Example floating
Example floating
BeritaDaerahSumutTapanuli Selatan

Semangat Living in Harmony, PTAR Turunkan Helikopter di Pelepasliaran Harimau Sumatera

83
×

Semangat Living in Harmony, PTAR Turunkan Helikopter di Pelepasliaran Harimau Sumatera

Sebarkan artikel ini
Tambang Emas Martabe memfasilitasi pelepasliaran Harimau Sumatera bernama Senja ke TNGL yang dihadiri Wakil Presiden Direktur PTAR Ruli Tanio (keempat dari kiri), Direktur External Relations PTAR Sanny Tjan (keenam dari kiri), dan Kepala BBKSDA Sumatera Utara Novita Kusuma Wardani (kelima dari kanan)
Pelepasliaran Harimau: Tambang Emas Martabe memfasilitasi pelepasliaran Harimau Sumatera bernama Senja ke TNGL yang dihadiri Wakil Presiden Direktur PTAR Ruli Tanio (keempat dari kiri), Direktur External Relations PTAR Sanny Tjan (keenam dari kiri), dan Kepala BBKSDA Sumatera Utara Novita Kusuma Wardani (kelima dari kanan). (Foto: Dok PTAR)

PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATANPT Agincourt Resources (PTAR), selaku pengelola Tambang Emas Martabe, mendukung penuh proses pelepasliaran spesies Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) bernama, Senja, ke habitat alaminya di kawasan Konservasi Kedah, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Aceh, Rabu (21/05/2025) lalu.

Dukungan pelepasliaran spesies hewan langka ini, merupakan wujud komitmen PTAR dalam menjaga ekosistem keanekaragaman hayati di Pulau Sumatera. Senja, merupakan harimau betina berusia sekitar 5-6 tahun ialah korban konflik antara manusia dan satwa liar di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, pada Juni 2024 lalu.

Setelah 11 bulan melalui rehabilitasi intensif di Sanctuary Harimau Sumatera Barumun, Kabupaten Padang Lawas Utara, yang merupakan kerja sama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara dan Yayasan Parsamuhan Bodhicitta Mandala Medan, Senja dinyatakan sehat dan siap kembali ke alam liar.

PTAR sebagai mitra konservasi, secara aktif mendukung pelepasliaran ini dengan menyediakan helikopter tipe SA 315B Lama (Aerospatiale). Translokasi Senja menggunakan metode longline (kandang digantung di badan helikopter) yang sesuai dengan kondisi medan dan mampu meminimalkan dampak terhadap vegetasi.

Wakil Presiden Direktur PTAR, Ruli Tanio, dalam rilis resmi yang diterima awak media, Sabtu (24/05/2025), memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat atas keberhasilan melepasliarkan Senja ke habitat alaminya.

Selain BBKSDA Sumatera Utara dan Yayasan Parsamuhan Bodhicitta Mandala Medan, menurut Ruli, peran Balai Besar TNGL juga turut memiliki urgensi penting dalam upaya pelepasliaran ini. Kesuksesan konservasi ini tidak mungkin tercapai tanpa kolaborasi erat antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga konservasi, dan masyarakat sekitar TNGL.

“Dengan kerja sama ini, kami yakin bahwa, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih harmonis antara manusia dan alam,” kata Ruli.

Menurutnya, pelepasliaran Senja sesuai dengan semangat yang diusung PTAR yakni Living in Harmony yang bertujuan menyelaraskan keberlanjutan operasional perusahaan dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.

“Komitmen ini juga sejalan dengan upaya kami mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan yang menekankan pada keseimbangan ekologi, pengelolaan hutan secara lestari, dan pelestarian keanekaragaman hayati,” tutur Ruli.

Pemilihan TNGL sebagai lokasi pelepasliaran mempertimbangkan beberapa aspek penting seperti jarak yang jauh dari pemukiman penduduk, ketersediaan satwa mangsa yang tinggi, serta jejak keberadaan Harimau lain yang mendukung kelangsungan hidup Senja. Di sekitar lokasi lepas liar, juga amat jarang ditemukan aktivitas manusia.

Direktur Hubungan Eksternal Relations PTAR, Sanny Tjan, mengatakan bahwa, pelepasliaran Senja memperkuat komitmen Perusahaan dalam mendukung program konservasi yang sebelumnya juga sukses dilakukan dalam melepasliarkan Harimau-harimau lain di sejumlah Taman Nasional di Sumatera.

Sebelumnya, PTAR memfasilitasi pelepasliaran Harimau Sumatera bernama Bestie ke TNGL pada November 2022 lalu. Pada tahun yang sama, PTAR turut mendukung pelepasliaran dua harimau Sumatera ke Zona Inti Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi.

Upaya pelepasliaran Harimau Sumatera yang didukung secara konsisten ini, menurut Sanny, adalah wujud nyata komitmen Perusahaan dalam menjaga keseimbangan ekosistem, khususnya di kawasan hutan Sumatera.

“Kami yakin bahwa, konservasi satwa liar, terutama spesies kunci seperti Harimau, sangat penting untuk kelestarian lingkungan jangka panjang,” imbuh Sanny.

Ia juga menegaskan bahwa, program konservasi yang didukung PTAR selalu melibatkan pendekatan kolaboratif dengan berbagai pihak. Termasuk, kolaborasi dengan pemerintah daerah, lembaga konservasi, dan masyarakat lokal guna memastikan keberhasilan jangka panjang dari setiap kegiatan konservasi.(Rel/Reza FH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *