelolaan Tambang Emas Martabe tersebut telah menyerap karbon hingga 19.939 ton CO2e dari penanaman pohon. Dan berhasil mengurangi emisi sebanyak 14.181 ton CO2 dari penggunaan listrik energi terbarukan.

Director Belantara Foundation, Dolly Priatna, yang menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Hari Lingkungan Hidup se-Dunia 2023 di Padangsidimpuan (Foto : Dok PT AR)
General Manager Operations PT AR, Rahmat Lubis, melalui rilis resmi Jumat (28/7/2023) malam, mengatakan bahwa pihaknya sudah dan akan terus menjalankan berbagai strategi demi mengejar dekarbonisasi industri untuk turut mengurangi emisi gas rumah kaca.
Sesuai Enhanced NDC, kata Rahmat, target penurunan emisi GRK Indonesia sebesar 31,89 persen dengan kemampuan sendiri. Dan 43,2 persen dengan dukungan pihak Internasional. Sejak 2012 hingga Juni 2023 PT AR telah menanam 85.423 tanaman area reklamasi dan Hutan alami.
“Sementara saat ini, lebih dari 5.000 bibit tanaman lokal kami kembangkan di fasilitas pembibitan (nursery) yang berada di dalam area Tambang,” jelasnya.
Menurut Rahmat, kegunaan bibit tanaman itu untuk membantu program rehabilitasi Lahan pasca Tambang serta meningkatkan jumlah spesies tanaman dan laju pertumbuhan bibit secara signifikan dalam mendukung kegiatan reklamasi.
Alihkan Pembangkit Listrik Fosil Jadi Energi Terbarukan
Adapun di bidang energi baru terbarukan, sambungnya, PT AR telah mengalihkan sebagian penggunaan listrik yang tadinya berasal dari pembangkit listrik fosil jadi energi terbarukan. Ini terepresentasikan dari sertifikat energi baru terbarukan (renewable energy certificate/REC) yang mana PLN telah menerbitkannya.
“Sepanjang semester I/2023 PT AR telah menggunakan 16.300 Unit REC atau setara 16.300 MWH listrik,” imbuhnya.
Di samping program fasilitas pembibitan untuk rehabilitasi Lahan pasca Tambang, strategi lain yang PT AR gencarkan yaitu penggunaan eskavator ramah lingkungan, pemakaian panel surya, dan instalasi sleep energy recovery.
Perusahaan juga lakukan rekayasa pengaturan kemiringan jalan tambang. Sehingga lebih landai untuk mengurangi konsumsi energi hingga 3 persen per bulan serta manfaatkan limbah pelumas bekas sebagai substitusi bahan baku pembuatan emulsi.
“Perubahan iklim merupakan ancaman besar bagi kehidupan kita yang salah satunya dipicu oleh emisi gas rumah kaca. Berbagai program dan inisiatif yang telah kami lakukan merupakan bukti konkret komitmen Tambang Emas Martabe. Terutama, dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dan mendukung NDC,” terang Rahmat.
Seminar Hari Lingkungan Hidup Nasional
Hal itu juga mengemuka saat PT AR menggelar Seminar Nasional Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 bertajuk “Implementasi dan Strategi Penerapan Nationally Determined Contributions Bagi Pelaku Usaha”, pada Kamis (20/7/2023) di Kota Padangsidimpuan.
PT AR meyakini penyelenggaraan seminar adalah salah satu upaya mengedukasi. Serta, membangun kesadaran pelaku usaha lain dan masyarakat dalam memitigasi perubahan iklim.
Seminar itu menghadirkan dua pembicara, yakni Executive Director Belantara Foundation, Dolly Priatna. Serta, Kasubdit Dukungan Sumber Daya Perubahan Iklim Kementerian LHK, Dr Wawan Gunawan, SHut, MSi.
Sekitar 250 orang dari pelaku usaha, pegawai pemerintahan, dan mahasiswa juga mengikuti seminar itu. Baik secara luring maupun daring.
Sebagai pelaku usaha di bidang pertambangan yang juga berkomitmen dalam pengurangan emisi, PT AR telah menggunakan eskavator ramah lingkungan Komatsu HB365-1.
Alat berat berteknologi hybrid keluaran PT United Tractors Tbk dan Komatsu itu mampu menekan konsumsi bahan bakar hingga 17 persen. Serta, mengurangi gas buang emisi karbon hingga 13 Kg per jam.
“Selain itu, kami telah mengoperasikan panel surya berkapasitas 2,1 MWP di kawasan Tambang Emas Martabe. Kami juga memakai peralatan processing berupa Instalasi Sleep Energy Recovery (SER) yang bertujuan meregenerasi daya agar dapat terpakai kembali, dengan potensi penghematan energi sebesar 6,49 persen per bulan,” tutur Rahmat.
Apresiasi ke PT AR
Sementara, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Sunindyo Suryo Herdadi, di sambutannya di Seminar Nasional, memberikan apresiasi atas inisiatif PT AR menekan emisi karbon.
Pemerintah sendiri sudah menyiapkan kebijakan dan strategi komprehensif. Khususnya dalam pemanfaatan energi baru terbarukan, pengurangan energi fosil, dan penggunaan angkutan ramah lingkungan berbasis listrik.
“Menjadi penting bagi kami untuk melihat bagaimana perusahaan tambang mengikuti pedoman aksi pengurangan emisi gas rumah kaca ini. PT AR sendiri sudah memiliki strategi dalam rangka mengurangi emisi. Hal ini sebagai bentuk partisipasi aktif pelaku usaha dalam mencapai target nasional,” kata Sunindyo.