Pionernews.com, Tapanuli Selatan – PT Agincourt Resources (AR) kembali torehkan prestasi dengan sukses memborong 5 penghargaan bergengsi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia (RI), baru-baru ini.
Kementerian ESDM RI, mengganjar PT AR, selaku pengelola Tambang Emas Martabe dengan 5 penghargaan atas konsistensi dalam menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik serta manfaat program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam torehan prestasi kali ini, PT AR sukses meraih 4 Good Mining Practice (GMP) Award dan satu penghargaan Subroto. Di ajang GMP Award 2023 yang berlangsung pada 29 September lalu, PT AR meraih penghargaan bersimbol emas atau Aditama.
Yang mana, Aditama merupakan Award atas aspek pengelolaan teknis pertambangan minerba. Direktur Teknik dan Lingkungan Kementerian ESDM RI, Sunindyo Suryo Herdadi, menyerahkan langsung penghargaan Aditama itu kepada Presiden Direktur PT AR, Muliady Sutio.
Dalam rilis resmi yang diterima wartawan pada Rabu (4/10/2023) pagi, Muliady mengucapkan terima kasih atas penghargaan dan apresiasi dari Kementerian ESDM ke PT AR. Pihaknya meyakini penerapan Good Mining Practice dapat memberi manfaat bagi semua stakeholder.
“Termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi tambang,” kata Muliady.
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Tambang yang Baik Jadi Acuan PT AR
Menurutnya, aktivitas operasional Tambang Emas Martabe selalu mengacu pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM RI No.1827 K/30/MEM/2018 tentang pedoman pelaksanaan kaidah teknik pertambangan yang baik. Kepmen tersebut turut menjadi pedoman perusahaan.
Misalnya, dalam melakukan pengelolaan lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya yang efisien. Kemudian, upaya-upaya tanggung jawab sosial yang baik.
Lalu, pemanfaatan teknologi serta kegiatan konservasi penambangan dalam optimalisasi lengelolaan pemanfaatan mineral yang terukur, efisien, bertanggungjawab dan berkelanjutan.
“Serta, pengolahan dan pemurnian, hingga rencana pasca tambang,” urainya.
Selain menerima Penghargaan Aditama, PT AR juga meraih 3 penghargaan utama di GMP Award 2023, yakni pada aspek pengelolaan konservasi mineral.
Kemudian, pada aspek pengelolaan lingkungan pertambangan mineral. Dan, pada aspek pengelolaan standarisasi dan usaha jasa pertambangan mineral.
Selain itu, PT AR menyabet penghargaan tertinggi Subroto 2023 berupa trofi dalam bidang pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) mineral terinovatif kategori logam sub kategori bidang peningkatan pendapatan riil dan pekerjaan.
“Apresiasi ini akan menjadi motivasi kami untuk terus menerapkan pedoman good mining practice sepanjang usia Tambang Emas Martabe,” imbuh Muliady.
Program Pertanian Berkelanjutan
Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Ruli Tanio, mengatakan Perusahaan memiliki berbagai program PPM, termasuk program pertanian untuk petani penangkar benih padi bersertifikat.
Di mana, hal ini yang secara nyata telah berkontribusi pada program pemerintah dan Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan kedua yaitu meningkatkan pertanian berkelanjutan.
Dalam menjalankan program PPM, pihaknya tentu melihat di antaranya pada kebutuhan masyarakat, serta berupaya menciptakan lapangan pekerjaan berbasis potensi lokal.
Tujuannya, untuk peningkatan pendapatan dan penurunan tingkat pengangguran usia produktif di wilayah lingkar tambang.
Menurut Ruli, penghargaan Subroto adalah apresiasi tak terhingga atas upaya PT AR dalam berkontribusi positif bagi masyarakat di sekitar area operasional Tambang Emas Martabe.
Ruli melanjut, penghargaan Subroto sendiri merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian ESDM RI.
“Khususnya, kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia. Penghargaan ini merupakan puncak peringatan Hari Jadi Pertambangan ke-78,” tukasnya.
Penangkaran Benih Padi Unggul Bersertifikat di Batang Toru
Sementara, Senior Manager Community PT AR, Christine Pepah, menambahkan, bahwa program petani penangkar benih padi unggul bersertifikat di Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) sejak 2016 lalu berawal dari Kelompok Tani Permata Hijau di Desa Sipenggeng.
Seterusnya, berkembang hingga tahun 2023. Dan kini, telah melibatkan 43 petani di 6 desa. Dari 15 hektar areal tanam, para petani kini bisa memanen lebih dari 37 Ton gabah.
Total pembelian gabah dari petani penangkar mencapai Rp203 juta. Dan total penjualan benih bersertifikat unggul mencapai Rp263 juta.
Proses panjang ini, kata Christine, tentu hanya bisa tercapai berkat kerja sama dan kerja keras semua pihak serta pemangku kepentingan yang berperan aktif dalam program ini. Pihaknya berharap, program ini dapat menjadi model kemandirian ekonomi.
Misalnya, melalui pendekatan klaster pertanian yang kemudian menjadi rujukan pembelajaran di tingkat Kabupaten Tapsel. Program ini pun telah mulai menciptakan aktor-aktor pertanian andal dan kompeten dalam meningkatkan perekonomian desa.
“Seperti, melalui pengaktifan klaster-klaster produktif berbasis potensi desa,” jelas Christine.
Badan Usaha dan Jasa Pertambangan Harus Terapkan Good Mining Practice
Sedangkan Menteri ESDM RI, Arifin Tasrif, mengatakan, bahwa badan usaha dan jasa pertambangan yang telah menerapkan good mining practice ini, kiranya mampu menghadapi sejumlah tantangan. Semisal,
transparansi dan akuntabilitas pertambangan. Kemudian, transisi energi yang mempengaruhi industri tambang.
“Serta, fluktuasi harga dan cadangan yang kian terbatas,” ucapnya.
Menurut Arifin, tantangan ini menuntut adanya pemanfaatan teknologi pertambangan yang efektif dan efisien. Harapannya, bagi perusahaan yang telah memperoleh penghargaan ini dapat menjadi role model industri pertambangan di Indonesia.
“Serta, terus memberikan kontribusi optimal bagi masyarakat Indonesia,” harap Arifin.
Penilaian Penerapan Kaidah Pertambangan yang Baik sejak 2022
Sebagai informasi, Kementerian ESDM RI melakukan penilaian penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik di ajang GMP Award 2023 atas kinerja sejak 2022 lalu.
Adapun yang turut mengikuti penilaian penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik ini antara lain, 13 Badan Usaha pemegang Kontrak Karya (KK).
Kemudian, 33 Badan Usaha pertambangan pemegang PKP2B. Kemudian, 30 Badan Usaha Pertambangan IUP PMA. Lalu, 224 Badan Usaha Pertambangan pemegang IUP PMDN.
Selanjutnya, 20 Badan Usaha Pertambangan pemegang IUP BUMN. Ada, 9 Badan Usaha Pertambangan pemegang IUPK. Dan 65 Badan Usaha Pertambangan pemegang IUJP.