PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – Tokoh Masyarakat Sumatera Utara, Syahrul M Pasaribu, menjadi narasumber tunggal pada rapat koordinasi (Rakor) yang diikuti 287 Kepala Sekolah Dasar (SD) dan 50 Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Kamis (31/10/2024).
Rakor bertema, ‘Peningkatan Kapasitas Kepala Satuan Pendidikan Dasar se-Tapanuli Selatan menuju Indonesia Emas 2045’, itu digelar di Aula Sarasi Lantai III, Kantor Bupati Tapsel di Kecamatan Sipirok.
Sesuai surat Plt Bupati Tapsel, Rasyid Assaf Dongoran, tertanggal 28 Oktober 2024, Syahrul Pasaribu diminta menjadi narasumber Rakor tersebut dalam kapasitasnya sebagai Bupati Tapsel periode 2010-2015 dan 2016-2021.
Kepala Dinas Pendidikan Tapsel, Arman Pasaribu, melaporkan, Rakor ini diikuti 337 orang Kepala SD dan SMP. Ada 3 orang yang diwakilkan, karena Kepala Sekolahnya sedang sakit dan baru mengalami kecelakaan.
“Rakor ini bertujuan meningkatkan kapasitas Kepala Sekolah se-Tapanuli Selatan. Yakni, dalam rangka persiapan menuju Indonesia Emas 2045, sebagaimana program Presiden, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden, Gibran Raka Buming Raka,” katanya.
Sementara Plt Bupati Tapsel, Rasyid Assaf Dongoran, menyebutkan, terdapat sejumlah program Presiden dan Wakil Presiden yang pelaksanaannya tidak harus menunggu pergantian tahun anggaran (TA) 2024 ke 2025.
Seperti peningkatan kapasitas Kepala Sekolah dalam mempersiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. Menurut Rasyid, kepemimpinan Syahrul menjadi Bupati dua periode, berhasil mengangkat derajat pendidikan di Kabupaten Tapsel.
“Kepemimpinan beliau (Syahrul-red) kita nilai cukup bagus dan berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat dan derajat pendidikan Tapsel,” terang Rasyid.
Kepada semua Kepsek SD dan SMP Negeri maupun swasta yang menjadi peserta Rakor ini, Rasyid meminta agar dapat memahami betul makna dan tujuan peningkatan kapasitas yang disampaikan narasumber.
“Maknai sungguh-sungguh apa maksud, tujuan dan arah dari materi yang disampaikan. Jangan salah menerjemahkan. Karena program ini menyangkut masa depan generasi muda kita. Khususnya dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” pesan Rasyid.
Bagusi Kapasitas
Syahrul M Pasaribu sebagai narasumber tunggal Rakor ini membawakan materi yang menyasar pada peningkatan atau membagusi kapasitas para Kepsek. Kepala satuan pendidikan dasar, katanya, ialah orang yang bertanggungjawab dan berwenang memimpin satuan dasar.
Karena itu, Rakor ini diperuntukkan secara khusus bagi Kepsek SD dan SMP. Kepsek SD dan SMP sederajat, menurutnya, harus mampu melaksanakan tugas sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, figur, dan mediator.
“Memang berat tanggungjawabnya, tapi itulah tugas seorang pemimpin,” katanya.
Menurut Syahrul, terdapat beberapa kendala dan tantangan yang di hadapi dalam rangka menyukseskan tugas dan tanggungjawab Kepsek di Tapsel. Antara lain, kurangnya sumber daya manusia (SDM), fasilitas pendidikan, dan anggaran.
Karena itu, diperlukan peningkatan kapasitas, kualitas, dan profesionalitas para Kepsek dan tenaga pendidik. Apalagi, di era menuju Indonesia Emas 2045 ini, para Kepsek harus selalu siap beradaptasi dengan kebijakan yang baru.
Kepekaan dan kepedulian Kepala Daerah, sesungguhnya juga sangat menentukan dalam hal membagusi permasalahan dan kendala yang di hadapi dunia pendidikan Tapsel. Antara lain, dalam hal menjaga dan mengawal agar jangan sampai ada anak didik yang putus sekolah.
Di kesempatan ini, Syahrul berbagi strategi dan solusi bagi peningkatan kapasitas para Kepsek di Tapsel. Sehingga ke depannya, dapat merealisasi dan menularkannya kepada tenaga pendidik di kesatuan masing-masing.
Syahrul menambahkan, generasi muda hari ini yang masih duduk di bangku SD dan SMP, akan menjadi bagian dari Bonus Demografi di 2030 sampai 2040 dan akan berpuncak di tahun 2045.
“Generasi muda ini akan tertinggal apabila tidak dipersiapkan sejak dini. Ingat, Tapsel kaya sumber daya alam. Jika kita tertinggal, maka anak cucu kita hanya bekerja sebagai buruh kasar,” jelasnya.
Perlu diketahui, Rakor peningkatan kapasitas Kepsek ini juga sebagai bentuk persiapan menyambut program prioritas pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Gibran, yakni makan bergizi gratis yang sasaran utamanya adalah siswa Sekolah.
Program yang akan dimulai di 2025 ini, merupakan bagian dari upaya pemerintah menyongsong masa Bonus Demografi menuju Indonesia Emas 2045.
Pada Rakor ini, ada beberapa Kepsek yang bertanya terkait seberapa besar dampak terpilihnya satu pasangan calon Kepala Daerah di Pilkada terhadap realisasi program menuju Indonesia Emas 2045.
Syahrul menjawab, dampaknya sangat besar. Jika pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih adalah orang yang tidak memiliki kepedulian dan tidak mampu menjalankan program Nasional itu, tentu Tapsel dan rakyatnya akan tertinggal dibanding daerah lain.
Sementara jika Bupati dan Wakil Bupati terpilih di Pilkada adalah orang yang memiliki kepedulian kepada rakyatnya, punya wawasan luas, dan jaringan kuat sampai ke tingkat Nasional, maka masyarakat Tapsel akan menjadi tuan di tanah sendiri.
Membangun daerah dan rakyat, butuh kolaborasi kuat antara pemimpin Kabupaten/Kota dengan Provinsi dan Pusat. Karena dengan kolaborasi dan sinergitas yang kuat itu, maka Sumatera Utara dan Tapsel bisa bangkit menuju Indonesia Emas 2045.
“Cerdaslah menentukan pilihan di Pilkada 27 November nanti. Gunakan rasionalitas dan objektifitas berpikir dalam memilih Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati. Lihat track record dan yang punya kepedulian tinggi pada rakyat serta punya jaringan luas di tingkat propinsi maupun nasional,” tandas Syahrul.
Di akhir kegiatan ini, Syahrul diulosi oleh Plt Bupati Tapsel, Rasyid Assaf Dogoran, dan Kepala Dinas Pendidikan Arman Pasaribu, disaksikan seluruh kepala sekolah dan pimpinan OPD yang hadir.(Rel/Reza FH)
