Example floating
Example floating
BeritaDaerahHukumMandailing NatalSumut

Dari Jurnalis ke Jaksa: Jejak Perjalanan Yos Arnold Tarigan Pimpin Kejari Madina

50
×

Dari Jurnalis ke Jaksa: Jejak Perjalanan Yos Arnold Tarigan Pimpin Kejari Madina

Sebarkan artikel ini
Yos Arnold Tarigan, bersama pejabat utama Kejaksaan, melaksanakan kunjungan silaturahmi ke Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Madina, Muhammad Ridwan, dan jajaran Pengurus lainnya di Panyabungan
Silaturahmi: Yos Arnold Tarigan, bersama pejabat utama Kejaksaan, melaksanakan kunjungan silaturahmi ke Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Madina, Muhammad Ridwan, dan jajaran Pengurus lainnya di Panyabungan. (Foto: Ist)

PIONERNEWS.COM, MANDALING NATAL — Di balik sikap tegas dan wibawa seorang jaksa, tersimpan kisah hidup yang tak biasa. Itulah Yos Arnold Tarigan. Kini, Yos menjabat sebagai Plt Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Mandailing Natal (Madina).

Tak banyak yang tahu, ternyata Yos pernah mengawali kariernya sebagai wartawan. Sebelum mengenakan toga jaksa dan kerap berdiri di meja sidang, Yos lebih dulu berlari di jalanan Kota Medan, mengejar narasumber dan mengetik berita di bawah tekanan waktu.

Dunia jurnalistik baginya adalah rumah pertama. Minatnya di dunia jurnalistik, ternyata berawal dari kegemarannya membaca buku sejak kecil. Hobi yang baik itu, membawanya pada kegemaran baru yaitu, menulis.

“Dari sana tumbuh minat menulis, yang saya dalami saat kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,” kenang Yos, Rabu (29/10/2025) lalu.

Menulis Berita, Mencari Kebenaran

Selepas lulus dari Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara pada 2006, Yos sempat bekerja di kantor Pengacara. Namun, semangat jurnalistik yang mengalir dalam dirinya membuatnya menerima tawaran menjadi wartawan di Harian Medan Bisnis pada 2008.

Ia kala itu meliput isu hukum dan kriminal, bidang yang menggabungkan idealismenya terhadap hukum dan kecintaannya pada dunia tulis-menulis. Hari-harinya diwarnai dinamika yang tinggi.

Dari gedung Pengadilan ke Kantor Polisi. Dari Ruang Sidang hingga jalanan malam Kota Medan, Yos menyaksikan langsung bagaimana hukum bersentuhan dengan realitas sosial.

“Menjadi wartawan mengajarkan saya melihat hukum dari sisi kemanusiaan. Tidak hanya dari pasal-pasal yang kaku,” ujarnya.

Dari Pena ke Pasal Hukum

Tahun 2011 menjadi babak baru dalam perjalanan kariernya. Yos memutuskan beralih. Ia bergabung dengan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sebagai staf Penerangan Hukum.

Dari balik podium dan mikrofon, ia menemukan cara baru dalam menyampaikan kebenaran, bukan lagi melalui tulisan berita, tapi lewat penegakan hukum.

Sembari bekerja, Yos menempuh pendidikan pascasarjana dan berhasil meraih gelar Magister Hukum (MH) pada 2013. Tahun yang sama, ia menuntaskan Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ).

PPPJ menjadi gerbang penting baginya menuju profesi jaksa yang selama ini menjadi cita-citanya. Kariernya kemudian menanjak. Ia pernah bertugas di Kejari Kabanjahe (Bidang Intelijen, 2013–2015).

Kemudian menjadi Kasi Pidsus Kejari Tapanuli Selatan (2018–2020). Lalu, Kasi Pidsus Kejari Deli Serdang, hingga dipercaya sebagai Kasi Penkum Kejati Sumut (2021). Kini, estafet pengabdian itu berlanjut di Madina.

Hukum yang Bernurani

Sebagai Plt Kajari Madina, Yos membawa filosofi yang jarang diungkapkan oleh pejabat penegak hukum yaitu, menegakkan keadilan dengan hati nurani.

“Keadilan bukan hanya soal siapa yang salah atau benar. Ada hati nurani yang harus tetap hidup di balik setiap keputusan hukum,” tuturnya.

Bagi Yos, hukum yang baik bukan sekadar tertulis di Undang-undang, tetapi harus dirasakan adil oleh masyarakat. Karena itu, dalam setiap penanganan perkara, ia selalu mengedepankan keseimbangan antara keadilan formal dan sosial.

Perpaduan Dua Dunia

Perjalanan karier Yos menjadi potret langka antara dunia, jurnalistik dan hukum. Ia pernah menulis berita. Kini, ia harus menulis sejarah keadilan. Ketajaman analisis dan kemampuan komunikasi yang ditempanya sebagai jurnalis, kini menjadi modal berharga dalam kiprahnya sebagai jaksa.

“Bagi saya, kata dan keadilan punya tujuan yang sama, mencari kebenaran,” ungkapnya.

Kombinasi antara ketegasan penegak hukum dan kepekaan seorang jurnalis membuat Yos dikenal sebagai sosok yang tegas namun humanis. Ia tidak hanya mengedepankan penegakan hukum yang keras, tapi juga membangun kepercayaan publik melalui transparansi dan empati.

Awali Tugas dengan Semangat Sumpah Pemuda

Di awal masa jabatannya, Yos langsung memimpin Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025 di Kejari Madina. Ia membacakan amanat Jaksa Agung RI, ST Burhanuddin, sekaligus menegaskan pentingnya meneladani semangat Sumpah Pemuda dalam tugas dan tanggung jawab sebagai aparat penegak hukum.

“Semangat persatuan dan keikhlasan adalah landasan bagi kita semua. Keadilan sejati hanya lahir dari hati nurani yang tulus,” tegasnya.

Integritas, Kerja Keras, dan Kecintaan pada Ilmu

Kisah hidup Yos Arnold Tarigan adalah cermin perjalanan integritas. Dari ruang redaksi hingga meja sidang. Dari pena wartawan hingga toga jaksa. Yos telah membuktikan bahwa, tekad dan kecintaan pada ilmu dapat mengubah jalan hidup seseorang.

Kini, di bawah kepemimpinannya, Kejari Madina diharapkan menjadi institusi yang tidak hanya tegas dalam hukum, tetapi juga hangat dalam keadilan, sebuah cita-cita yang sejalan dengan filosofi hidupnya: ‘Hukum yang baik adalah yang berpihak pada rasa kemanusiaan’. (Rel/Reza FH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *