Pionernews.com, Padangsidimpuan – Kondisi Jalan Kabupaten yang menghubungkan dua daerah di Dusun II Tambiski, Desa Lembah Lubuk Raya, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), sangat butuh perhatian pemerintah setempat.
Bayangkan saja, akses vital masyarakat yang terapit Kebun Salak di kiri dan kanan Jalan itu memiliki kontur bebatuan terjal. Rumput liar hingga semak belukar, juga terlihat menutupi Badan Jalan di Dusun II Tambiski, Desa Lembah Lubuk Raya, Kabupaten Tapsel itu, sehingga butuh perhatian khusus dari pemerintah.
Amatan awak media yang turun langsung ke lokasi, Sabtu (5/8/2023) siang, apabila hendak melintasi Jalan itu dengan menggunakan sapeda motor, maka pengemudinya harus ekstra hati-hati. Sebab, jika lengah sedikit, maka Jalan yang sempit itu bisa membuat pengemudi sepeda motor terjatuh.
Suasana sekitar yang tak memiliki Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU), juga menambah “Horor” akses tersebut. Padahal, banyak warga yang menggantungkan hidupnya dengan berkebun Salak yang harus melewati akses Jalan tersebut.
Sahrin Harahap (47), warga setempat, saat berkesempatan bertemu awak media, mengungkapkan, Jalan tersebut berbatasan langsung dengan Desa Tinjoman, Kecamatan Hutaimbaru, Kota Padangsidimpuan. Ia merasa miris, karena jika datang ke sana kondisi Jalan perbatasan antar dua daerah itu tampak begitu kontras.
“Jalan di Dusun II Tambiski itu sudah sangat tidak layak. Jika melihat Jalan yang sudah masuk Desa Tinjoman, sangat jauh bedanya. Karena, Jalan di Desa Tinjoman sudah beraspal mulus,” terang Sahrin.
Memang, kata Sahrin, Jalan di Dusun II Tambiski yang butuh perhatian ini hanya sepanjang lebih kurang 1 Km saja. Tapi, aksesnya sangat vital bagi warga. Karena selain petani, Jalan itu juga sempat jadi “akses primadona” bagi para anak Sekolah untuk menembus ke Padangsidimpuan.
“Tapi kini, anak-anak Sekolah takut lewat dari sana. Karena semak-semak itu. Takutnya, ada binatang-binatang berbisa. Belum lagi, jalannya yang jelek. Jadi, anak-anak Sekolah banyak yang mutar arah Jalannya. Dan jadi lebih jauh,” imbuhnya.
Menjawab pertanyaan wartawan, Sahrin mengaku, kondisi Jalan di Dusun II Tambiski yang tak layak itu sudah berlangsung bertahun-tahun. Ia juga tak tahu, apa alasannya Jalan tersebut tak kunjung mendapatkan perbaikan.
“Sudah sejak zaman tak enak (lama) lah, Jalan ini begini-begini saja. Kami pun kurang tahu, kenapa tak diperbaiki Jalannya,” tutur Sahrin.
Atas situasi tersebut, ia berharap kepada pihak-pihak terkait, agar segera memberi perhatian dan membenahi Jalan tersebut. Sebab, baginya dan warga lain, akses Jalan di lokasi tersebut bisa memunculkan harapan baru untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Harapannya, segera lah mendapatkan perbaikan Jalan ini. Supaya tak susah masyarakat saat mau lewat ke sana,” tutup Sahrin.
Senada disampaikan, Kepala Desa Lembah Lubuk Raya, Parulian Dongoran. Pihaknya mengaku, memang banyak warganya yang menyampaikan keluhan terkait akses Jalan di lokasi tersebut.
“Kami, mewakili pemerintah desa, juga mengharapkan hal yang sama kepada pemerintah Kabupaten Tapsel. Agar kiranya, berkenan untuk memperbaiki Jalan di Dusun II Tambiski tersebut. Supaya lebib layak dan masyarakat bisa lebih memanfaatkannya kembali,” ungkap Parulian.
Tidak ada komentar