x

Berkat PT Agincourt Resources, Tahun Ini 827 Mata Buta Katarak di Sumut Berhasil Sembuh

waktu baca 6 menit
Kamis, 24 Nov 2022 20:17 0 18 Reza FH

Berkat PT Agincourt Resources, Tahun Ini 827 Mata Buta Katarak di Sumut Berhasil Sembuh

Pionernews.com, Tapanuli Selatan

PT Agincourt Resources (AR), pengelola Tambang Emas Martabe, menutup acara bakti sosial operasi katarak gratis dengan tema : “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia.” Berkat PT Agincourt Resources sebanyak 827 mata buta katarak berhasil telah melewati operasi dan sembuh usai melalu tujuh putaran operasi di Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Kota Medan, Provinsi Sumut, sepanjang September hingga November 2022.

Jumlah mata yang telah melalui operasi itu, melampaui target awal. Hal tersebut, membuktikan betapa besarnya antusiasme warga lingkar Tambang Emas Martabe hingga warga Ibu kota Sumut terhadap upaya konkrit PT AR di bidang kesehatan masyarakat. Acara penutupan diadakan di Rumah Sakit (RS) Khusus Mata Mencirim 77, Medan, pada 24 November 2022.

Apresiasi PT AR ke Semua Pihak

Dalam sambutannya, Presiden Direktur PT AR, Muliady Sutio, menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam program mulia ini. Sehingga seluruh putaran operasi katarak gratis berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Ia menjelaskan bahwa, rangkaian operasi katarak gratis ini dapat terselenggara juga berkat dukungan Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemkab Tapsel. Kemudian, masyarakat sekitar area Tambang Emas Martabe, serta semua pemangku kepentingan lainnya.

“Kami sampaikan apresiasi tertinggi kepada para pasien yang telah mengikuti operasi katarak gratis ini. Sebagian dari mereka adalah pencari nafkah keluarga, penopang hidup anak-anaknya, dan ada pula anak-anak yang masih bersekolah. Selamat kepada para pasien yang telah pulih, kembali produktif, dan mandiri menjalani hidup,” kata Muliady.

Dalam kesempatan itu, ia juga tekankan bahwa rangkaian operasi katarak gratis yang diadakan PT AR setiap tahunnya ini merupakan bukti konkrit dari komitmen perusahaan dalam mendukung kesehatan masyarakat. Utamanya, masyarakat Pra Sejahtera.

Dalam kerangka yang lebih luas, lanjutnya, penyelenggaraan operasi katarak tersebut, sejalan dengan poin ketiga tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG’s), yakni menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.

Dia menerangkan, PT AR, sudah adakan operasi katarak gratis “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia” sejak 2011. Pada 2022 menjadi, tahun kedelapan PT AR menggelar rangkaian operasi katarak gratis, tepatnya di RS Bhayangkara, Batang Toru, Tapsel.

“Dan, hasilnya sebanyak 525 mata telah melalui operasi serta di RS Mencirim 77 Medan, sebanyak 302 mata telah melalui operasi,” terangnya.

Ucapan Terima Kasih dari Gubernur Sumut

Sementara, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengucapkan terima kasih kepada PT AR yang telah selenggarakan rangkaian operasi katarak gratis di Sumut. Ia turut menyaksikan operasi katarak dan menyapa sejumlah warga penerima manfaat setelah ikut memberikan obat tetes mata kepada penerima manfaat.

“Kegiatan ini, sangat bermanfaat bagi masyarakat. Lebih dari 800 warga Sumut dapat merasakan manfaatnya. Saya berharap operasi katarak gratis ini terus diadakan oleh Agincourt Resources, serta muncul Agincourt-agincourt lainnya yang menggelar kegiatan seperti ini,” ujar Edy.

Foto : Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, (berjas hitam) menyaksikan penutupan rangkaian operasi katarak gratis yang diadakan PT AR di Rumah Sakit Khusus Mata Mencirim 77, Medan, pada Kamis (24/11/2022).(Dok : PT AR)

Pulihkan Mata Anak Penderita Katarak

Sedangkan, Senior Manager Corporate Communications PT AR, Katarina Siburian Hardono, menegaskan bahwa operasi katarak tersebut sangat penting untuk menekan prevalensi buta akibat katarak yang cukup tinggi di Sumut.

Mengacu pada hasil survei kebutaan rapid assessment of avoidable blindness (RABB) tahun 2014-2016 saja, prevalensi kebutaan akibat katarak di Indonesia mencapai 1,9 persen, dengan sekitar 90 persen gangguan penglihatan terdapat di wilayah penduduk berpenghasilan rendah.

Dia melanjut, di Sumut saja, katarak pada usia 50 tahun ke atas yang tidak melewati operasi telah menyebabkan kebutaan, di angka yang nyaris 80 persen. Menurut data Kementerian Kesehatan, sebagian warga Sumut tidak menyembuhkan katarak yang ia derita, karena alasan biaya.

“Kepedulian PT AR, terbukti membawa perubahan langsung bagi kehidupan masyarakat. Masyarakat, dapat merasakan hasilnya seumur hidup. PT AR yang telah menggelar operasi katarak sejak 2011 hingga saat ini, telah menyembuhkan 8.945 mata katarak. Khusus tahun ini saja, sebanyak 827 mata dioperasi yang 75 persen di antaranya berasal dari Tapanuli Selatan,” sebut Katarina.

Penerima Manfaat Berasal dari Berbagai Daerah

Penerima manfaat yang menjalani operasi katarak pada tahun 2022 berasal dari berbagai kabupaten/kota, seperti Padangsidimpuan, Mandailing Natal, Kepulauan Nias, Kota Medan, Deli Serdang, dan Langkat. Pihaknya juga membawa sebanyak 20 pasien yang berdomisili di Tapsel dengan kondisi khusus ke RS Mencirim 77 Medan untuk melakukan operasi.

“Pasien yang datang ke Medan beserta pendamping masing-masing tidak mengeluarkan dana sepeser pun, karena seluruh biaya transportasi dan akomodasi kami tanggung. Pasien yang datang ke Medan ini salah satunya seorang anak berusia 14 bulan yang menderita katarak sejak lahir. Visi kami jelas, yaitu ingin memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh penerima manfaat,” tandas Katarina.

Penerima Manfaat Bersyukur

Seorang penerima manfaat berusia 14 bulan, Mutiara Nur Olivia, menjadi pasien termuda pada rangkaian operasi katarak gratis 2022. Ibunda Mutiara, yaitu Epaliani, mengaku sangat bersyukur karena buah hatinya menerima operasi katarak gratis. Dari rumahnya di Muara Batang Toru, Tapsel, ia bersama suami mengantarkan anaknya yang menderita katarak pada kedua matanya itu untuk menjalani operasi katarak di RS Mencirim 77 Medan.

“Saya dan suami sangat berharap agar Mutiara bisa melihat seperti teman-temannya yang lain. Benar-benar kami sangat terbantu dengan adanya operasi katarak gratis ini,” tutur Epaliani.

Epaliani dan suaminya, Pangihutan, awalnya sudah mengumpulkan uang untuk membawa Mutiara operasi. Uang tersebut berasal dari penghasilan Pangihutan sebagai buruh di perkebunan sawit. Dengan mengikuti operasi katarak gratis PT AR, mereka mengalihkan dana yang sudah terkumpul itu akan dialihkan untuk membiayai pendidikan Mutiara kelak.

Harapan Orang Tua Penerima Manfaat

Selain Mutiara, Alfandi Wijaya yang berusia 11 tahun, warga Langkat, juga menjadi penerima manfaat operasi katarak gratis tersebut. Alfandi menderita katarak saat usianya 4 bulan. Ia kerap menerima cibiran dari teman-temannya karena satu matanya katarak, apalagi ia tunarungu dan sulit berbicara.

“Saya ingin sekali Alfandi bisa melihat jelas, sehingga bisa belajar dan bermain sepak bola seperti anak-anak lainnya. Tetapi saya tidak punya biaya untuk operasi. Untunglah saya dengar Tambang Emas Martabe mengadakan operasi katarak gratis, jadi saya daftarkan Alfandi,” ucap ibunda Alfandi, Rohana.

Bertahun-tahun sudah Rohana menanti mata Alfandi normal melihat, tetapi ia tak berdaya karena terbatasnya biaya. Bebannya kian berat setelah suaminya meninggal dunia setahun lalu sehingga harus bekerja membuka toko kelontong demi menghidupi, Alfandi dan tiga anak lainnya.

Sebagai informasi, turut hadir pada penutupan operasi mata katarak tersebut, antara lain Direktur & CFO PT AR Noviandri Hakim, dan Komisaris PT AR Linda Helena Darmalina.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x