Pionernews.com, Tapanuli Selatan – Dalam rangka memperkuat kesiapsiagaan untuk hadapi bencana PT Agincourt Resources (AR), selaku pengelola Tambang Emas Martabe, merangkul masyarakat guna menyukseskan program tersebut.
Hal ini, merupakan komitmen PT AR dalam rangka memperkuat kesiapsiagaan hadapi bencana. Di mana, upaya penanggulangan bencana itu, mencakup pencegahan dan mitigasi, serta pengurangan risiko.
PT AR, sudah menggelar Program Desa Tanggap Bencana (Destana). Kemudian, Peningkatan Kapasitas Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Dan latihan atau simulasi Rencana Tindak Darurat.
Maksimalkan Dampak Kehadiran PT AR
General Manager Operations (GMO) PT AR, Rahmat Lubis, mengatakan salah satu prioritas perusahaan dalam menjalankan aktivitas pertambangan adalah memaksimalkan dampak positif kehadiran mereka bagi para pemangku kepentingan.
“Termasuk, bagi masyarakat di lingkar area tambang. Perusahaan berkolaborasi dengan pemerintah daerah menggiatkan pelatihan penanggulangan bencana dan merangkul masyarakat menguatkan kesiapsiagaan terhadap bencana,” jelas Rahmat.
“Kami menyadari bahwa bencana alam merupakan keniscayaan dan tidak dapat kita tolak. Sehingga yang bisa kita lakukan adalah mencegah dan memitigasi, serta mengurangi risiko bencana,” imbuhnya.
Pada dasarnya, menurut Rahmat, upaya penanggulangan bencana merupakan panggilan kemanusiaan dan tanggung jawab semua pihak, termasuk PT AR sebagai badan usaha.
Lanjutnya, pihaknya sudah melakukan sejumlah program penanggulangan bencana secara konsisten dari tahun ke tahun. Hal ini, bertujuan untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan.
Di bidang pengurangan risiko bencana, PT AR bekerja sama dengan Ready Indonesia dalam rangka menggelar pelatihan manajemen posko.
Kemudian, pemasangan dan pembongkaran tenda. Lalu, emergency response Standard Operational. Serta memfasilitasi kelompok relawan Destana di empat desa di tiga kecamatan.
PT AR Kirimkan Personel Destana dan Damkar untuk Ikuti IFRC
Pada 2022 PT AR mengirimkan empat orang Destana dan dua personel Damkar Tapsel untuk mengikuti Indonesia Fire and Rescue Challenge (IFRC) di Banyuwangi, Jawa Timur, selama 2 pekan.
Selain itu, PT AR mengadakan peningkatan kapasitas Satuan Damkar Tapsel dengan menggandeng Tim Tanggap Darurat/Emergency Response Team (ERT) PT AR.
Teranyar, sesuai regulasi pemerintah, PT AR baru saja mengadakan simulasi Rencana Tindak Darurat (RTD) bendungan tailings storage facility (TSF) Martabe. Simulasi RTD tersebut, berlangsung pada 6 Juli 2023 di empat shelter di Kecamatan Batang Toru.
RTD tersebut berjalan sukses dan 200 perwakilan warga dari enam desa lingkar tambang, yakni Aek Pining, Batuhula, Sumuran, Telo, Napa, Wek 3, dan Wek 4, mengikutinya.
Keberhasilan simulasi RTD yang mengangkat tema “Kita Siap, Kita Sigap!” itu juga tidak lepas dari dukungan Pemerintah, Polres Tapsel, Kodim 0212/TS, Basarnas, PMI, BMKG, Muspika Batangtoru, dan relawan Destana.
Simulasi RTD Jadi Wadah Edukasi
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Tapsel, Umar Halomoan Daulay, mengatakan simulasi RTD dapat menjadi wadah edukasi dan membangun budaya siapsiaga agar risiko bencana jadi berkurang. Dalam simulasi RTD ini, BPBD Tapsel menjadi leading sector.
“Simulasi RTD berjalan baik berkat dukungan masyarakat, TNI, Polri, serta PT AR. Dari rangkaian sosialisasi hingga simulasi, kami harap masyarakat dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya jika bencana terjadi,” sebutnya.
Pihaknya juga mengapresiasi PT AR atas komitmennya untuk beroperasi sesuai ketentuan pemerintah. Tidak hanya dalam hal membangun bendungan TSF yang aman, tetapi juga mendukung pelaksanaan simulasi RTD.
PT AR Sosialisasi RTD ke Masyarakat
Sebagai informasi, PT AR sebagai pembangun bendungan telah memiliki RTD dan melakukan sosialisasi RTD kepada masyarakat, sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No.27/2015 tentang Bendungan.
Saat simulasi RTD, peserta berlatih melaksanakan penyelamatan dan pengungsian warga, mendirikan tenda barak, serta berkoordinasi, dan berkomunikasi secara efektif antara para petugas dan masyarakat.
Simulasi RTD sangat terbantu dengan adanya Destana yang sudah terbentuk dan secara intensif PT AR telah melatihnya sejak beberapa tahun silam.
Dalam bidang penangangan serta pemulihan korban bencana, PT AR aktif mengirimkan Tim Tanggap Darurat/ERT PTAR ke sejumlah area bencana di Indonesia.
Tercatat, sudah 7 kali PT AR mendatangkan ERT untuk ikut menangani bencana. Misal, pada Desember 2022 PT AR mengirimkan ERT ke lokasi bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat. Di sana relawan PT AR membantu mencari korban hilang.
Kemudian, mengadakan pemeriksaan kesehatan dan lemberian obat kepada Lansia dan pengungsi. Serta menyerahkan donasi berupa bahan pokok, obat-obatan, dan tenda pengungsi.
Relawan PT AR Berangkat ke Lokasi Bencana
Sebelumnya, pada 2021 relawan PT AR datang ke lokasi bencana erupsi Gunung Semeru untuk bekolaborasi dengan Tim ERG ESDM Siaga Bencana melakukan penyisiran korban.
Selain itu, juga menggelar pelayanan kesehatan dasar ke masyarakat terdampak Erupsi Gunung Sinabung pada November 2013.
Selanjutnya, Gempa bumi di Piddie Jaya, Aceh, pada 2016 silam. Dan Gempa Bumi di Gunung Sari, Lombok Barat, pada 2018 silam juga tidak terlepas dari keikutsertaan ERT PT AR.