Pionernews, Tapsel – Di bawah kepemimpinan Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly Pasaribu telah lahir Balai Latihan Kerja (BLK) yang akan memberikan pelatihan Bahasa Korea kepada masyarakat, berlokasi di Siharang Karang, Padang Sidempuan.
Sebagai informasi, BLK Kabupaten Tapsel merupakan satu-satunya pusat pelatihan bahasa Korea di Sumatera Utara (Sumut).
Tujuan dari BLK Tapsel ini selain memberikan pusat pelatihan Bahasa Korea, juga akan mencetak pahlawan devisa negara ke Luar Negeri yakni Korea Selatan.
Bupati Tapsel Dolly Pasaribu mengatakan bahwa Balai Latihan Kerja (BLK) Tapsel yang menjadi pusat pelatihan Bahasa Korea berlokasi di Siharang Karang, Padang Sidimpuan itu dapat melahirkan pahlawan Devisa ke Luar Negeri (Korea Selatan).
“Harapan Pemerintah kabupaten Tapsel dengan adanya pusat pelatihan bahasa Korea Selatan ini melahirkan pahlawan devisa dan masyarakat kita mampu bersaing dengan tenaga kerja asing yang ada di kabupaten Tapsel,” terang Bupati baru-baru ini.
Program BLK ini merupakan tindak lanjut dari hubungan bilateral Government to Government disingkat “G to G” dengan Korea Selatan yang bekerja sama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI), serta HRDK untuk penempatan tenaga kerja asing di Korea.
Lembaga Pendidikan Bahasa Korea (LPBK) Hosanna Indramayu, dan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran (BP3MI) akan memberikan pelatihan dasar untuk pelaksanaan ujian EPS Topic bagi peserta.
Terwujudnya program positif ini berkat atensi Bupati Tapsel Dolly Pasaribu dalam rangka membuka peluang kerja luar negeri khusus kepada masyarakat Tapsel dan Sumut pada umumnya.
Lembaga Pendidikan Bahasa Korea
Koko MR Siagian, owner LPBK Hosanna Indramayu, Jawa Barat di BLK Tapsel Jumat (13/1/2023) menjelaskan LPBK Hosanna lahir sudah sejak 2007 silam bahkan sudah tercatat di Korea.
Dalam membantu program tersebut, mulai Januari 2023 LPBK Hosanna- Dinas Ketenagakerjaan Tapsel akan memulai sosialisasi seluruh 15 kecamatan se Tapsel termasuk ke sekolah SMK di kabupaten itu.
“Tujuannya merangsang putera/puteri Tapsel agar mau mengikuti pelatihan melalui Program “G to G” Korea atau yang berminat menjadi pekerja migran ke Korea Selatan yang gajinya bisa mencapai Rp26 juta lebih per bulan,” ujar Koko.
Kadis Ketenagakerjaan Tapsel Ahmad Radja Nasution, mengatakan kuota subsidi bagi masyarakat Tapsel tahun 2023 yang mau mengikuti program “G to G” Korea baru sebanyak 50 orang.
“Masyarakat Tapsel selama pendidikan enam bulan di tampung di BLK. Mulai akomodasi, asrama, latihan persiapan dan lainnya. Di luar Tapsel masuk kelas intensif dengan bayaran Rp 5 juta,” jelas Radja.
Adapun syaratnya antara usia 18 tahun – 39 tahun, sedangkan yang mendapatkan bantuan khusus anak yatim piatu dan memahami bahasa Inggris.
Tujuannya kelak anak yatim piatu Tapsel bisa tumbuh berjiwa entrepreneur dan memiliki modal bagi diri dan keluarga-nya atau tambah sejahtera.