Example floating
Example floating
BeritaDaerahPadangsidimpuanSumut

Akses Terputus dan Bencana Alam Meluas, UKW PWI Bonapasogit Diundur

20
×

Akses Terputus dan Bencana Alam Meluas, UKW PWI Bonapasogit Diundur

Sebarkan artikel ini
Ketua Panitia UKW PWI Bonapasogit, Alfonso Situmorang
Ketua Panitia UKW PWI Bonapasogit, Alfonso Situmorang. (Foto: Ist)

PIONERNEWS.COM, PADANGSIDIMPUAN — Bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh membuat gelaran Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI Bonapasogit terpaksa diundur.

Kegiatan yang semula dijadwalkan berlangsung pada 27-29 November 2025 di Convention Hotel Hineni, Tarutung, Tapanuli Utara itu, kini resmi diundur menjadi 5-6 Desember 2025 di lokasi yang sama.

Penundaan ini merupakan bentuk empati terhadap masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga, Padangsidimpuan, Tapanuli Utara, hingga Aceh Utara.

Situasi darurat di berbagai daerah membuat panitia, sponsor, serta penguji sepakat untuk mengutamakan keselamatan seluruh peserta, supaya lebih nyaman mengikuti UKW tersebut.

Ketua Panitia UKW, Alfonso Situmorang, Rabu (26/11/2025) menjelaskan, perubahan jadwal diambil usai berkoordinasi dengan PT Agincourt Resources (PTAR) selaku sponsor, Dewan Pers sebagai lembaga penguji, serta PWI Sumut.

Jadwal UKW terpaksa diundur, kata Alfonso, karena mempertimbangkan kondisi terakhir dan mengutamakan keselamatan peserta, yang mayoritas berasal dari Tabagsel, sebagian Tapanuli Tangah bahkan Aceh, serta para penguji.

Ia menambahkan, keputusan ini telah dikomunikasikan bersama PWI Pusat, PWI Sumut, serta PTAR. Menurutnya, semua pihak memahami bahwa, akses transportasi dari sejumlah wilayah masih rawan akibat bencana.

“Pihak PTAR juga mempertimbangkan situasi dan kondisi wilayah Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Tapanuli Tengah, dan Sibolga, sebagian Tapanuli Utara, hingga Aceh Utara yang saat ini terdampak bencana alam,” tambah Alfonso.

Hingga kini, lanjutnya, tercatat sebanyak 36 peserta dari berbagai daerah yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti UKW. Ia berharap, pemulihan infrastruktur, khususnya jalur lintas yang tertutup longsor, bisa segera dilakukan agar mobilitas peserta kembali normal.

“Atas nama panitia, saya turut prihatin atas musibah bencana alam ini. Tuhan sedang menguji kita. Mari kita berdoa agar badai cepat berlalu dan kita bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” pungkasnya.

Salah satu peserta UKW dari Tabagsel, Azhar Hasibuan, menyambut baik keputusan penundaan itu. Menurutnya, keselamatan harus menjadi prioritas. Kendati begitu, ia mengaku para peserta tentu berharap UKW berjalan sesuai jadwal.

“Tetapi, situasi bencana alam membuat keselamatan menjadi yang utama. Keputusan panitia dan PTAR selaku sponsor sudah sangat tepat,” jelasnya.

Ia mengatakan, kondisi jalan dari Tabagsel sejauh ini juga masih rawan. Jadi menurutnya, penundaan ini memberi waktu agar akses pulih dan perjalanan lebih aman.

Meski diundur, Azhar tetap optimistis proses persiapan peserta tidak akan terganggu secara signifikan. Bahkan, ia mengajak para peserta agar menjadikan waktu tambahan ini untuk lebih mematangkan materi UKW nanti.

“Semoga, seluruh peserta tetap semangat dan situasi segera membaik,” tutupnya. (Rel/Reza FH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *