Example floating
Example floating
BeritaDaerahLifestyleSamosirSumut

PT AR Luncurkan Lomba Karya Jurnalistik 2025

79
×

PT AR Luncurkan Lomba Karya Jurnalistik 2025

Sebarkan artikel ini
Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, membuka talk show bertajuk, Seluk Beluk Pertambangan Berwawasan Lingkungan, yang digelar di Samosir
Talk Show: Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, membuka talk show bertajuk, Seluk Beluk Pertambangan Berwawasan Lingkungan, yang digelar di Samosir. (Foto: Ist)

PIONERNEWS.COM, SAMOSIR – PT Agincourt Resources (PTAR) resmi meluncurkan Lomba Karya Jurnalistik 2025 Tambang Emas Martabe yang tahun ini mengangkat tema, ESG dalam Aksi: Tambang Berkelanjutan menuju Harmoni Masyarakat dan Lingkungan.

Hal ini diungkapkan Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono, di sela kegiatan Media Capacity Building yang berlangsung sejak Senin (26/05/2025) hingga Rabu (28/05/2025) di Marianna Resort, Samosir.

Dalam kesempatan ini, dia mengajak jurnalis-jurnalis dari berbagai daerah di Indonesia untuk berpartisipasi dalam lomba ini. Lomba berlangsung dari 27 Mei hingga 31 Oktober 2025 dengan hadiah total puluhan juta rupiah serta kesempatan ekspedisi lapangan bagi tiga pemenang pertama.

Katarina menjelaskan, tujuan lomba ini bukan sekadar kompetisi, melainkan untuk memicu peningkatan kualitas karya jurnalistik, memperkuat pemahaman terhadap tema ESG di industri tambang.

“Serta meningkatkan kepercayaan diri para jurnalis dalam mengangkat isu-isu keberlanjutan secara konstruktif. Untuk informasi lebih rinci mengenai Lomba Karya Jurnalistik 2025 Tambang Emas Martabe ini bisa diperoleh dari situs web PTAR di https://agincourtresources.com/,” tukas Katarina.

Sebelumnya, Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, mengatakan ‘Living in Harmony’ menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia, lingkungan, dan aktivitas bisnis.

Inisiatif yang dilakukan Perusahaan berfokus pada perlindungan keanekaragaman hayati, pengurangan dampak lingkungan, dan kolaborasi pemangku kepentingan.

Pihaknya berupaya menerapkan praktik pertambangan yang efektif secara operasional, namun tetap bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

“Ini tercermin dalam berbagai penghargaan yang kami terima, termasuk Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup selama dua tahun berturut-turut dan penghargaan Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan Terbaik Tahun 2024 dari Kementerian ESDM,” ujar Muliady.

Hal itu diungkapkannya saat talk show bertajuk, Seluk Beluk Pertambangan Berwawasan Lingkungan, di Samosir.

Sebelumnya, Kepala Inspektur Tambang Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, menyampaikan bahwa, PTAR telah mengupayakan implementasi good mining practice dengan baik.

Menurutnya, pengelolaan lingkungan hidup, reklamasi, dan pascatambang merupakan syarat mutlak operasional pertambangan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Pihaknya mendorong perusahaan untuk comply terhadap regulasi, terutama dalam pengelolaan lingkungan, reklamasi, dan pascatambang, yang merupakan kunci keberlangsungan kualitas kehidupan di masa depan.

“Penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) adalah tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan pertambangan untuk meningkatkan daya saing dan memastikan keberlanjutan usaha,” jelas Hendra.

Selaras dengan pernyataan tersebut, Onrizal, PhD, pengajar di Fakultas Kehutanan USU, menilai inisiatif konservasi keanekaragaman hayati yang dilakukan PTAR telah melampaui kewajiban yang harus dilakukan perusahaan tambang pada umumnya.

Inisiatif seperti pembangunan canopy bridge untuk primata, kawasan konservasi di area tambang, rencana pembangunan stasiun riset, hingga patroli berbasis masyarakat adalah langkah nyata yang menunjukkan komitmen PTAR terhadap pelestarian ekosistem Batang Toru.

“Penanaman pohon buah-buahan asli dan monitoring rutin keanekaragaman hayati juga memastikan bahwa konservasi dijalankan secara berkelanjutan,” papar Onrizal.

Stasiun riset yang bakal dibangun di atas lahan seluas 10 Hektar, sambung Onrizal, juga merupakan bagian dari penguatan upaya riset dan perlindungan terhadap spesies endemik.

Fasilitas ini juga akan menjadi pusat kolaborasi dengan lembaga riset, ahli konservasi, dan organisasi non-pemerintah dalam mendukung pelestarian dan pengelolaan ekosistem berkelanjutan.

“PTAR juga secara aktif menerapkan teknologi terkini dalam pengelolaan limbah tambang melalui metode tailings kering, pengembangan nursery pohon asli, isolasi mikoriza, serta mengalokasikan zona konservasi khusus untuk perlindungan habitat endemik,” jelasnya.

Sebagai informasi, kegiatan Media Capacity Building dan peluncuran Lomba Karya Jurnalistik 2025 ini juga sebagai wujud nyata komitmen terhadap praktik pertambangan berkelanjutan.

Dalam kegiatan ini, PTAR menggelar talk show bertema, Seluk Beluk Pertambangan Berwawasan Lingkungan, yang dibawa langsung Kepala Inspektur Tambang Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Hendra Gunawan.

Peluncuran Lomba Karya Jurnalistik Tambang Emas Martabe 2025 menjadi momentum dalam mendorong jurnalis untuk mengangkat isu keberlanjutan secara konstruktif. Dua agenda besar ini menunjukkan keseriusan PTAR, selaku pengelola Tambang Emas Martabe, dalam menjawab tantangan tata kelola pertambangan modern.

Tentunya, pertambangan yang tidak hanya menuntut efisiensi dan keselamatan tetapi juga menekankan pentingnya pelestarian lingkungan dan keterlibatan publik dalam mengawal isu keberlanjutan.(Reza FH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *