PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – AKBP Yasir Ahmadi, SIK, MH, di sela kesibukannya bertugas sebagai seorang anggota Polri, ia juga memiliki bakat sebagai Da’i. Ya, Da’i atau pendakwah dari Masjid ke Masjid.
Bukan sekedar gimmick maupun pencitraan belaka, semasa bertugas di Kota Medan, Yasir Ahmadi, kerap mendapat undangan untuk mengisi khutbah. Semisal, menjadi Khatib salat ‘Idul Fitri di Masjid Raya Al Ma’shun, Kota Medan.
Ataupun berkhutbah rutin pada salat Jumat rutin dari Masjid ke Masjid di Kota Medan. Memang, awalnya saat Yasir Ahmadi mengisi ceramah di Masjid, banyak masyarakat yang tak tahu kalau ia adalah seorang Polisi.
Karena, saat ceramah Yasir Ahmadi menanggalkan semua atribut dinasnya. Ia hanya memakai gamis lengkap dengan syal dan lobe, khas seorang Ustad. Tak hanya berdakwah. Ia juga piawai lantunkan ayat suci Al Quran atau seorang Qori’.
Bakat jadi seorang Da’i dari Yasir Ahmadi berceramah atau pun menjadi Qori’ ini, tak lain tak bukan berkat turunan dari Ayahandanya, Alm Ustad H Ahmad Syaukani.
Yang mana, Alm Ustad H Ahmad Syaukani, merupakan seorang Ulama asal Kota Padangsidimpuan. Alm Ustad H Ahmad Syaukani, juga sempat menjabat sebagai Ketua MUI Kota Padangsidimpuan selama 15 tahun lamanya.
Almarhum, juga kerap mengisi ceramah dari Masjid ke Masjid di sela kesibukannya sebagai Guru di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan, persis dengan Yasir Ahmadi.
“Kalau ngaji itu dari Bapaknya (Alm Ustad H Ahmad Syaukani). Bapaknya kan suka mengaji. Kalau Ustad itu, juga dari Bapaknya itu. Bapaknya kan Ustad juga,” ujar Hj Farida Hanum Matondang, Ibunda Yasir Ahmadi, saat wawancara ekslusif bersama Tim Kreatif pionernews.com di Rumah Tahfidz milik keluarga Alm Ustad H Ahmad Syaukani, di Sadabuan, Kota Padangsidimpuan, belum lama ini.
Didikan Keluarga Agamis
Hj Farida Hanum Matondang bercerita, bahwa sedari kecil, Yasir Ahmadi sudah dididik dari kalangan keluarga yang agamis.
“Dari TK (Yasir Ahmadi) tak tinggal lagi salatnya (5 waktu),” tutur Hj Farida Hanum Matondang.
Karena, untuk soal agama, Almarhum Ayahanda Yasir Ahmadi sangat keras dalam mendidik anaknya. Jika belum salat, maka anak-anaknya tidak ada yang boleh makan dahulu. Harus salat terlebih dahulu baru kemudian, makan.
“Iya (begitu kuat pondasi keagamaan) itu. Dulu (orangtua) kan begitu,” ucap Hj Farida Hanum Matondang.
Baginya, Yasir Ahmadi adalah sosok anak yang pengertian akan kondisi orangtuanya. Ia tak pernah meminta atau menuntut macam-macam ke orangtuanya. Ia juga anak yang penurut.
“Bahkan, supaya saya tak susah payah mencuci, Yasir selalu menjaga bajunya agar jangan sampai kotor atau rusak,” terangnya sembari melihat anak-anak penghapal Al Quran di Rumah Tahfidz gratis milik mereka.