PIONERNEWS.COM, MEDAN – Seorang Bakal Calon (Balon) Walikota Sibolga berinisial MFT kini berada dalam sorotan publik setelah dilaporkan oleh PT Citra Three Teknik (Citek) ke Polda Sumatera Utara (Sumut) atas dugaan penggelapan dana hasil penjualan biji nikel.
Dugaan skandal ini mencuat setelah MFT diduga menggelapkan keuntungan perdagangan biji nikel yang dikelola bersama PT Mineral Arta Sejahtera (MAS), dengan nilai yang diperkirakan mencapai Rp20 miliar.
Laporan resmi terhadap MFT, yang terdaftar dengan nomor STTLP/B/1068/VIII/2024/SPKT/Polda Sumut, diajukan setelah PT Citek mengirimkan somasi kepada MFT untuk meminta laporan pertanggungjawaban terkait modal kerja sama perdagangan nikel tersebut. Namun, hingga saat ini, MFT belum memberikan tanggapan atau laporan yang diminta.
Kuasa hukum PT Citek, Adi Mansar, mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari PT MAS, terdapat dugaan penyimpangan dalam pengelolaan dana hasil penjualan nikel sebesar Rp5 miliar, yang berpotensi meningkat hingga Rp20 miliar.
“Data awal dari PT MAS menunjukkan adanya dugaan penggelapan dana hingga Rp20 miliar oleh MFT,” jelas Adi Mansar setelah membuat laporan di Polda Sumut pada Kamis (8/8/2024).
Adi Mansar menjelaskan bahwa MFT awalnya diberi kuasa oleh direktur PT Citek pada 13 Juni 2022 untuk melakukan kerja sama perdagangan biji nikel dengan PT MAS yang berlokasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Namun, setelah dugaan penggelapan ini terungkap, PT Citek mencabut kuasa yang diberikan kepada MFT dan melaporkan kasus ini ke Polda Sumut.
Pada 31 Juli 2024, PT Citek melalui kuasanya telah melayangkan somasi kepada MFT, namun hingga kini tidak ada pertanggungjawaban dari MFT sesuai dengan kuasa yang diberikan.
“Kami mendorong Polda Sumut untuk segera memeriksa laporan ini, mengingat komoditas nikel sedang menjadi sorotan publik. Kami juga meminta Polda menelusuri aliran dana yang diduga melibatkan orang-orang dekat MFT,” tambah Adi Mansar.
Selain itu, PT Citek juga berharap Polda Sumut akan memeriksa MFT terkait dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
MFT sendiri saat ini tengah digadang-gadang maju sebagai calon Walikota Sibolga, dengan poster-poster kampanyenya yang sudah banyak tersebar di berbagai penjuru kota. Namun, skandal ini berpotensi besar mempengaruhi langkah politiknya.
Hingga berita ini diturunkan, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan ini. Masyarakat Sibolga dan sekitarnya kini menanti kelanjutan dari kasus yang bisa menjadi skandal besar dalam perjalanan politik MFT.