Example floating
Example floating
BeritaDaerahPemkab TapselRilisSumutTapanuli Selatan

MBG di Tapsel Diproyeksikan Picu Perputaran Ekonomi Rp35 M per Bulan

283
×

MBG di Tapsel Diproyeksikan Picu Perputaran Ekonomi Rp35 M per Bulan

Sebarkan artikel ini
Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, menyapa Juliani Hutasuhut, salah satu warga penerima manfaat santunan JKM BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp42 juta saat Safari Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang dirangkai dengan pengajian Pemerintah Kecamatan dan BKMT Batang Toru
Sapa: Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, menyapa Juliani Hutasuhut, salah satu warga penerima manfaat santunan JKM BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp42 juta saat Safari Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang dirangkai dengan pengajian Pemerintah Kecamatan dan BKMT Batang Toru. (Foto: Dok Prokopim Tapsel)

PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel) terus mendorong inovasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bupati Tapsel, H Gus Irawan Pasaribu, mengatakan bahwa, program makan bergizi gratis (MBG) ditargetkan menyasar lebih dari 91 ribu penerima manfaat.

Program tersebut, lanjut Gus Irawan, diproyeksikan mampu memicu perputaran ekonomi hingga Rp1,4 miliar per hari atau sekitar Rp35 miliar per bulan. Bahkan, berpotensi menyentuh angka Rp400 miliar lebih per tahun, apabila berjalan penuh.

Menurut Gus Irawan, dampaknya akan sangat besar, terutama jika perputaran ekonomi itu terjadi di desa dan kelurahan. Sebab, ini bukan hanya soal pemenuhan gizi, tetapi juga menjadi stimulan bagi bergeraknya ekonomi masyarakat.

Demikian disampaikannya saat Safari Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang dirangkai dengan pengajian Pemerintah Kecamatan dan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Batang Toru di Desa Sisipa, Kabupaten Tapsel, Kamis (18/09/2025).

Bupati menegaskan, implementasi MBG akan membuka peluang usaha baru di tingkat lokal, termasuk bagi koperasi desa/kelurahan Merah Putih serta pelaku UMKM. Dengan demikian, program ini tidak hanya fokus pada penanganan gizi dan stunting.

“Tetapi, juga berfungsi sebagai penggerak ekonomi yang lebih berkeadilan,” ujarnya.

Selain itu, Gus Irawan menyoroti pentingnya menghidupkan kearifan lokal. Tradisi Dalihan Natolu, yang menekankan saling menghormati dan saling membantu yang diwujudkan melalui kepesertaan pengajian BKMT dalam program Jaminan Kematian (JKM) dari BPJS Ketenagakerjaan.

“Yang mana, saat ini, tercatat 14 ribu anggota BKMT di Tapsel,” jelasnya.

Pemkab Tapsel, juga menggagas gerakan Sinergi ASN Peduli yang menambah 3.500 peserta JKM di luar APBD. Dengan program ini, ahli waris dapat menerima santunan hingga Rp42 juta, termasuk jaminan pendidikan anak sampai perguruan tinggi.

Di sisi lain, Tapsel juga mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat sebagai penerima program Sekolah Rakyat dari Kementerian Sosial. Fasilitas boarding school bernilai Rp200-Rp250 miliar akan dibangun di atas lahan 10 Hektare milik Pemkab Tapsel.

“Sekolah Rakyat ini untuk memutus mata rantai kemiskinan. Semua biaya ditanggung negara, dengan prioritas keluarga termiskin desil I dan II. Tahun ajaran baru kita mendapat empat rombongan belajar, dua untuk SD dan dua untuk SMP,” terang Gus Irawan.

Gus Irawan juga menyinggung terkait lahan PT TPL, yang sebelumnya BPN Tapsel tidak mau menerbitkan sertifikat di areal penggunaan lain (APL). Di mana, kini persoalan tersebut sudah selesai. Lahan tersebut, menurutnya, sekarang sudah bisa disertifikatkan.

“Beruntunglah bagi Anda yang memiliki lahan di wilayah Angkola Timur dan Sipirok,” tandasnya.

Setelah itu Bupati menyerahkan santunan kepada empat ahli waris JKM dari BPJS Ketenagakerjaan. Acara tersebut dihadiri para Kepala OPD Pemkab Tapsel, para kades/lurah se-Batang Toru, tokoh agama serta masyarakat, dan jamaah BKMT Batang Toru. (Rel/Reza FH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *