Example floating
Example floating
BeritaDaerahSumutTapanuli Selatan

Berkat PT AR, Ribuan Mata Katarak di Sumut Bisa Melihat Indahnya Dunia

109
×

Berkat PT AR, Ribuan Mata Katarak di Sumut Bisa Melihat Indahnya Dunia

Sebarkan artikel ini
Director & CFO PT AR, Noviandri (kanan), menyerahkan bingkisan berupa, alat tulis dan bola kepada bocah berusia 9 tahun, Mustofa Harahap, yang baru menjalani operasi katarak gratis
Serahkan Bingkisan: Director & CFO PT AR, Noviandri (kanan), menyerahkan bingkisan berupa, alat tulis dan bola kepada bocah berusia 9 tahun, Mustofa Harahap, yang baru menjalani operasi katarak gratis. (Foto: Dok PT AR)

PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – Berkat rangkaian program operasi katarak gratis ke-10 tahun 2024 oleh PT Agincourt Resources (AR), pengelola Tambang Emas Martabe, ribuan mata di Sumatera Utara (Sumut) kini dapat melihat indahnya dunia.

Suasana kebahagiaan ribuan orang yang kini dapat melihat indahnya dunia jelas terlihat di sela rangkaian penutupan pemeriksaan mata dan operasi katarak gratis oleh PT AR di RS Mencirim 77 Kota Medan, Sumut, pada Senin (09/09/2024).

Setidaknya, PT AR telah berhasil memulihkan 1.602 mata katarak pada 1.531 orang di Sumut. Angka ini merupakan yang tertinggi selama 10 tahun penyelenggaraan program operasi katarak gratis bertajuk: “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia”.

Dengan demikian, total mata katarak yang telah menjalani operasi katarak besutan Tambang Emas Martabe selama 10 tahun atau sejak 2011 lalu ini mencapai 12.173 mata pada 10.684 orang.

Director & Chief Financial Officer (CFO) PT AR, Noviandri, mengatakan, program operasi katarak gratis ini menegaskan komitmen perusahaan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung kesehatan visual di Sumut.

Hal ini juga, lanjut Novriandri, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) ke-3 yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan penduduk semua usia.

Ia mengatakan, keberhasilan operasi katarak ini juga tak terlepas dari dukungan masyarakat dan pemerintah daerah maupun provinsi, serta kerja keras tim medis, dan komitmen berkelanjutan perusahaan.

“Khususnya, dalam mendukung upaya penurunan kebutaan akibat katarak di Sumatera Utara,” kata Noviandri.

Novriandri menambahkan bahwa, program operasi katarak gratis juga merupakan salah satu bentuk implementasi kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PT AR pada pilar kesehatan yang berlangsung secara konsisten dan berkelanjutan.

Terbukti, sejak 2011, ribuan orang dari berbagai wilayah di Sumut sebagai penerima manfaat program telah mendapat edukasi kesehatan serta pemeriksaan mata, operasi katarak, hingga pemantauan pasca-operasi.

“Program ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” pungkas Novriandri.

Antusiasme Masyarakat Begitu Besar

Sementara, Senior Manager Corporate Communications PT AR, Katarina Siburian Hardono, menambahkan, perusahaan awalnya mengalokasikan sebanyak 1.300 mata katarak pada rangkaian operasi gratis di 2024 ini.

Namun, sambung Katarina, karena antusiasme masyarakat yang begitu besar, perusahaan menambah kuota pembedahan mata katarak. Antusiasme masyarakat yang sangat besar sudah terlihat saat pihaknya mengadakan operasi katarak di Batang Toru pada Juli lalu.

Jumlahnya, kata Katarina, lebih dari 1.000 mata, yang mana angka itu sudah mendekati target awal. Tingginya antusiasme dan komitmen perusahaan pada peningkatan kesehatan masyarakat mendorong pihaknya untuk menambah kuota operasi katarak gratis.

“Sehingga, akan lebih banyak yang mendapatkan kesempatan untuk melihat kembali indahnya dunia,” terang Katarina.

Dia memaparkan, untuk rangkaian pemeriksaan dan operasi katarak gratis 2024 yang ke-10 kalinya ini melibatkan dokter spesialis mata dari RS Mata Mencirim 77 Kota Medan. Tahun ini, perusahaan menggelar sebanyak 15 kali dan tersebar di tiga lokasi.

Misalnya di Puskesmas Batang Toru di wilayah operasional Perusahaan di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), pada 20-21 Juli, 24-25 Juli, dan 2-3 Agustus. Kemudian, di RS Mata Siantar di Kota Pematangsiantar, pada 27-31 Agustus. Dan, di RS Mata Mencirim 77 Kota Medan, pada 5-8 September.

Upaya Turunkan Prevalensi Buta Katarak

Selanjutnya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Basarin Yunus Tanjung, menyampaikan apresiasi atas upaya PT AR dalam menurunkan prevalensi buta katarak di Sumut. Termasuk, upaya PT AR mengedukasi mengenai informasi kesehatan mata.

“Serta, penanggulangan penyakit katarak melalui talk show, pada 9 September 2024,” ucapnya.

Menurutnya, partisipasi PT AR karena selama 10 tahun belakangan ini telah menyembuhkan sekitar 12.000 mata, sangat luar biasa. Untuk itu, pihaknya mendorong agar PT AR dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk menghadirkan layanan kesehatan bagi masyarakat.

Apresiasi Kementerian ESDM

Sedangkan Koordinator Inspektur Tambang Kementerian ESDM Wilayah Sumut, Suroyo, yang juga hadir pada penutupan rangkaian pemeriksaan dan operasi katarak gratis ini juga turut memberikan apresiasinya ke PT AR.

Menurutnya, PT AR merupakan perusahaan tambang yang secara konsisten telah menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Pihaknya, juga terus mendukung perusahaan tambang untuk mengadakan kegiatan bagi masyarakat.

“Tentu, tidak hanya untuk Tapanuli Selatan saja. Agincourt Resources telah memberikan manfaat dalam mendukung pembangunan manusia di Sumatera Utara yang lebih sehat untuk Indonesia maju,” ujar Suroyo.

Testimoni Pasien

Dalam rangkaian penutupan pemeriksaan mata dan operasi katarak ini, banyak kisah menggembirakan datang dari para penderita katarak setelah menjalani operasi gratis. Salah satunya datang dari bocah berusia 9 tahun, Mustofa Harahap.

Mustofa yang baru saja menjalani operasi katarak di RS Mencirim 77 Kota Medan, pada Minggu (8/9/2024) kemarin bersama orangtuanya, mengaku menempuh perjalanan hampir 12 jam dari rumah mereka di Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, menuju Medan.

Tujuannya satu, yakni menyembuhkan mata katarak Mustofa. Rasa ingin kembali melihat indahnya dunia, mengalahkan rasa takut Mustofa saat harus menjalani operasi katarak gratis ini. Benar saja, Mustofa mengaku, operasinya berlangsung singkat dan tidak sakit sama sekali.

“Kalau mataku sudah terang, aku mau main sepakbola lagi, baca buku pelajaran nanti juga bisa jelas,” sebut Mustofa gembira.

Tidak hanya Mustofa, pria paruh baya Amrin, warga Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, juga menuturkan hal yang senada. Ia mengaku senang mengikuti operasi katarak.

Lima tahun lamanya, Amrin yang sehari-hari bekerja di peternakan ayam menderita katarak. Alhasil, kegiatannya saban hari cukup terganggu. Padahal, ia satu-satunya tulang punggung keluarganya.

“Setelah operasi ini, penglihatan saya pasti lebih terang. Bisa bekerja lebih baik lagi. Jelas melihat orang lain. Dan bisa mengendarai sepeda motor untuk bekerja,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *