Example floating
Example floating
BeritaDaerahPemkab TapselRilisSumutTapanuli Selatan

5 Misi 19 Program, Tapsel Siapkan RPJMD 2025-2029

53
×

5 Misi 19 Program, Tapsel Siapkan RPJMD 2025-2029

Sebarkan artikel ini
Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, di sela Musrenbang RPMJD 2025-2029
Musrenbang RPJMD: Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, di sela Musrenbang RPMJD 2025-2029. (Foto: Dok Prokopim Tapsel)

PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel), memulai langkah strategis pembangunan jangka menengah dengan menggelar Musrenbang dalam rangka penyusunan RPJMD 2025-2029 di Aula Sarasi, Lantai III, Kantor Bupati di Sipirok, pada Selasa (17/06/2025).

Bupati Tapsel, H Gus Irawan Pasaribu, saat membuka acara tmenegaskan, RPJMD merupakan dokumen strategis lima tahunan yang menjabarkan visi dan misi Kepala Daerah terpilih. Dokumen ini baginya, harus terintegrasi dengan RPJMN 2025–2029 serta RPJMD Provinsi Sumatera Utara.

“Agar, arah pembangunan pusat dan daerah selaras,” katanya.

Lebih lanjut, kata Bupati, perencanaan yang matang adalah instrumen utama dalam menjaga kesinambungan pembangunan. RPJMD harus menjadi pedoman bersama, bukan hanya milik pemerintah daerah, tapi seluruh elemen masyarakat.

Dalam periode kepemimpinannya 2025-2029 bersama Wakil Bupati Tapsel, H Jafar Syahbudin Ritonga, Gus Irawan mengusung visi, ‘Tapanuli Selatan yang Maju dan Berkarakter Unggul, Sehat, Cerdas, dan Sejahtera dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045’, dengan semangat Tapsel Kembali Bangkit.

Untuk mendukung visi ini, Pemkab Tapsel telah menetapkan 5 misi strategis antara lain:

  1. Peningkatan infrastruktur dasar (jalan, jembatan, irigasi, air bersih, listrik desa, telekomunikasi);
  2. Peningkatan pendapatan masyarakat;
  3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (unggul, sehat, cerdas);
  4. Reformasi birokrasi dan pelayanan publik;
  5. Pengembangan kawasan permukiman yang hijau dan berkelanjutan.

Kelima misi ini diterjemahkan dalam 19 program prioritas strategis, yang terangkum dalam konsep ‘Panca Cita Tapsel’ seperti, pembangunan jalan mantap, sistem irigasi terpadu, Desa terang energi, konektivitas digital, penguatan ekonomi petani dan UMKM, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, hingga layanan pendidikan, kesehatan, dan administrasi publik yang adaptif.

Bupati juga menekankan pentingnya efisiensi dan evaluasi anggaran. Ia meminta agar program-program yang tidak memiliki dampak langsung bagi masyarakat untuk dirasionalisasi.

“Kita harus berani menyusun program berdasarkan kebutuhan nyata rakyat, bukan hanya berdasarkan nomenklatur,” tandasnya.

Di kesempatan yang sama, Gubernur Sumut, M Bobby Afif Nasution, diwakili Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan, Novita Saragih, mengingatkan pentingnya sinergi dalam penyusunan RPJMD Kabupaten. Ia memaparkan, Pemprov Sumut telah menetapkan 9 indikator makro pembangunan 2025-2029, antara lain:

  1. Pertumbuhan ekonomi ditargetkan naik dari sebesar 5,03 persen menjadi 7,6 persen;
  2. PDRB perkapita dari sebesar Rp73,57 juta menjadi Rp115,3 juta;
  3. Kontribusi PDRB provinsi 5,21 persen menjadi 5,30 persen;
  4. Penurunan tingkat pengangguran terbuka dari 5,60 persen menjadi 5,20 persen sampai dengan 4,74 persen;
  5. Penurunan kemiskinan dari 7,19 persen menjadi 3,82 persen sampai dengan 2,82 persen;
  6. Peningkatan indeks modal manusia dari 0,53 menjadi 0,59 poin;
  7. Penurunan indeks gini dari 0,306 menjadi 0,287 sampai dengan 0,291 poin;
  8. Peningkatan indeks kualitas lingkungan hidup dari 73,96 poin menjadi 77,87 poin;
  9. Penurunan intensitas emisi gas rumah kaca dari sebesar 1 persen menjadi 18,52 persen.

“Musrenbang ini momentum strategis untuk memastikan seluruh arah pembangunan berkelanjutan, inklusif, dan sejalan dengan target nasional. Kita harus bekerja secara kolaboratif,” ungkap Novita.(Rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *