PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel) menyiapkan program Sekolah Rakyat sebagai upaya memutus mata rantai kemiskinan struktural dan kultural di daerah. Program ini ditandai dengan rapat persiapan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) dan pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) bagi calon siswa, Kamis (25/09/2025).
Dalam kegiatan yang dipimpin Bupati Tapsel, H Gus Irawan Pasaribu di Aula Sarasi, Kecamatan Sipirok itu, ditegaskan bahwa, keberadaan Sekolah Rakyat merupakan amanat konstitusi dan bentuk nyata hadirnya negara dalam memastikan akses pendidikan bagi keluarga kurang mampu.
“Kita patut bersyukur karena di Sumut, satu-satunya kabupaten yang mendapat alokasi Sekolah Rakyat adalah Tapsel. Tujuannya jelas, memutus mata rantai kemiskinan. Ini tugas yang amat mulia,” ujar Gus Irawan.
Ia menyebut, pembangunan sekolah permanen akan dilakukan di atas lahan 10 Hektar dengan anggaran sekitar Rp200 miliar hingga 250 miliar. Sementara ini, kegiatan belajar masih dipusatkan di Balai Latihan Kerja (BLK) Siharang-Karang, Kota Padangsidimpuan.
Bupati juga menekankan pentingnya peran Camat, Kepala Desa, dan Lurah dalam memastikan keberhasilan program ini. Bahkan, ia meminta agar orang tua turut mendampingi anak-anaknya saat MPLS pada 30 September mendatang.
“Kalau ada anak yang rindu orang tuanya, jangan menyerah. Bawa orang tuanya. Karena kita sedang mengangkat mereka dari kemiskinan agar terputus mata rantainya melalui pendidikan,” tegasnya.
Sementara, Kepala Bappeda Tapsel, Chairul Rizal Lubis, menjelaskan bahwa, MPLS akan diikuti siswa dari keluarga pra-sejahtera (desil I dan II). Mereka akan tinggal di lokasi, dibimbing oleh 1 kepala sekolah, 12 guru, serta tenaga kesehatan.
“Pemerintah juga menanggung kebutuhan makan tiga kali sehari ditambah camilan,” ucapnya.
Acara ini turut dihadiri Sekretaris Daerah Sofyan Adil, para Asisten, pimpinan OPD, Camat, Kepala Desa, Lurah, hingga Koordinator PKH. (Rel/Reza FH)