PIONERNEWS.COM, SAMOSIR – Setidaknya, 50 jurnalis dari berbagai wilayah di Sumatera Utara mengikuti kegiatan Media Capacity Building yang digelar PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, mulai Senin (26/05/2025) hingga Rabu (28/05/2025) di Marianna Resort, Samosir.
Acara tersebut resmi dibuka Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, dan dihadiri oleh jurnalis dari berbagai media, mulai dari cetak, online, hingga televisi yang berasal dari Kota Medan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Padangsidimpuan, Tapanuli Tengah, dan Sibolga.
Kegiatan ini, dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman para jurnalis akan isu-isu pertambangan dan lingkungan hidup. Rangkaian kegiatan meliputi talk show, leader insight, dan workshop jurnalistik, dengan menghadirkan narasumber dari berbagai lembaga terkait.
Sejumlah narasumber turut hadir dan memberikan pemaparan, di antaranya, Dr Ir Hendra Gunawan, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara dan Kepala Inspektur Tambang, Direktorat Jenderal Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kemudian, Dr Lana Saria, SSi, MSi, Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Kementerian ESDM. Lalu, Onrizal, PhD, pengajar dari Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara.
Selanjutnya, anggota BAP PTAR, Syaiful Anwar, Superintendent Environmental Site Support PTAR. Serta, perwakilan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara, Yuliani Siregar, yang hadir melalui virtual zoom.
Turut hadir pula General Manager Operation & Deputy Director Operation PTAR, Rahmat Lubis, dan Manager Corporate Communication PTAR, Katarina Siburian Hardono. Acara ini dimoderatori oleh Wisnu Nugroho, VP Sustainability Kompas Gramedia Group sekaligus Redaktur Senior kompas.com.
Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, dalam sambutannya menyampaikan, PTAR adalah perusahaan pertambangan emas dan perak yang mengelola Tambang Emas Martabe di Kabupaten Tapsel dan sudah beroperasi sejak 2012.
PTAR juga merupakan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yang 95 persen sahamnya dimiliki PT Danusa Tambang Nusantara dan 5 persennya dimiliki PT Artha Nugraha Agung BUMD Tapsel dengan kepemilikan saham 70 persen milik Pemkab Tapsel dan 30 persen milik Pemprov Sumatra Utara.
Muliady juga menerangkan, Tambang Emas Martabe ditetapkan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas) sejak 2015 dan telah meraih berbagai penghargaan Good Mining Practice (GMP), termasuk penerapan kaidah teknik pertambangan terbaik tahun 2024 dari Kementerian ESDM dan Proper Hijau selama dua tahun berturut-turut dari Kementerian Lingkungan Hidup.
“Beroperasi di kawasan Batang Toru, Kabupaten Tapsel, PTAR tidak hanya berfokus pada pencapaian produksi emas dan perak. Lebih dari itu, kami berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara kegiatan tambang dan kelestarian lingkungan,” ungkapnya.
PTAR juga terus menunjukkan semangat dan komitmen dalam menerapkan praktik berkelanjutan di seluruh operasional. Melalui inisiatif Living in Harmony, PTAR menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia, lingkungan dan bisnis.
“Fokus utama kami mencakup perlindungan keanekaragaman hayati, pengurangan dampak lingkungan, serta kolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk menciptakan masa depan berkelanjutan bagi masyarakat dan ekosistem,” tuturnya.
PTAR berharap melalui kegiatan ini, kiranya dapat memperkuat sinergi dan pemahaman bersama antara perusahaan dan insan pers, yang akurat dan berimbang terkait sektor pertambangan yang keberlanjutan lingkungan berwawasan lingkungan.
“Semoga kegiatan ini akan membuka ruang dialog, berbagi pengetahuan, serta memperkuat sinergi antara dunia pers dan dunia industri dan menambah wawasan serta memperkaya perspektif kita semua,” jelasnya.
Dengan dukungan teknologi modern dan praktik terbaik, PTAR berupaya menerapkan praktik pertambangan yang tidak hanya efektif secara operasional tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
Ia mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya ke para jurnalis dan narasumber yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ia berharap, acara ini dapat menjadi wadah pembelajaran yang bermakna.
“Serta, dapat melahirkan semangat baru dalam mewujudkan industri pertambangan yang lebih bertanggung jawab, inklusif, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,” pungkas Muliady menutup.(Reza FH)