Aksi Kemanusiaan, Lembaga Burangir Bantu Operasi Caesar Warga yang BPJS-nya Non Aktif
Pionernews.com, Padangsidimpuan
Aksi kemanusiaan, kembali ditunjukkan Lembaga Burangir yang selama ini konsern terhadap perlindungan perempuan dan anak. Di mana, Lembaga Burangir bantu warga, seorang Ibu yang lahiran dengan cara Operasi Caesar, namun Kartu BJPS-nya Non Aktif.
Adalah Fatimah Hannum Situmeang, 37 tahun, yang melahirkan anak keempatnya dengan menjalani Operasi Caesar di Rumah Sakit Inanta Padangsidimpuan, pada Sabtu (3/12/2022) lalu. Keputusan dokter untuk melakukan tindakan operasi, karena bayinya terlilit tali pusar.
BPJS Non Aktif
Fatimah yang selama ini memegang BPJS gratis dari pemerintah, ternyata sudah tak aktif lagi. Karena, data yang bermasalah. Pihak keluarga, memang sempat menguruskan ke Kantor BPJS agar kartunya kembali aktif. Namun malang, BPJS-nya tidak bisa aktif langsung.
Mendengar hal itu, istri dari Antoni Purba, 47 tahun, tersebut sontak bingung bukan kepalang. Sebab, hanya sekedar untuk sekedar mengontrak rumah, mereka pun tak sanggup. Bahkan, mereka sempat tinggal di Kota Sibolga, menempati rumah kosong milik saudaranya.
Tapi, lantaran kondisi tidak sehat, Fatimah dan suami beserta anak-anaknya, saat ini pindah lagi ke Desa Pudun Jae, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan. Mereka, terpaksa tinggal di rumah orang tua Fatimah di Desa Pudun Jae, seminggu sebelum lahiran.
Pekerjaan suaminya juga hanya menjadi pencari ikan di Kota Sibolga. Kemudian, pada Senin (5/12/2022), Ibu dari Fatimah mendatangi Kantor Lembaga Burangir guna meminta pertolongan untuk membantu pembiayaan persalinan anaknya di Rumah Sakit.
Sambil menangis, ia ceritakan kesusahan hidup keluarga Fatimah. Belum lagi, biaya Operasi Caesar di Rumah Sakit yang saat ini mencapai angka belasan juta rupiah. Menurut Ibunya, Fatimah memang sempat ia bawa ke puskesmas untuk penanganan agar lahiran secara normal.
Namun, setelah 3 hari di puskesmas, tidak ada perubahan, hingga akhirnya ia membawa anaknya itu ke Rumah Sakit. Selanjutnya, Tim Lembaga Burangir menjenguk Fatimah dan bayinya di Rumah Sakit. Seketika air matanya menetes penuh harap, supaya dia bisa mendapat bantuan.
Saat itu, Juli H Zega, selaku salah satu Pengurus Lembaga Burangir, menyebut, bahwa pihaknya akan berupaya membantu. Setelah bertemu, Juli baru mengetahui, jika Fatimah ternyata kurang begitu mendengar ketika berbicara.
“Kami tidak begitu banyak berkomunikasi dengannya (Fatimah). Anaknya yang bernama Ahmad Maulana tidur nyaman di sampingnya,” jelas Juli.

Koordinasi ke BPJS
Selanjutnya, pada Selasa (6/12/2022), Burangir kemudian berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan Padangsidimpuan. Pihak BPJS menjelaskan bahwa BPJS milik Fatimah telah Non Aktif sejak Maret 2020. Namun, pihaknya menemukan solusi usai berkoordinasi.
“Pihak BPJS membantu pengaktifan dalam 1×24 jam. Namun, ketentuannya harus membayar iuran anggota rumah tangga sejak BPJS Ibu Fatimah Non Aktif. Lalu, pihak BPJS mengalihkan Ibu Fatimah dan anggota keluarga lainnya, jadi anggota mandiri,” tuturnya.
Juli menerangkan, bahwa Burangir juga membayar tanggungan iuran dan mengurus segala administrasi yang berkaitan dengan itu. Akhirnya, pada Rabu (7/12/2022), Fatimah dan bayinya boleh pulang ke rumah tanpa mengeluarkan biaya sedikit pun.
“Burangir pun mengantarnya sampai ke rumah orang tua dari Fatimah di Desa Pudun Jae,” terang Juli.
Ucapan Terima Kasih
Dalam kesempatan itu, Fatimah dan keluarga mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Burangir. Dia mengatakan seandainya Burangir tidak datang, ia tidak tahu lagi bagaimana caranya mengusahakan biayanya yang mencapai belasan juta rupiah di Rumah Sakit.
“Kami doakan Burangir tetap membantu warga yang susah seperti saya,” pungkas Fatimah.