PIONERNEWS.COM, PADANGSIDIMPUAN – Tokoh masyarakat penerima dua penghargaan Sahabat Pers Sumut, Syahrul M Pasaribu, menghadiri pelantikan pengurus Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) periode 2025-2030 di Gedung Adam Malik Padangsidimpuan, pada Minggu (27/07/2025).
Mantan Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) dua periode itu hadir memberi sambutan di hadapan Ketua dan Pengurus JMSI pusat, Sumut, hingga Tabagsel yang baru dilantik serta para undangan yang terdiri dari pejabat dan pimpinan organisasi kemasyarakan serta kepemudaan.
Syahrul mengisahkan 31 tahun perjalanan karirnya sebagai pejabat publik antara lain, 10 tahun anggota DPRD Medan, 11 tahun anggota DPRD Sumut, dan 10 tahun Bupati Tapsel. Sepanjang karir dan sampai sekarang, ia tak pernah memisahkan diri dari insan pers.
Kedekatan dengan pers ini dibuktikan dengan Syahrul Pasaribu yang pernah menerima penghargaan sebagai Sahabat Pers dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Serikat Penerbit Media/Suratkabar (SPS) Sumut.
“Saya menghargai dan menghormati rekan-rekan wartawan dan juga media. Saya sadar betul betapa besar peran, fungsi, dan pengaruh pers. Saya sangat yakin dan setuju bahwa pers adalah pilar keempat demokrasi bangsa kita,” tegas Syahrul.
Dijelaskannya, Indonesia memiliki 3 pilar penyanggah kehidupan maupun perjalanan bangsa yaitu, eksekutif (pemerintah), legislatif (DPR), dan yudikatif (hukum). Namun, di luar itu semua, ada satu kekuatan sosial yang memiliki fungsi dan peran besar yaitu, pers.
Fungsi pers antara lain, mencerdaskan bangsa melalui pemberitaan yang disajikan setiap saat di media cetak, televisi, radio, dan online. Dalam bertugas, pers dilindungi Undang-undang. Dan pers yang sehat, selalu memedomani kode etik dalam menjalankan tugasnya.
Pemerintah seperti di Kabupaten dan Kota, tidak boleh alergi kepada pers. Sebab, walaupun banyak keberhasilan pembangunan pemerintah, jika tidak diberitakan pers di media, maka pembangunan itu tidak akan diketahui masyarakat.
“Akibat mejauhi pers, banyak pemerintahan dan pemimpin daerah yang dituduh tidak bekerja oleh rakyatnya. Padahal pada faktanya, banyak pembangunan yang diwujudkan. Kenapa itu terjadi? Ya, karena tidak ada pemberitaan di media,” terang Syahrul.
Dengan dibentuk dan dilantiknya Pengurus JMSI Tabagsel, Syahrul berharap pers di 5 daerah kawasan Tabagsel nanti semakin profesional. Dan, semakin sehat dalam menyajikan informasi-informasi yang akurat dan terpercaya (bukan hoaks) kepada masyarakat.
Dengan hadirnya JMSI ini pula, sebut Syahrul, maka semakin banyak organisasi pers atau media online di Tabagsel seperti, SMSI (Serikat Media Siber Indonesia), SWI (Sekber Wartawan Indonesia), dan PWI.
“Tolong berkompetisi dengan sehat, saling simbiosis mutualisme atau saling mengisi. Awali program dari yang kecil-kecil saja dulu, jangan terlalu makro. Tolong sajikan kabar yang akurat dan terpercaya,” pinta Syahrul menutup.(Rel/Reza FH)