Pionernews.com, Serdang Bedagai – Dua orang oknum Guru SMPN 1 Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), seakan mencak-mencak saat wartawan dan LSM mencoba mengonfirmasi, Kamis (6/10/2023).
Wartawan, hanya mengetahui inisial, satu dari dua oknum Guru SMPN 1 Tebing Tinggi itu yakni, SN. Padahal, wartawan datang baik-baik dengan keperluan untuk konfirmasi pihak Sekolah terkait satu peristiwa.
Walhasil, wartawan tidak berhasil memperoleh informasi. Sebagai info, wartawan datang, bermaksud untuk insiden meninggalnya seorang siswa Kelas VII di Sekolah tersebut inisial, IR, 12 tahun.
Di mana, berdasarkan informasi yang beredar, siswa itu sedang mengikuti pendidikan ekstrakurikuler renang. Pihak Sekolah, kabarnya, menggelar ekstrakurikuler Renang di satu Kolam di Kota Tebing Tinggi.
Persisnya, peristiwa nahas itu terjadi di sebuh Kolam Renang di Jalan Soekarno-Hatta, Tambangan Hulu, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebing Tinggi, pada Selasa (26/9/2023) lalu sekitar pukul 14.30 WIB.
Korban sendiri, tinggal di satu desa di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai. Saat insiden di Kolam Renang, korban IR sempat tak sadarkan diri. Teman-teman korban, mengangkatnya dari dalam Kolam.
Usai mengangkat korban, selanjutnya membawanya ke RS Chevani, Kota Tebing Tinggi. Di hari yang sama usai kejadian, awak media mencoba untuk konfirmasi ke orang tua korban di Kecamatan Tebing Tinggi.
Keterangan Orang Tua Korban
Menurut keterangan orang tuanya, saat pamit hendak pergi ke Sekolah, korban meminta uang tambahan makan siang dan uang tiket masuk ke Kolam Renang. Memang, korban juga bercerita kalau ia mau ke Kolam.
Kata korban ke orang tuanya, siswa harus mengikuti ekstrakurikuler ke Kolam Renang untuk mendapat nilai tambahan. Lalu, beberapa waktu berselang, orang tua korban kaget lantaran menerima 4 orang tamu.
“Mereka (tamu-red) itu mengaku Guru SMPN 1 Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, tempat anak saya Sekolah,” kata orang tua korban yang enggan namanya dipublikasikan.
Orang tua korban makin berduka, lantaran keempat orang tamu itu menyampaikan bahwa anaknya sudah meninggal dunia. Keempat orang tamu itu juga menyatakan, jenazah anaknya ada di RS Chevani.
“Sesampainya di RS Chevani, kami temukan kondisi anak kami sudah tidak bernyawa lagi di Ruang UGD. Beberapa orang aparat kepolisian dari Polres Tebing Tinggi kami lihat sudah berada di Rumah Sakit,” imbuh orang tua korban.
Pihak keluarga, meminta ke aparat kepolisian agar jasad anaknya tidak di-otopsi. Sebab, pihak keluarga tak menemukan adanya tanda-tanda yang mencurigakan penyebab kematian anaknya.
“Cuma kami ada meminta agar mempercepat proses penyelesaian adminitrasi di Rumah Sakit. Agar, kami bisa cepat membawa jasad anak kami pulang ke Rumah duka,” tambahnya lagi.
Merasa Tak Terima
Ia mengaku, sampai saat ini pihak keluarga korban masih berduka dan merasa belum terima atas kematian anaknya. Bahkan, pihak keluarga menduga, penyebab kematian korban akibat kelalaian.
“Baik itu dari pihak Sekolah atau Guru pembimbingnya,” tegasnya menutup.
Konfirmasi Belum Berhasil
Saat awak media beserta LSM coba konfirmasi ke Kepala SMPN 1 Tebing Tinggi, hasilnya masih nihil. Dan, hingga awak media mengirim berita ini ke meja redaksi, belum ada keterangan resmi dari pihak Sekolah.