Example floating
Example floating
BeritaDaerahHukumPadangsidimpuanSumut

Kajari Padangsidimpuan Beri Trauma Healing ke Sejumlah Korban Kekerasan Seksual

629
×

Kajari Padangsidimpuan Beri Trauma Healing ke Sejumlah Korban Kekerasan Seksual

Sebarkan artikel ini
Kajari Padangsidimpuan, Dr Lambok MJ Sidabutar, saat menyerahkan paket sembako ke salah satu keluarga korban pelecehan seksual
Serahkan Sembako: Kajari Padangsidimpuan, Dr Lambok MJ Sidabutar, saat menyerahkan paket sembako ke salah satu keluarga korban pelecehan seksual. (Foto: M Reza Fahlefi)

PIONERNEWS.COM, PADANGSIDIMPUAN – Kajari Padangsidimpuan, Dr Lambok MJ Sidabutar, SH, MH, beserta jajaran, memberikan trauma healing sebagai bentuk penyemangat kepada sejumlah korban kekerasan seksual yang ada di Kota Padangsidimpuan, pada Selasa (03/06/2025) pagi.

Tampak hadir mendampingi kunjungan Kajari secara door to door ini antara lain, perwakilan dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), UPTD PPA, para Camat, maupun Kepala Desa dan Lurah.

Mengawali kegiatan, Kajari mengunjungi Rumah tempat korban pelecehan seksual di Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan.

Kemudian, kegiatan berlanjut dengan kunjungan ke korban kekerasan seksual terhadap anak kandung yang dilakukan seorang ayah di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan.

Lalu, Kajari juga mengunjungi seorang korban kekerasan seksual yang korbannya kini telah melahirkan anak dari pelakunya di Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan.

Seterusnya, kunjungan Kajari dan rombongan berlanjut Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara. Di sini, Kajari mengunjungi tiga Rumah. Dari tiga Rumah tersebut, terdapat 5 orang anak yang menjadi korban pelecehan maupun kekerasan seksual.

Termasuk, di Padangsidimpuan Tenggara ini, Kajari memberi trauma healing ke anak yatim yang menjadi korban kekerasan seksual oleh Paman dan dua orang sepupunya yang kasusnya saat ini masih ditangani pihak Kepolisian dengan penetapan 2 tersangka.

Kajari menjelaskan bahwa, pihaknya menggelar trauma healing ini secara door to door, berangkat dari beberapa kasus kekerasan maupun pelecehan seksual yang sudah viral akhir-akhir ini yang terjadi di Kota Padangsidimpuan.

“Sebagai aparat penegak hukum, kami turut prihatin atas kejadian yang menimpa para korban ini,” ungkap Kajari seraya menyebut, dalam sehari ini, pihaknya telah mengunjungi total 8 korban kasus pelecehan maupun kekerasan seksual.

Adapun tujuan dari mengunjungi langsung para korban, menurut dia, karena selama ini, Kejaksaan hanya berfokus pada penegakan hukum kasus kekerasan seksualnya saja. Setelah pelaku mendapat hukuman, pada umumnya, nasib korban ini tidak ada yang tahu.

“Apakah dia bisa hidup dan bergaul dengan teman sebayanya secara normal? Dan terutama lagi, apakah dia bisa menjaga pendidikan Sekolahnya? Kita tidak ada yang tahu dan pasti akan mengganggu para korban,” jelas Kajari.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak OPD maupun instansi terkait untuk ikut mengunjungi langsung para korban kekerasan seksual ini ke Rumahnya masing-masing.

Harapannya, dapat memberi dukungan maupun semangat, agar mereka lebih bersemangat menjalani kehidupan di kemudian hari. Sebelumnya, diakui Kajari, pihaknya telah meminta Dinas PPA Kota Padangsidimpuan untuk melakukan konseling atau pendampingan ke para korban.

“Ini merupakan bentuk dukungan langsung kami ke para korban, jadi bukan seolah-olah ini pencitraan. Ini bentuk kepedulian kita terhadap problem-problem sosial di masyarakat,” terang Kajari.

Dari kunjungan ini, Kajari mengaku bahwa, ada problem yang mendera sebagian korban yaitu, kecenderungan untuk tidak melanjutkan Sekolahnya. Menurut Kajari, ini merupakan tugas bersama khususnya perangkat Desa atau Kelurahan, Camat, dan Dinas Pendidikan, hingga Tokoh Agama, dalam memotivasi mereka ke depan agar mau bersekolah kembali.

“Tadi juga sudah kita bujuk dan beri semangat, agar mereka mau kembali Sekolah. Kita juga sudah meminta Tokoh Agama, untuk hadir langsung ke Rumah para korban guna memberi pendampingan dan nasehat. Agar para korban ini lebih semangat untuk Sekolah lagi,” sebut Kajari.

Ia juga berharap ke masyarakat luas, agar jangan mem-bully anak-anak korban kekerasan seksual ini. Sebab sejatinya, para korban ini tidak pernah menginginkan kejadian tersebut menimpanya.

“Karena menurut cerita anak-anak tadi, di Sekolah pun mereka di-bully teman sebayanya. Kami minta nanti, Dinas Pendidikan harus memberi perhatian khusus ke para korban ini. Khususnya bagi para Guru-guru, harus memberi perhatian lebih ke mereka. Masa depan mereka masih panjang ke depan,” tukas Kajari.

Sebelum mengakhiri kunjungan, Kajari dan rombongan memberi paket sembako ke keluarga korban kekerasan dan pelecehan seksual. Turut hadir juga mendampingi Kajari antara lain, Kasi Intel Kejari Padangsidimpuan, Jimmy Donovan, SH, MH, beserta para Staf dan lainnya.(Reza FH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *