Example floating
Example floating
BeritaDaerahPadangsidimpuanSumut

Terjatuh, Bocah 6 Tahun Kritis dan Butuh Bantuan di Padangsidimpuan

82
×

Terjatuh, Bocah 6 Tahun Kritis dan Butuh Bantuan di Padangsidimpuan

Sebarkan artikel ini
Sakira bocah berusia 6 tahun yang sedang dalam keadaan kritis saat hendak dirujuk ke Kota Medan guna menjalani operasi, namun hingga kini masih terkendala soal biaya
Dirujuk : Sakira bocah berusia 6 tahun yang sedang dalam keadaan kritis saat hendak dirujuk ke Kota Medan guna menjalani operasi, namun hingga kini masih terkendala soal biaya. (Foto : Istimewa)

PIONERNEWS.COM, PADANGSIDIMPUAN – Seorang bocah perempuan berusia 6 tahun, Sakira Nayla Lubis, asal Padangsidimpuan, kini dalam keadaan kritis dan butuh bantuan dari para dermawan.

Bocah 6 tahun buah hati pasangan, Astabi Lubis dengan Efrida Yanti warga Desa Salambue, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, yang sedang kritis ini, butuh bantuan guna pelaksanaan operasi di Kota Medan.

“Bagaimanalah putriku ini, masih terus mengalami pendarahan. Mohon tolonglah kami,” ucap Efrida Yanti, Ibu dari Sakira, sapaan karib bocah 6 tahun itu, lewat telepon dari Medan, Jumat (2/2/2024) malam.

Sakira sebelumnya, bermain-main di rumahnya dan terjatuh dari kursi, pada Kamis (1/2/2024) malam. Bagian belakang kepalanya terbentur sudut meja. Akibatnya, Sakira muntah darah hingga tak sadarkan diri.

Pihak keluarga usai kejadian, melarikan Sakira ke Rumah Sakit (RS) Inanta Kota Padangsidimpuan. Sebelumnya, Sakira telah menjalani perawatan ke beberapa rumah sakit.

Dokter sempat mendiagnosa, bahwa Sakira mengalami saraf terputus dari tengkorak otak. Sehingga, Sakira harus segera menjalani operasi untuk menyelamatkan nyawanya.

Namun, Rumah Sakit menolak dengan alasan tidak punya peralatan saraf. Setelah mendapat pertolongan pertama, pihak RS Inanta merujuk bocah malang ini ke Medan dengan menyiapkan Ambulans berikut perawat pendamping.

Setelah keluarga mengeluarkan biaya sekitar Rp4,7 juta, Sakira berangkat ke Kota Medan. Di Medan, Ambulans menuju RS Tamrin Tambunan. Tapi, Ruang ICU Anak penuh.

Akhirnya, pihak keluarga mendapat saran agar Sakira menjalani perawatan di RS Mitra Sejati. Sejauh ini, Sakira sudah menjalani scan dan masih mendapat perawatan. Sedang untuk biaya operasi masih terkendala.

“Kami belum terdaftar kepesertaan BPJS Kesehatan. Untuk biaya mandiri butuh Rp50 juta dan kami tak punya uang sebanyak itu,” ujar Efrida dengan haru.

Kepada pemerintah, BPJS Kota Padangsidimpuan, maupun para dermawan berhati mulia, Efrida dan suaminya sangat memohon uluran tangan ataupun bantuan untuk pelaksanaan operasi putri mereka.

“Tolonglah kami bapak dan ibu di manapun berada. Saya siap lakukan apapun, asalkan putriku ini bisa menjalani operasi dan terselamatkan. Mohon bantulah kami,” pinta Efrida.

Menghubungi Burangir

Terpisah, Lembaga Burangir yang selama ini konsern atas perlindungan perempuan dan anak, dihubungi oleh Efrida, Sabtu (3/2/2024) pagi. Kata Juli H Zega, SH, salah satu Pengurus Burangir, Sakira saat ini dalam kondisi kritis di ruang ICU Anak.

Perkiraan biaya untuk menjalani operasi sekitar Rp75 juta dan harus membayar uang muka atau down payment (DP) sebesar Rp40 juta sebelum ada tindakan.

Kalau tak ada uang tersebut maka dokter tidak berani melakukan tindakan operasi karena sudah kebijakan rumah sakit. Ibunya dengan isak tangis memohon kepada Burangir melalui saluran telepon.

“Untuk mengurus BPJS tak bisa cepat karena peraturannya harus menunggu 14 hari untuk pengaktifan BPJS baru,” sebut Juli ke wartawan.

Oleh karenanya, Juli juga mengajak semua pihak, sahabat Burangir, untuk membantu menolong Sakira agar segera mendapatkan tindakan medis. Dana Rp40 juta di awal ini harus terkumpul agar Sakira segera bisa jalani operasi.

“Para donatur, bisa mengirimkan donasi melalui nomor rekening : 2008196721, atas nama Burangir, Bank BSI. Untuk contact person bisa menghubungi : 0823-6877-4440 (Juli H Zega/Burangir),” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *