Example floating
Example floating
BeritaDaerahPolisi KitaSumutTapanuli Selatan

Dampak Pengeboman Proyek PLTA, Masyarakat Dua Desa di Tapsel Minta Tanggungjawab PT NSHE

129
×

Dampak Pengeboman Proyek PLTA, Masyarakat Dua Desa di Tapsel Minta Tanggungjawab PT NSHE

Sebarkan artikel ini
Pengeboman PLTA Masyarakat Tapsel Tanggungjawab PT NSHE
Pertemuan : Suasana pertemuan Perwakilan Masyarakat Desa Luat Lombang dan Desa Aek Batang Paya, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapsel, yang menyampaikan tuntutannya ke pihak perusahaan yang mengerjakan proyek PLTA Simarboru usai unjuk rasa dua pekan lalu

Pionernews.com, Tapanuli Selatan – Perwakilan dua masyarakat dari Desa Luat Lombang dan Desa Aek Batang Paya, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), minta tanggungjawab dari PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) atas dampak pengeboman proyek PLTA Simarboru.

Demikian disampaikan Kapolsek Sipirok, Iptu PM Siboro, dalam keterangan resmi, pada Jumat (15/9/2023) pagi. Sebelumnya, pada Rabu (13/9/2023) siang, Kapolsek menghadiri pertemuan antara perwakilan masyarakat dua desa dengan pihak perusahaan yang mengerjakan proyek PLTA Simarboru di antaranya, PT NSHE, PT Synohidro, PT Dahana, dan PT Sinar Angle Mas (SAE).

Lebih lanjut, Kapolsek menjelaskan, bahwa masyarakat dua desa di Tapsel itu minta tanggungjawab ke PT NSHE, lantaran akibat pengeboman proyek PLTA Simarboru tersebut, menyebabkan Rumah warga retak. Sebelumnya, masyarakat sudah menyampaikan tuntutan ini pada aksi unjuk rasa, Selasa (29/8/2023) lalu.

“Oleh kerananya, hari ini perwakilan masyarakat dan pihak perusahaan (PT NSHE, PT Synohidro, PT Dahana, dan PT SAE-red) duduk bersama di Aula Kantor Synohidro, Camp A, PLTA Simarboru, Sipirok. Tujuannya masyarakat dari dua desa tersebut ingin minta penjelasan atas tuntutan mereka dalam aksi unjuk rasa sebelumnya,” jelas Kapolsek Sipirok.

Masyarakat Minta PT SAE Evaluasi PHK Putra Asli Luat Lombang dan Aek Batang Paya

Selain itu, lanjut Kapolsek, masyarakat juga meminta ke PT SAE agar mengevaluasi pemutusan hubungan kerja (PHK) putra asli Desa Luat Lombang dan Desa Aek Batang Paya. Menurut masyarakat dalam tuntutannya di aksi unjuk rasa kemarin, sebut Kapolsek, proyek PLTA tidak berikan ruang untuk bekerja dan berusaha kepada putra daerah.

“Kemudian, masyarakat juga menuntut ke perusahaan agar pekerja yang di-PHK dan yang di Rumahkan bisa mendapatkan haknya sesuai UU ketenagakerjaan,” terang Kapolsek.

Kapolsek menjelaskan, bahwa rencananya akan di adakan pertemuan lanjutan satu pekan ke depan. Sedangkan untuk tempat pertemuan, menurut Kapolsek, antara kedua belah pihak sepakat untuk mengkomunikasikannya kembali (tentatif).

“Dan, Perwakilan Masyarakat dari dua desa, menerima keputusan hasil rapat ini. Sehingga, Perwakilan dari Masyarakat pun kembali ke kediaman masing-masing. Saat ini, usai pertemuan, situasi Kamtibmas tetap aman dan kondusif,” ucapnya.

Terakhir, Kapolsek berharap ke semua pihak, agar tetap menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah hukum Polsek Sipirok. Ia menyampaikan ke segenap pihak, agar dalam menyelesaikan suatu persoalan, tetap ke depankan musyawarah dengan baik.

“Selaku penegak hukum, kami berkewajiban untuk menjaga situasi Kamtibmas agar tetap kondusif. Untuk itu, mari kita sama-sama jaga situasi Kamtibmas, dengan menyelesaikan setiap persoalan dengan kepala dingin,” pungkasnya.

Masyarakat Merasa Pihak Perusahaan Tak Tepati Janji

Sebelumnya, Perwakilan Masyarakat dari dua desa, Muara Siregar, pada pertemuan ini menyampaikan, bahwa kedatangan pihaknya saat ini adalah atas desakan warga. Karena menurutnya, pihak perusahaan tidak menepati janji akan memberikan jawaban dua pekan setelah aksi unjuk rasa kemarin.

“Kami berharap pihak perusahaan dapat menjelaskan langsung kepada perwakilan masyarakat atas tuntutan kami. Agar, masyarakat bisa memahami. Kalaupun mau ada pertemuan lanjutan sampaikan lah secara langsung,” tegas Muara.

Ia juga berharap ke PT SAE jangan tebang pilih dengan warga Sipirok. Muara juga mempertanyakan, kenapa di Marancar ada Humas, sedangkan di Sipirok tidak ada. Sehingga menurutnya, selalu terjadi miskomunikasi informasi dari perusahaan ke masyarakat.

“Kami merasa, perusahaan menyepelekan warga Sipirok. Bila perlu masyarakat akan melakukan aksi blokade di Jalan PNPM desa kami di Gerbang R1,” ucap Muara menegaskan kembali.

Peledakan Sudah Sesuai Aturan

Sedangkan dari PT Dahana, Yusuf Dulmedi, terkait dampak dari ledakan, pihaknya dari PT Dahana sebagai penaggungjawab blasting (peledakan) bekerja sudah sesuai dengan aturan perusahaan. Dan dampak dari ledakan yaitu getaran dan suara itu masih di atas ambang batas aman.

“Kemudian, berhubung hari ini Pimpinan kita dari PT Dahana tidak ada di tempat, sehingga apa yang di minta masyarakat untuk membuat surat pernyataan dari PT Dahana akan kita koordinasikan kembali kepada Pimpinan,” ujarnya.

Rencanakan Jadwal Pertemuan Lanjutan

Mewakili PT Synohidro, Ayib, mengaku bahwa pihaknya sudah menyampaikan tuntutan masyarakat dua desa pada aksi unjuk rasa kemarin ke Pimpinan. Terkait tuntutan tersebut, Pimpinan PT Synohidro sudah menyampaikan akan memberikan jawaban pada rencana pertemuan yang sudah terjadwalkan yakni, pada Rabu (20/9/2023) mendatang di Kantor Camat Sipirok.

“Namun saat ini, masyarakat meminta penjelasan. Sehingga kami berharap masyarakat dapat memakluminya,” urai Ayib.

Perusahaan Dapat Beri Penjelasan Terkait Tuntutan Masyarakat

Kemudian, Camat Sipirok, Sahruddin Perwira, dalam penjelasannya menyebut, bahwa ia berharap agar dari pihak perusahaan dalam hal ini di proyek pengerjaan PLTA Simarboru dapat memberi jawaban atas tuntutan masyarakat dengan jelas. Supaya, masyarakat bisa menerimanya.

Tampak hadir dalam pertemuan ini antara lain, Danramil Sipirok, Kapten Czi Pahlawan Nasution. Mewakili PT NSHE, Ahmad Syahrul. Mewakili PT Synohidro, Winnora Pasaribu. Staf HRD PT SAE, Nurlatifa Siregar. Kepala Desa Luat Lombang, Nasoan Siregar.

Selanjutnya, Ps Kanit III Sat Intelkam Polres Tapsel, Aipda Chandra Agung S. Ps Panit Intel Polsek Sipirok, Aipda Afril Tambunan. Dan, perwakilan masyarakat dua desa sebanyak 10 orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *