Example floating
Example floating
BeritaDaerahPadangsidimpuanSumut

Demi Kampung Halaman Tercinta, Rusydi Nasution Rela Lepaskan Karir Bankir

138
×

Demi Kampung Halaman Tercinta, Rusydi Nasution Rela Lepaskan Karir Bankir

Sebarkan artikel ini
Rusyidi Nasution
Rusyidi Nasution. (Foto: Istimewa)

PIONERNEWS.COM, PADANGSIDIMPUAN – Demi Kampung Halaman tercinta, sosok Rusydi Nasution, rela lepaskan karir sebagai seorang Bankir. Seusai lepaskan karir sebagai Bankir, Rusydi Nasution, mantapkan hati menjadi legislator demi kemajuan Kampung Halaman tercinta.

Meski sempat merasakan hidup pas-pasan semasa kuliah, hal itu tak lantas menurunkan rasa percaya dirinya menjadi seorang aktifis di kampus. Gayung bersambut, karirnya cemerlang. Baru menginjak usia 34 tahun, Rusydi sapaan karibnya, telah meraih jabatan tinggi di salah satu Bank terbesar.

Sungguh beruntung pria rendah hati berdarah Mandailing ini. Betapa tidak, tak hanya memiliki wajah yang menarik, nasib membuatnya punya karir cemerlang di dunia perbankan. Meski hidup berkecukupan, tinggal di Rumah yang nyaman, tapi Rusydi tak pernah memasang jarak dengan siapapun.

Sifat sombong, juga sangat jauh darinya. Itu terlihat, jika melihat bagaimana hangatnya ia menyambut tamu atau siapapun yang datang hendak menemuinya.

Ia juga tidak suka membeda-bedakan insan berdasarkan latarbelakang ekonominya. Responsibility socialnya pun begitu tinggi. Apalagi yang berbau Kampung Halaman. Rusydi termasuk yang peduli dengan masalah sosial di tanah kelahirannya.

Jangan tanya ibadahnya, bagi anak muda yang suka lupa, ia tak segan mengajak sholat berjamaah terlebih dahulu. Itulah sekilas sisi menarik dan kepribadian, Rusydi Nasution, yang kini menjabat sebagai Senior Vice Presiden Bank CIMB Niaga ini.

Banyak pendapat yang mengatakan kesuksesan yang tolok ukurnya dari kekayaan materi. Bagi Rusydi, kesuksesan bukan hanya sekedar materi, tapi lebih kepada seberapa banyak kita membawa manfaat bagi orang lain.

Maklum, pria 4 anak ini memiliki segudang pengalaman dalam hal perjuangan hidup, hingga bisa menempati jabatan strategis di Bank terbesar kelima di Indonesia itu. Rusydi terbilang sosok Bankir muda yang memiliki talenta mumpuni.

Jabat Vice President Bank CIMB Niaga

Sejak berumur 39 tahun, Manajemen Bank CIMB Niaga mendapuknya jadi Vice President. Tentunya jabatan itu bukan perkara mudah ia dapatkan. Bukan pula lantaran KKN, karena kedekatan dan pengaruh keluarga.

“Dunia perbankan jelas bertolak belakang dengan hal-hal seperti itu,” ujarnya dalam rilis yang ia kirim ke awak media, Kamis (04/04/2024).

Menurutnya, bekerja di dunia perbankan bukanlah hal yang ia cita-citakan sedari kecil. Allah yang Maha Kuasa-lah yang menggiringnya berkecimpung di dunia perbankan. Ceritanya bermula saat ia tamatkan kuliahnya dari IPB Bogor pada tahun 1997 lalu.

Rusydi mengikuti kesempatan tes management development program (MDP) oleh Price Water Coppers Consulting (PWC). Dari seleksi tes MDP inilah Rusydi mengenal dunia pasar keuangan (financial market). Banyak hal yang ia peroleh ketika mengikuti training MDP.

Salah satu konsultan Internasional merupakan inisiator program ini. Para pengajarnya pun terdiri dari tokoh-tokoh pasar keuangan semisal, Sofyan Djalil dan Agus Martowardoyo.

Selama 2 tahun bekerja di Bank Danamon (2004-2006), Rusydi juga menorehkan prestasi cemerlang. Saat itu, ia berhasil membawa investor besar baru, menghasilkan transaksi obligasi (surat hutang) sekunder dengan volume milyaran USD.

Penghargaan Pedagang Obligasi Perusahaan Teraktif Kategori Perbankan

Hingga akhirnya, ia mendapatkan penghargaan sebagai pedagang obligasi perusahaan yang teraktif kategori perbankan. Dengan modal kejujuran, kapasitas, dan kinerja yang mumpuni akhirnya ia mendapatkan kepercayaan sebagai Vice President PT Bapindo Bumi Sekuritas dari 1999 hingga 2002.

Karir Rusydi pun terus bersinar, pada tahun 2002-2004, si anak guru ini pun mendapat amanah menjabat sebagai Assistant Vice President PT Bahana Sekuritas, salah satu BUMN Keuangan.

Kecermatan dan kejelian dalam mengamati pergerakan dan volatilitas pasar keuangan serta jaringan hubungan dengan beberapa investor besar di pasar keuangan mengantarkannya pada posisi Senior Assistant Vice President, treasury Bank Danamon Jakarta pada tahun 2004-2006.

Profesional, tekun, telaten serta jujur sebagian sikap mental yang sudah terpatri dalam kepribadiaannya  sehari-hari. Pada 2006-2008, Rusydi pun, kembali mendapat amanah dengan posisi yang cukup bergengsi yakni, Vice President Lippo Bank Jakarta.

Di Bank Taipan James Riady ini, sejumlah prestasi pun kembali ia catatkan. Di 2006, tepatnya di Bursa Efek, ia berhasil meraih kategori pedagang terbesar transaksi obligasi pada divisi yang baru ia kembangkan. Kemudian, pada 2007 di Bank Lippo, Rusydi juga terpilih sebagai Best Employee (karyawan terbaik).

Pada tahun itu juga Rusydi terpilih sebagai astute trader majalah The Asset, pilihan dari para investor Asia. Malang melintang di beberapa Bank ternama, segudang pengalaman dalam bisnis industri keuangan, Rusydi akhirnya menapaki karir ke Bank CIMB Niaga sejak 2008.

Saat itu, dia mendapat kepercayaan menduduki jabatannya sebagai Vice Presiden Bank CIMB Niaga Jakarta. Dan, pada 2019 lalu, ia meninggalkan dunia perbankan dengan jabatan terakhir Senior Vice President (SVP) di Bank CIMB Niaga, milik pemerintah Malaysia ini.

Ikut Kontestasi Pilkada

Keinginan besar untuk bisa berbuat lebih banyak dan nyata di Kampung Kalamannya, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, telah memberanikan Rusydi untuk mengikuti kontestasi Pilkada. Ia merasa bahwa, dari Jakarta, seseorang kurang bisa berbuat.

“Harus terjun langsung, agar bisa memahami kebutuhan dan merasakan denyut nadi ekonomi masyarakat,” terang Rusydi.

Walau belum mendapatkan amanah sebagai Kepala Daerah, Rusydi lalu melanjutkan pengabdiaannya sebagai Legislator. Menurutnya, Legislator merupakan amanah dan proses yang harus ia jalani.

Akhirnya, Rusydi meninggalkan karir cemerlang sebagai Bankir dengan kenyamanan dan kemewahannya untuk mengabdi di Kampung Halamannya. Kampung yang membesarkan dan meluluskannya dari SD sampai SMA.

Pandangan Politik

Ada satu prinsip hidup yang patut menjadi pedoman dari seorang Rusydi. Ia bilang dalam menjalankan pekerjaan, seseorang harus selalu mempunyai keinginan untuk berbuat yang terbaik. Agar bisa mencapai yang terbaik, kreativitas harus terus muncul.

Apalagi bergelut di dunia perbankan, Rusydi cukup kenyang dengan pengalaman bagaimana membangun kepercayaan ke semua relasinya. Satu hal yang menjadi kunci untuk menumbuhkan kepercayaan relasi menurutnya adalah, kepribadian diri sendiri.

“Yang utama dalam membangun sebuah kepercayaan adalah mulai dari kepribadian yang kita miliki,” tuturnya.

Selain itu, menurut Rusydi, untuk menumbuhkan semangat kerja dalam sebuah Tim, seseorang harus lebih dulu memberikan kepercayaan kepada orang lain. Maka dengan sendirinya, akan tumbuh kepercayaan orang lain.

“Memberikan kepercayaan kepada orang lain, sekaligus membuat mereka memiliki tanggungjawab terhadap pekerjaannya,” jelasnya.

Atas dasar prinsip itulah, Rusydi termasuk kategori seorang pemimpin yang suka memberikan kepercayaan ke bawahannya. Tujuannyanya agar ada rasa bertanggungjawab dan memiliki. Rusydi melihat, level tertinggi dalam hal bekerja, lebih ke mengaktualisasi diri.

Rusydi memandang, dalam memberikan tugas kepada Tim, ia harus lebih dulu mengaktualisasikan diri kepada orang tersebut, sesuai dengan posisinya. Prinsipnya, dalam sebuah Tim, setiap orang itu pasti membutuhkan orang lain.

“Kita memang pintar dalam segala hal, tetapi bukan berarti kita tidak membutuhkan orang yang lebih di bawah kita. Kita tetap membutuhkan orang lain untuk melihat sesuatu yang tidak bisa kita lihat. Itulah yang yang namanya blind spot,” cetusnya.

Meski dunia politik ibarat bumi dan langit dengan perbankan, Rusydi malah tertarik masuk ke dalamnya. Sebab dalam pandangannya, politik itu seni dalam membuat kebijakan untuk menyejahterakan rakyat.

Lagi pula sejak duduk di bangku kuliah, darah aktivis dan jiwa berorganisasi Rusydi sudah terpatri. Maka ia mempunyai pandangan politik tersendiri, yakni tidak ada musuh yang abadi, yang ada adalah bagaimana kita bisa membawa manfaat bagi banyak orang.

“Saya termasuk orang yang tidak pernah bermusuhan dengan siapapun. Saya ingin bersahabat dengan semua kalangan, sekalipun dia berbeda haluan politik dengan saya,” sebutnya.

Mendapat Pujian Pengacara Kondang

Satu hal yang menarik adalah, sebelum Bang Adnan Buyung meninggal dunia, pengacara kondang ini sempat memuji dan mendukung niat Rusydi membangun Kota Padangsidimpuan.

Bang Buyung mengakui kemampuan, pengalaman, serta latar belakang Rusydi dalam meniti karir professional selama ini. Tentunya, ini akan membawa harapan baru untuk perubahan Kota Padangsidempuan.

“Wawasan yang luas dan jam terbang di segala lini sudah di jalaninya. Bagi Rusydi Nasution tentunya ini akan menjadi potensi untuk mengaplikasikan pembangunan di Kota Padangsidimpuan,” ucap Bang Buyung semasa hidupnya.

Selain itu, mendiang Bang Buyung juga menyoroti pengalaman Rusydi selama berkarir di Jakarta dan industri perbankan yang sangat ketat dalam etika dan aturan. Dia bilang, Rusydi memiliki koneksi di pemerintah pusat.

Otomatis ini akan menjadi potensi dan modal Rusydi membangun Kampung Halaman dengan kemampuan lobi ke pemerintah pusat dan investor lokal maupun global.

“Rusydi Nasution suatu saat akan membawa harapan baru untuk Padangsidimpuan. Dia akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik di masa mendatang,” pungkasnya kala itu.(Rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *