PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – Tim Kementerian Pendayagunaan Apratur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) melakukan evaluasi terhadap Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel) atas perkembangan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) lewat zoom meeting, Selasa (04/11/2025) siang.
Pelaksanaan evaluasi dengan metode in-depth interview secara daring, dihadiri langsung oleh Bupati Tapsel H Gus Irawan Pasaribu, Wakil Bupati H Jafar Syahbuddin Ritonga, Sekda Sofyan Adil, dan Satgas SAKIP Tapsel.
Bahkan Bupati langsung menyampaikan paparan yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung sekitar dua setengah jam. Usai zoom, kepada awak media, Bupati meyampaikan bahwa, acara ini sangat penting.
Sehingga, ia menghadiri dan menyampaikan paparan secara langsung. Karena menurutnya, implementasi SAKIP ini merupakan salah satu rapor resmi Pemerintah Daerah (Pemda).
SAKIP ini sangat penting. Karena prinsip-prinsip dasarnya adalah mulai dari bagaimana melakukan perencaan, pengukuran, pelaporan, hingga evaluasi akuntabilitas kinerja internal yang dilakukan secara berkala.
Sehingga, mengarahkan pencapaian kinerja yang lebih tepat sasaran dan berorientasi hasil. Tidak sekedar out put tetapi out come yaitu manfaaat bagi masyarakat.
Optimis
Jika 5 tahun terakhir SAKIP Pemkab Tapsel bertahan dinilai CC saja, maka di tahun 2025 ini ia optimis Pemda yang belum genap 9 bulan dipimpinnya itu akan mendapatkan nilai B.
“Saya sangat tertantang dengan nilai SAKIP Tapsel yang stagnan atau tidak pernah beranjak dari nilai CC. Seperti SAKIP tahun 2024, sesuai surat Kementerian PANRB tanggal 3 September 2024, juga nilai CC. Tahun ini saya optimis dapat nilai B,” terangnya.
Gus Irawan menambahkan, selama 5 tahun Tapsel tidak bisa keluar dari zona nilai CC. Hal ini menandakan SAKIP sangatlah mendasar dan penting. Karena nilainya hanya CC, maka tidak terlalu mengherankan jika rapor resmi Pemda lainnya juga belum baik.
Sebagai contoh, tahun 2024 yang lalu, untuk Monitoring Center for Prevention (MCP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pemkab Tapsel berada di zona merah dan hanya peringkat 27 dari 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Bahkan pada Index Digitalisasi Daerah, Tapsel itu berada dibawah Pemda yang ada di Kepulauan Nias.
Untuk mengurai permasalahan dan memperbaiki kondisi ini, Gus Irawan membentuk Satuan Tugas (Satgas) dan langsung memimpinnya. Karena itu pulalah, ia yang langsung paparan dan menjawab seluruh pertanyaan dari Tim Kementerian PANRB.
“Saya paparkan berbagai perbaikan yang telah dilakukan. Juga tindak lanjut dari rekomendasi Kementerian PANRB atas hasil evaluasi SAKIP tahun 2024. Saya sampaikan juga bahwa, Tim IT Pemkab Tapsel telah membuat E-SAKIP, yaitu Aplikasi Manajemen Kinerja Pemkab Tapsel secara digital,” jelas Gus Irawan.
Kesan yang ia tangkap dari zoom meeting, Tim SAKIP Kementerian PANRB responnya positif. Karenanya Gus optimis di tahun 2025 ini Pemkab Tapsel akan keluar dari zona CC dan nilainya meningkat menjadi B.
“Mohon doa kita semuanya,” pinta Bupati.
Tenyata, selesai zoom meeting dengan Kementerian PANRB, Bupati melanjutkan diskusi dengan Satgas SAKIP Tapsel. Yakni, untuk terus melakukan perbaikan pada tahun 2026 yang akan datang.
Pada diskusi tersebut Gus Irawan memotivasi Satgas yang terdiri dari pimpinan Organisai Pimpinan Daerah (OP), guna meyakinkan mereka bahwa, hanya dengan kerja keras, cerdas, dan sungguh-sungguhlah yang dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik.
“Saya mengambil contoh terkait peningkatan digitalisi daerah, hanya dengan membuat Cash Management System (CMS) saja index digitaliasi daerah Tapsel telah mengalami loncatan besar dan bahkan berdampak positif bagi meningkatnya Pendapatan Daerah,” katanya.
“Dengan terus menjaga dan meningkatkan semangat Tim, Bupati Gus Irawan optimis perbaikan fundamental terkait Kinerja Pemerintahan Tapanuli Selatan dan pelayanan akan terus dapat ditingkatkan. Sekali lagi mohon doa dan dukungannya,” tutup Gus Irawan. (Rel)














