Example floating
Example floating
BeritaDaerahPemkab TapselRilisSumutTapanuli Selatan

Gotong Royong Ala Bupati untuk Indonesia Raya Menuju Tapsel Bangkit

82
×

Gotong Royong Ala Bupati untuk Indonesia Raya Menuju Tapsel Bangkit

Sebarkan artikel ini
Bupati, Gus Irawan Pasaribu, didampingi Wakil Bupati, Jafar Syahbuddin Ritonga, Sekda, Sofyan Adil, dan pimpinan OPD lainnya, saat melepas gerakan gotong royong untuk Indonesia Raya menuju Tapsel Bangkit
Lepas: Bupati, Gus Irawan Pasaribu, didampingi Wakil Bupati, Jafar Syahbuddin Ritonga, Sekda, Sofyan Adil, dan pimpinan OPD lainnya, saat melepas gerakan gotong royong untuk Indonesia Raya menuju Tapsel Bangkit. (Foto: Dok Prokopim Tapsel)

PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – Bupati, H Gus Irawan Pasaribu melepas gerakan gotong royong untuk Indonesia Raya menuju Tapanuli Selatan (Tapsel) Bangkit, di halaman Masjid Agung Syahrun Nur, Kecamatan Sipirok, Jumat (16/05/2025).

Dalam pelepasan ini, Gus Irawan turut didampingi Wakil Bupati, H Jafar Syahbuddin Ritonga, Sekretaris Daerah (Sekda), Sofyan Adil, para Pimpinan OPD, Kabag Prokopim, Yusuf Nasution, dan pejabat daerah lainnya.

Gerakan yang melibatkan ASN, pelajar, dan masyarakat ini ditujukan untuk menumbuhkan kembali semangat gotong royong sebagai nilai luhur bangsa Indonesia.

Gus Irawan menegaskan bahwa, kegiatan ini bukan hanya seremonial belaka. Tapi dirancang untuk menjadi gerakan berkelanjutan yang menjangkau seluruh Desa di wilayah Kabupaten Tapsel.

Ia berharap, agar apa yang diingkan bisa tercapai. Gerakan ini juga, kata dia, bukan sekedar bersih-bersih saja, tapi sebuah upaya menggugah kembali warisan nilai kebersamaan.

“Kebersamaan yang telah diwariskan oleh para leluhur kita,” ujar Gus Irawan.

Gus Irawan melanjut, Pemkab Tapsel menargetkan kegiatan ini menjadi pemicu atau trigger awal dari rangkaian program pemberdayaan masyarakat berbasis gotong royong.

“Tahap selanjutnya, gerakan ini akan dilanjutkan dengan kunjungan rutin ke Desa-desa guna menggerakkan partisipasi warga dalam pembangunan dari tingkat paling bawah,” pungkasnya.

Gerakan ini mendapat respons antusias dari masyarakat setempat dan disebut-sebut sebagai contoh praktik baik atau best practice pelibatan masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan.(Rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *