PIONERNEWS.COM, PADANGSIDIMPUAN – Pj Wali Kota Padangsidimpuan, Dr Letnan Dalimunthe, SKM, MKes, bersama Danyonif 123/RW (Rajawali), Letkol Inf Emick Chandra Nasution, MPM, turun langsung bersama masyarakat melakukan panen raya, Jumat (8/12/2023) pagi.
Panen raya Pj Wali Kota dan Danyonif 123/RW bersama masyarakat itu merupakan rangkaian kegiatan demonstrasi farming yang berlangsung di Kelurahan Silandit, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.
Pj Wali Kota, dalam kesempatan itu mengucapkan apresiasi dan terima kasih ke PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) yang sudah menjadi garda terdepan dalam pembinaan. Dan juga memperkuat ketahanan pangan.
Menurut Letnan, sektor tanaman pangan khususnya padi sawah mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam membangun perekonomian daerah.
Untuk itu, menurutnya, ini harus terus ada upaya untuk pengembangannya. Karena PPL telah berperan sebagai penyedia untuk ketahanan pangan, penyediaan lapangan kerja, dan sumber pendapatan masyarakat.
“Semua, demi peningkatan kesejahteraan masyarakat” ungkapnya.
Ia juga meminta ke Dinas Pertanian, agar terus memberi pendampingan dan penyuluhan. Serta memfasilitasi petani di Kota Padangsidimpuan. Karena meningkatnya hasil produksi pertanian juga berkat peran serta PPL.
“Jadi, ke seluruh penyuluh pertanian di kesempatan ini, saya meminta agar terus meningkatkan pembinaan dan bimbingan ke petani kita. Sehingga para petani terbantu dalam peningkatan produksi di masa mendatang,” tukas Pj Wali Kota.
Hasil Ubinan Padi 6,88 Ton per Hektare
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan, Bustanul Arifin, menyampaikan, hasil ubinan padi pada kegiatan demonstrasi farming ini adalah 6,88 Ton per Hektare.
Menurutnya hasil ubinan tersebut termasuk cukup baik. Mengingat, adanya kendala debit dan volume air yang tidak menentu.
Menurutnya, tindakan yang perlu guna meningkatkan produksi panen di masa mendatang, adalah dengan melaksanakan mekanisasi pertanian dan perbaikan kecukupan air.
“Misalnya, dengan memanfaatkan embung sebagai penampung air” jelasnya.
Ia melanjutkan, saat ini nila Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai 114. Ini menunjukkan adanya pendapatan petani lebih besar dengan nilai pengeluaran keluarganya sehari-hari.
Pengaruh dari kenaikan NTP ini sangat positif untuk petani dan keluarganya. Di mana, harga jual gabah kering panen dan harga gabah kering giling naik.
“Tetapi akan berpengaruh negatif bagi masyarakat menengah ke bawah yang pekerjaannya non sektor pertanian,” ucapnya.
Untuk itu, Bustanul berharap agar semua pihak terutama stake holder pertanian, agar tetap menjaga jadwal tanam dan perawatan tanamannya. Supaya, bisa berproduksi dengan baik.
“Semua harus kita lakukan bersama demi menjaga dan merawat kehidupan,” pungkasnya.
